Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Tantri Mega Sanjaya

5 Emosi Positif Untuk Seorang Entrepreneur

Bisnis | Sunday, 12 Feb 2023, 12:06 WIB
Ilustrasi entrepreneur (Sumber: www.pexels.com)

Oleh: Tantri Mega Sanjaya

Pengajar di STAI La Tansa Mashiro

Menurut penelitian Barbara Fredderickson seorang profesor dalam ilmu psikologi, Emosi positif merupakan kunci bagi seseorang agar bisa memiliki produktivitas tinggi, menghasilkan sesuatu yg positif, mampu memberdayakan orang lain, meningkatkan kemampuan bersosialisasi.

Bagi sebagian orang tidak mudah untuk mengelola emosi ini, namun tetap bisa dilakukan dengan terus konsisten berlatih. Salah satu caranya dengan berlatih mengendalikan diri.

Kemampuan pengendalian emosi yang konsiten akan mampu mengatur, membimbing, dan mengarahkan segala bentuk emosi ke hal yang lebih positif. Luar biasanya, Allah memberikan kesempatan yang sama bagi setiap orang untuk mengendalikan emosi positif tersebut.

Semakin banyak emosi positif yang dimunculkan maka akan semakin banyak juga memberikan dampak yang positif. Bagi anda seorang entrepreneur, kebiasaan mengendalikan emosi tentu akan berdampak baik bagi profesi Anda.

Berikut 5 emosi positif yang bisa kita munculkan, untuk menunjang keberhasilan seorang entrepreneur:

1. Sukacita

Merupakan kemampuan kita untuk bisa menikmati kehidupan apapun yang terjadi. Sesuatu dianggap menjadi masalah atau bukan tergantung bagaimana kita mempersepsikannya. Seorang entrepreneur sekaligus penulis buku, Ippho Santosa pernah mengatakan bahwa kita harus berusaha untuk melakukan dan berfikir hal-hal yang memberdayakan. Jadi apapun peristiwanya kita akan memperoleh hikmah yang menumbuhkan.

2. Syukur

Jangan terlalu mensyaratkan banyak hal itu kita bisa bersyukur. Syukuri hal hal yang sederhana niscaya kita akan mudah bahagia. Bisa bernafas, diberi badan sehat, dapat beribadah dengan nyaman, sudahkah kita bersyukur? Bermudahlah bersyukur maka Allah akan menambah nikmatNya.

3. Tenang

Sebagai seorang muslim dianjurkan banyak mengingat Allah dengan berdzikir. Ketenangan akan Allah berikan kepada setiap orang yang selalu mengingatNya. Tidak tergesa-gesa dalam melakukan suatu hal akan membuat prosesnya menjadi nyaman dan memperoleh hasil yang maksimal.

4. Pemaknaan

Kemampuan mengambil hikmah dari setiap kejadian ini sangat penting dimiliki oleh seorang entrepreneur. Misal saat mengalami penolakan dalam melakukan penawaran usaha. Kita bisa mengambil hikmah bahwa Allah memberikan kesempatan kita untuk lebih banyak belajar lagi, atau Allah mengizinkan untuk lebih banyak menanam lebih banyak lagi kebaikan sehingga nanti akan memanen lebih banyak pula.

5. Harap & Takut

Riza Zacharias, owner Syaamil Quran pernah menyampaikan, pengabulan doa itu memiliki pola. Doa yang dikabulkan salah satunya yaitu doa yang disampaikan dengan penuh rasa pengharapan sekaligus rasa takut jika doa kita tidak terkabul.

Rasa takut akan membuat seseorang bekerja lebih keras untuk mewujudkan cita-citanya. Sedangkan harapan memotivasi bahwa setiap ikhtiar yang dilakukan tak akan pernah berujung sia-sia. Setinggi-tinggi pengharapan hanya pada Allah dan yakin bahwa Allah akan memberikan yang terbaik.

Lalu, bagaimana caranya untuk menumbuhkan emosi positif?

Pertama, Stop Overthinking. Jangan mudah kita meliarkan pikiran-pikiran kita. Hentikan kebanyakan berpikir yang tidak berujung pada dzikir.

Kedua, hati-hati menanggapi pemberitaan media. Pintarlah memilah-milah karena kerapkali pemberitaan media banyak menyebabkan ketidak tenangan. Karena prinsip media adalah "bad news is a good news". keseringan terpapar hal-hal buruk akan membawa pengaruh negatif dalam pikiran kita

Ketiga, jauhi dan hindari gosip serta sarkasm. Selain hanya menghabiskan waktu untuk hal tak berguna. Gosip hanya akan meninggalkan pikiran-pikiran buruk. Kebiasaan gosip ini adalah mencari kesalahan orang lain. Padahal seharusnya yang harus banyak kita lakukan adalah intropeksi untuk melejitkan potensi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image