Pengertian Sistem Operasi Open Source
Wisata | 2023-02-06 10:46:50Open Source adalah sistem operasi yang umum digunakan pada PC atau perangkat Android saat ini. Ini merupakan salah satu program yang dijalankan pada setiap perangkat lunak untuk memastikan bahwa komputer atau smartphone Android Anda berfungsi dengan baik.
Jika kita membicarakan mengenai Open Source, maka ada pula yang berlawanan, yaitu Closed Source. Perbedaan antara kedua hal ini sangat erat terkait dengan program apakah dapat dimodifikasi oleh pengguna atau tidak.
Dilihat dari pengertiannya, Open Source adalah sebuah sistem operasi yang terbuka, sehingga siapapun dapat memperoleh akses untuk melihat, memodifikasi, menggunakan, dan membagikannya. Namun, harus mematuhi syarat dan ketentuan dari lisensi sumber terbuka seperti MIT, Lisensi Publik GNU, dan Apache 2.0.
Berbeda dengan Open Source, pada sistem operasi Closed Source, hanya pengembang perusahaan yang berhak untuk memodifikasi sistem yang ada. Pengembang dapat melakukan pengembangan dan update sistem operasi sesuai kebutuhan.
Dengan hadirnya lisensi terbuka atau Open Source, kode sumber dapat dikelola dengan bebas oleh siapapun. Hal ini sangat bermanfaat terutama bagi mereka yang memiliki pengalaman dan pengetahuan dalam bidang pemrograman. Selain dapat memperbaiki bug yang ada, pengguna juga dapat melakukan penyesuaian pada tampilan sistem operasi.
Namun, saat ini sudah banyak komunitas pecinta Open Source yang melakukan pengembangan untuk membuat sistem operasi mereka sendiri yang berbeda dari produk pabrik. Contohnya adalah pembuatan custom ROM pada komputer atau smartphone Android, yang dianggap lebih baik daripada ROM bawaan dari pabrikan.
Macam-macam sistem operasi Open Source.
Sistem operasi Open Source dapat ditemukan pada beberapa sistem operasi seperti Unix dan Linux. Linux sendiri memiliki banyak varian pengembangan, seperti Debian, Slackware, Redhat, dan SuSE yang kemudian dikenal sebagai distro Linux. Berikut adalah contoh sistem operasi Open Source:
1. Unix
Unix adalah sistem operasi yang dikembangkan oleh Amerika Serikat untuk proyek Multics (Multiplexed Information and Computing Service) pada tahun 1965. Setelah berkembang, Unix kemudian diteruskan oleh generasi barunya, yaitu Linux. Saat ini, Unix sudah jarang digunakan dan kurang populer, sehingga banyak digantikan oleh Linux, dan perangkat komputer berbasis Unix sudah sangat jarang ditemukan.
2. BSD (Berkeley Software Distribution) Berkeley.
BSD (Berkeley Software Distribution) adalah sistem operasi yang memiliki kesamaan dengan Unix, namun berbeda karena bukan bagian dari Unix. BSD, atau Berkeley Software Distribution, merupakan salah satu dari Free BSD yang dapat dikembangkan oleh siapa saja secara bebas karena didasarkan pada Open Source. Sayangnya, software ini jarang digunakan dan tidak sepopuler seperti Linux.
3. GNU Linux
Linux adalah sistem operasi yang sangat populer pada PC. Banyak pengguna memilih menggunakannya. Awalnya, Linux adalah pengembangan dari Unix yang kemudian berubah menjadi Linux dengan fitur dan kecanggihan lainnya. Ini menjelaskan mengapa sistem operasi ini sangat populer. Selain itu, Linux juga dikenal sebagai sistem operasi sumber terbuka, sehingga pengguna dapat melihat, memodifikasi, dan membagikan kode yang ada.
Namun sayangnya, populeritas Linux hanya terbatas pada negara-negara luar, sementara di Indonesia banyak pengguna yang memilih menggunakan sistem operasi Windows yang berbasis closed source. Hal ini disebabkan oleh tingkat kesulitan yang lebih tinggi pada Linux dibandingkan Windows. Walau demikian, Linux masih merupakan sistem operasi yang memiliki kemajuan yang tinggi, berkat basisnya sebagai sistem operasi open source.
Linux juga memiliki berbagai varian Distro Linux seperti:
Redhat > Sistem operasi ini dianggap sebagai salah satu sistem operasi yang paling mudah digunakan, karena fitur-fitur yang ada didalamnya dirancang dengan tujuan untuk mempermudah pengguna dalam mengoperasikan sistem operasi tersebut.
Debian > adalah sistem operasi yang stabil dan berjalan dengan lancar meskipun menjalankan banyak program berat. Sistem operasi ini menggunakan format ".deb" untuk menjalankan program.
Slackware > Sistem operasi ini merupakan bagian penting dari Linux yang dianggap memiliki pengaruh besar. Telah terbukti bahwa Slackware memiliki performa yang optimal saat menjalankan program, kernel, library, dan aplikasi. Slackware merupakan sistem operasi berbasis Open Source yang menggunakan binari RPM 4.0 dan memiliki versi libc5 yang jauh lebih baik daripada versi sebelumnya.
SuSE > Merupakan sistem operasi Open Source dari Linux, pertama kali dikenal karena mampu menggunakan bahasa Indonesia saat proses instalasi. Melalui berbagai pengembangan, SuSE kini menjadi lebih stabil dibandingkan dengan versi sebelumnya.
Mandrake > adalah sistem operasi hasil pengembangan dari Linux yang menggunakan prosesor Pentium untuk menjalankan semua sistemnya dengan sangat cepat.
WinLinux > adalah sistem operasi yang sangat berguna untuk diinstal dalam partisi DOS (Windows) dan juga tersedia pada sistem operasi Windows.
4. Sun Solaris
Sun Solaris adalah sistem operasi yang dikembangkan dari Unix dan sekarang tersedia untuk Linux. Pengembangan dilakukan oleh perusahaan Microsystem. Sistem operasi ini adalah Open Source dan memiliki kelebihan Free Redistribution, sehingga pengguna dapat membeli atau membagikan ke orang lain. Pengguna juga dapat mengembangkan kode pada Sun Solaris untuk dijual atau disebarluaskan secara gratis hasil dari pengembangan tersebut.
Jenis-Jenis Perangkat Lunak Open Source
Jika dibandingkan dengan sistem operasi tertutup, sistem operasi Open Source memiliki banyak kelebihan dan keunggulan, di antaranya:
1. Lebih Ekonomis dan Bisa Didapatkan Secara Gratis
Software Open Source mudah didapatkan, bahkan pengguna dapat memilih sendiri software yang dikembangkan oleh developer, baik yang berbayar atau gratis.
2. Dapat Terus Dikembangkan.
Sistem Operasi Open Source bukan hanya dapat dikembangkan oleh para developer, tetapi juga dapat dikembangkan oleh siapapun. Kemampuan untuk memodifikasi kode yang ada dalam Sistem Operasi Open Source memungkinkan individu untuk membuat OS menjadi lebih menarik sesuai dengan keinginan mereka.
3. Bug dapat dengan mudah diperbaiki.
Apabila sistem operasi mengalami kerusakan atau bug yang merugikan, penggunanya dapat memodifikasinya untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi. Namun, tidak semua pengguna memiliki keahlian dalam hal pemrograman. Oleh karena itu, disarankan untuk dibimbing oleh profesional yang berpengalaman dalam bidang tersebut.
4. Tahan Terhadap Serangan Berbagai Virus
Walaupun sumber terbuka, hal ini tidak menjamin bahwa perangkat tidak aman. Justru, perangkat memiliki keamanan berlapis, terutama jika sudah dipasang software keamanan oleh seorang developer.
5. Menawarkan berbagai pilihan
Kemudian yang terakhir, salah satu kelebihan dari sumber terbuka adalah memberikan banyak pilihan. Hal ini karena pengguna dapat memodifikasi tampilan dan desain untuk menciptakan perangkat yang terlihat menarik. Ini akan memberikan kesan kenyamanan dan keistimewaan bagi pengguna saat menggunakan perangkat.
Referensi: jamdapet.com
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.