Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Adhyatnika Geusan Ulun

Profil ASN Masa Kini dan Masa Depan

Olahraga | Sunday, 05 Feb 2023, 21:23 WIB
Drs. H. Dadang A. Sapardan, M.Pd. (istimewa)

Oleh: Drs. H. Dadang A. Sapardan, M.Pd

Beberapa waktu lalu sempat berdialog dengan beberapa teman yang berkesempatan menjadi ASN dalam kapasitas sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Dialog berkisar pada proses yang mereka harus lalui sehingga terangkat menjadi PPPK. Dalam dialog terungkap bahwa perjuangan yang mereka lalui cukuplah berat karena harus mampu memantau perkembangan proses pendaftaran hingga penempatan melalui aplikasi dan kanal informasi lainnya. Mereka harus benar-benar jeli dalam melihat perkembangan aktual yang berlangsung. Menjadi ASN saat ini memang dituntut piawai dalam berbagai hal sehingga dapat menyikapi dinamika perkembangan yang berlangsung. Selain itu, ASN saat ini dituntut berprofil yang sesuai dengan kebutuhan kekinian, sehingga dapat menjadi motor penggerak birokrasi pemerintahan.

Pemerintah saat ini memiliki harapan besar terhadap tampilan setiap ASN yang menjadi motor penggeraknya. ASN masa kini dan masa depan dituntut menjadi sosok tangguh dan dapat diandalkan dalam menghadapi fenomena kehidupan yang dihadapi. Pada era global, ASN yang tampil menjadi penggerak birokrasi harus menjadi sosok yang linier dengan kebutuhan kekinian. Karena ini, ASN masa depan yang bertugas menjalankan birokrasi pemerintahan, dimungkinkan harus memiliki profil tersendiri yang sesuai dengan tuntutan zaman.

Mengacu pada referensi yang terungkap, pada tahun 2024, setiap ASN harus menjadi sosok Smart ASN. Indikator Smart ASN 2024 yang menjadi tuntutan Pemerintah, ditandai dengan kepemilikan integritas, nasionalisme, profesionalisme, wawasan global, kemampuan dalam IT dan bahasa asing, hospitality, networking, serta enterpreneurship. Untuk mencapai profil Smart ASN 2024 tersebut bukanlah perkara mudah seperti membalikan telapak tangan. Berbagai strategi harus diterapkan karena tampilan profil pada Smart ASN ini menyangkut jutaan elemen birokrasi. Mereka harus disiapkan jauh-jauh hari dari proses rekruitmen sampai dengan penempatan.

Berkenaan dengan tuntutan tampilan profil ASN masa depan tersebut, tentunya harus direspons oleh seluruh PNS dan PPPK dengan melakukan self assessment sehingga memiliki base line kepemilikan profil secara personal. Hasil self assessment dalam bentuk base line tersebut dijadikan dasar untuk penguatan terhadap profil yang telah dimiliki dan perbaikan terhadap profil yang belum dimiliki.

Memosisikan diri dengan kepemilikan profil seperti dipersyaratkan tersebut merupakan tuntutan dalam domain birokrasi pemerintahan saat ini. Tuntutan untuk sampai pada profil demikian menjadi keharusan dalam upaya mengimbangi fenomena kehidupan yang terus berkembang dan penuh persaingan. Tuntutan tersebut bukan saja dalam wilayah lokal dan nasional tetapi berlaku pula pada wilayah global. Karena itu, ASN harus benar-benar menjadi birokrat andalan dalam benggerakkan roda pemerintahan di era kini.

Sekaitan dengan itu, upaya yang perlu dilakukan adalah membedah lebih jauh terkait dengan profil Smart ASN 2024. Profil ini harus menjadi acuan yang dipegang teguh oleh setiap ASN. ASN yang tidak mampu mengubah dirinya, akan terpinggirkan dengan sendirinta. Tuntutan masa kini dan masa depan, ASN harus menjadi penggerak birokrasi pemerintahan dengan kepemilikan profil berintegritas, nasionalisme, profesionalisme, wawasan global, kemampuan dalam IT dan bahasa asing, hospitality, networking, serta enterpreneurship.

Integritas dimaknai sebagai suatu konsep yang mengarah pada konsistensi antara tindakan dengan nilai, norma, dan prinsip yang berlaku dalam ekosistem yang menaungi. Dalam istilah tersebut tersirat sikap yang teguh dalam mempertahankan prinsip serta tidak mau melakukan tindakan korupsi. Sikap demikian harus menjadi dasar yang melekat pada diri sebagai nilai-nilai moral atau karakter.

Nasionalisme adalah pengabdian yang tinggi dari ASN terhadap keutuhan dan kekokohan bangsa dan negaranya yang diperlihatkan melalui sikap dan perilakunya. Keutuhan dan kekokohan bangsa dan negara, tentu akan sangat dipengaruhi oleh kuatnya pemahaman dan implementasi nasionalisme dari setiap ASN. Dengan demikian, nasionalisme harus terus diperkuat dalam upaya mengokohkan tegak dan berdirinya bangsa dan negara. Dalam konteks ini, tumbuh kuatnya sifat nasionalisme akan mewarnai timbulnya rasa bersatu antar-ASN yang berbeda-beda suku, agama, status sosial, maupun ras.

Profesionalisme adalah tingkah laku dari berbagai jenis perilaku dan sikap seseorang dalam lingkungan kerja. Seseorang harus bekerja dalam profesi tertentu guna menunjukkan kualitas dan karakteristik seorang profesional. Profesionalisme mengarah pada kesuksesan pada tempat kerja, reputasi profesional yang kuat, serta etika, dan keunggulan kerja tinggi yang harus ditunjukkan oleh setiap elemen dalam lingkungan kerja. Dalam istilah ini terkandung kepiawaian atau keahlian setiap elemen dalam mengoptimalkan ilmu pengetahuan, keterampilan, waktu, tenaga, sember daya, serta strategi pencapaian target yang bisa memuaskan semuanya.

Wawasan global merupakan tuntutan agar setiap warga mampu mempersiapkan diri guna ikut terjun dalam fenomena kehidupan global. Kesadaran ini merupakan tuntutan yang dibutuhkan dalam kapasitas sebagai warga dunia (global citizenship). Seorang warga dunia perlu memiliki bekal pengetahuan, sikap, dan nilai, serta aktivitas sosial yang mendunia sehingga dapat mengikuti perubahan kehidupan yang begitu cepat.

Kemampuan dalam IT dan bahasa asing merupakan tuntutan yang dibutuhkan dalam menghadapi fenomena kehidupan saat ini. Dengan masuknya kehidupan pada era revolusi industri 4.0, tuntutan untuk mampu memanfaatkan perangkat IT dan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing merupakan sesuatu yang tidak bisa dikesampingkan. Adanya kemampuan tersebut merupakan strategi dalam upaya mengimbangi tuntutan zaman.

Pada orang kebanyakan, istilah hospitality masih dikaitkan dengan ranah kesehatan. Bagi orang yang berkecimpung dalam dunia perhotelan dan pariwisata, istilah ini tentu sudah tidak asing lagi. Istilah ini mengarah pada keramahtamahan dalam memberikan pelayanan. Pada dasarnya istilah hospitality dimaknai sebagai hubungan yang terjadi antara tamu dengan tuan rumah yang di dalamnya diwarnai sengan sikap ramah. Hospitality merupakan cara pemberian pelayanan atau penerimaan tamu, pengunjung, atau bahkan orang asing yang datang sehingga mereka akan memiliki kesan baik dan terpuaskan dengan pelayanan yang diberikan.

Networking merupakan istilah yang populer, terutama bagi orang-orang yang sering berurusan dengan jaringan internet. Istilah ini menggambarkan proses mengenai keterlibatan dalam merancang, melaksanakan, upgrade, mengelola dan bekerja dengan jaringan dan teknologi jaringan. Lebih jauh lagi, Networking dimaknai sebagai pertukaran informasi, pengetahuan, dan ide di antara seseorang dengan orang lain dalam satu profesi atau lintas profesi.

Entrepreneurship atau kewirausahaan adalah proses kegiatan kreativitas dan inovasi dalam upaya menciptakan perubahan dengan memanfaatkan peluang dan sumber-sumber eksisting. Langkah ini dilakukan dalam upaya menghasilkan nilai tambah bagi diri sendiri, orang lain, atau organisasi, selain tentunya dalam upaya memenangkan persaingan dengan pihak lain. Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat ide baru dengan mengombinasikan, mengubah, atau merekonstruksi ide-ide lama. Sedangkan inovasi merupakan penerapan dari penemuan suatu proses produksi baru atau pengenalan akan suatu produk baru.

Menjadi kewajiban setiap ASN untuk terus melakukan aktualisasi dan kontekstualisasi profil dan keilmuan sehingga sesuai dengan tuntutan zaman. Kemampuan menyesuaikan dan mengikuti dengan ritme kebutuhan kehidupan birokrasi ini akan sangat bermanfaat dalam mempermudah pelaksanaan tugas serta bermanfaat pula dalam memberi kepuasan terhadap masyarakat sebagai target utama birokrasi pemerintahan.***.

Penulis adalah Camat Cikalongwetan Kab. Bandung Barat

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image