Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sam Edy Yuswanto

Malu adalah Salah Satu Penghambat Kesuksesan

Info Terkini | 2023-02-15 13:48:00
Ilustrasi dokumen pribadi penulis

Malu termasuk sifat yang jamak dimiliki oleh setiap manusia di muka bumi ini. Namun ketika rasa malu tersebut porsinya berlebihan, tentu dampaknya dapat merugikan diri sendiri. Mengapa dikatakan merugikan? Sebab malu berlebihan itu menjadi salah satu penghambat kesuksesan.

Sementara banyak orang ingin hidup sukses, memiliki karier bagus dan cemerlang. Namun, bagaimana mereka bisa sukses bila rasa malu selalu mendominasi dan mengendalikan kehidupannya?

Malu bertanya sesat di jalan. Begitulah kata pepatah. Sebab malu orang tidak menemukan tujuan hidupnya. Sebab malu orang terpuruk dalam keterbelakangan. Tidak ada kemajuan apa pun dalam hidupnya. Setiap kaki akan melangkah dihantui oleh rasa malu yang sungguh memalukan. Pada akhirnya, beban kegagalan akan ditanggung sendiri, rasa malu acuh tak acuh bahkan tidak merasa bersalah (hlm. 3).

Dalam buku ini dijelaskan, rasa malu menyebabkan seseorang menjadi mudah marah, kemudian penyandangnya menarik diri dari lingkungan karena kehilangan kepercayaan diri, dan ada banyak orang yang menutupi penyebab rasa malu dengan bersikap narsis. Narsisme menjadi puncak perilaku untuk menghindari rasa malu.

Sifat malu yang berlebihan juga dapat menjadi masalah ketika dirasa mulai mengganggu kehidupan orang tersebut secara signifikan, atau ketika tercipta kondisi di mana mereka justru menghindari apa yang seharusnya mereka lakukan semisal menghindari perbincangan dengan teman kerja, kesulitan berinteraksi dan sebagainya (hlm. 12).

Rasa malu terhadap diri sendiri biasanya cenderung membuat seseorang tertutup terhadap orang lain. Rasa malu seperti ini berhubungan erat dengan kekurangan yang dimilikinya. Kehidupan yang dialaminya serasa penuh dengan rasa malu sehingga membuatnya menutup diri dari lingkungan sosial. Akibat nyata dari rasa malu seperti ini adalah tidak ada kemajuan apa pun dalam hidupnya. Rasa malu terhadap diri sendiri mengikat kaki-kakinya sehingga tidak dapat melangkah. Rasa malu ini juga selalu menghantui dirinya sehingga ia tidak pernah bisa melakukan upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan diri (hlm. 29-30).

Terbitnya buku “Hidup Tanpa Rasa Malu” karya Axela Kaily (terbitan Araska, 2022) secara umum akan membahas bagaimana kita menjadi diri sendiri dan mampu merebut setiap peluang untuk sukses dan bahagia tanpa rasa malu. Kita akan dipandu untuk menjadikan diri kita menjadi pribadi pemberani yang mampu bertindak benar untuk kesuksesan dan kebahagiaan diri kita. Ketika kita sukses dan bahagia maka kita akan lebih mudah membantu orang lain dengan penuh keikhlasan.

***

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image