Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Miftahul Khoir

Kontribusi Nahdlatul Ulama Terhadap Keilmuan Islam dan Pengaruhnya Terhadap Pemikiran Islam Modern

Agama | Saturday, 11 Feb 2023, 12:06 WIB

Nahdlatul Ulama (NU) merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di dunia. Sebagai ormas dengan jumlah pengikut lebih dari 80 juta, Nahdlatul Ulama (atau yang biasa disingkat dengan NU), telah memainkan peran penting dalam mempromosikan Islam tradisional dan moderat, yang menekankan pentingnya pembelajaran, keilmuan, dan juga pengembangan spiritual. NU sebagai sebuah organisasi sosial memiliki tradisi intelektual yang amat luar biasa. Aset terbesar NU adalah pada kekayaan intelektualitasnya yang belum tergali secara optimal. Selain ulama, tentunya para generasi muda NU yang memiliki pendidikan ganda juga merupakan aset yang tidak bisa kita abaikan eksistensinya. Salah satu kontribusi besar NU adalah di bidang pendidikan. NU memiliki sumbangsih yang begitu besar. Seperti berkembangnya pendidikan pesantren yang telah terbukti mampu menjalankan fungsi yang tidak hanya pendidikan, namun juga menjalankan fungsi sosial dan lebih-lebih fungsi keagamaan yang sangat diperlukan pada dewasa ini. Masa depan Nahdlatul Ulama sangat ditentukan oleh suatu lembaga bernama pesantren. Dimana pesantren sebagai basis utama yang berperan dalam memproduksi para kader dan tokoh-tokoh NU. Yaitu, sejauhmana pesantren mampu memformulasikan dirinya menjadi Lembaga pendidikan yang mampu menjawab tuntutan masa depan tanpa kehilangan jati dirinya. Langkah ke arah tersebut telah dilakukan pesantren melalui sikap akomodatifnya terhadap segala perkembangan dan perubahan zaman dengan tetap menjadikan kajian agama sebagai rujukan agama. Daya adaptif yang dimiliki pesantren telah menjadikan lembaga pendidikan khas NU ini menjadi institusi yang dijadikan alternatif di tengah kebuntuan masyarakat modern dalam menghadapi gempuran dampak negatif modernitas. Selain pesantren, Nahdlatul Ulama juga mengoperasikan jaringan sekolah dan Universitas Islam yang begitu luas, NU memberikan pendidikan agama dan sekuler kepada siswa maupun mahasiswa di seluruh Indonesia dan negara-negara lain di Asia Tenggara. Lembaga-lembaga ini telah menghasilkan banyak sarjana, intelektual, hingga pemimpin terkemuka yang membantu melestarikan dan memajukan pengetahuan dan nilai-nilai peradaban Islam.NU juga berperan penting dalam pelestarian budaya peradaban Islam. Melalui pusat budaya, museum, dan lembaga penelitiannya, NU telah membantu mempromosikan kekayaan warisan budaya dunia Islam dan membuatnya dapat diakses oleh khalayak yang lebih luas. Ini termasuk melestarikan seni tradisional, seperti kaligrafi, arsitektur, dan sastra, serta mendokumentasikan kontribusi peradaban Islam untuk sains, matematika, dan bidang lainnya.Harapan masyarakat terhadap peran Nahdlatul Ulama guna menjaga praktik Islam yang sejalan dengan keindonesiaan tidak bisa diabaikan. Harapan itu merupakan tanggung jawab dalam menentukan corak pembangunan nilai-nilai keislaman yang lebih maslahah bagi ideologi masyarakat dan menjaga nilai-nilai ideologis kebangsaan.Harapan demikian lebih niscaya di tengah gempuran ideologisasi keagamaan trans-nasional yang berusaha mewujudkan negara Islam sebagai sasaran terakhir perjuangan politik kenegaraannya dengan variasi pergumulan transisi praktik-praktik keagamaan ekslusif, ideologisasi radikalisme yang bersenyawa ke dalam pengaruh-pengaruh semu terror keagamaan, dan demokrasi yang dicap thoghut (pemerintah kafir). Model keberagaman ini bersenyawa membentuk pengaruh yang bersifat pseudo-kognitif yang ditransformasi ke dalam praktik-praktik pendidikan. Realitas itu tidak terbantahkan. Bukti mutakhir yang ditemukan seperti munculnya tema-tema pelajaran agama yang diidentikkan dengan radikalis (ekstrimis) dimana telah bersenyawa ke teks-teks buku agama. Namun, hal itu akan dapat ditepis sejak dini dengan memformulasikan kemampuan organisasi pendidikan di bawah Nahdlatul Ulama, yakni Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif, untuk tanggap dan juga merekonstruksi kurikulum pembelajaran agama yang inklusif dengan haluan Islam rahmatan lil alamien. Apalagi dalam konteks Nahdlatul Ulama, setiap satuan pendidikan di bawah naungan LP Ma’arif diwajibkan mempelajari Ahlussunnah wal-jamaah sebagai dasar nilai yang diharapkan memberikan pemahaman keislaman siswa. Akhirnya, kontribusi Nahdlatul Ulama terhadap peradaban Islam sangat besar dan luas. Fokus yang dimiliki oleh organisasi Islam ini, pada pendidikan, pelestarian budaya, dan pemahaman antaragama telah menjadikannya lembaga penting di dunia Islam dan telah membantu memajukan pengetahuan, nilai, dan tradisi peradaban yang kaya ini.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image