Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image ade Afnan Nirmalawati

Pentingnya Pola Asuh dalam Membentuk Karakter Anak

Gaya Hidup | Thursday, 16 Dec 2021, 18:28 WIB

Hai teman-teman nama aku ade, aku disini mau ngejelasin nih pentingnya pola asuh dalam membentuk karakter seorang anak. Kita sering kali melihat anak-anak yang berperilaku kurang baik kepada orang tua mereka atau bahkan kepada orang lain. Nah pasti kita juga bertanya-tanya tentang bagaimana orang tua mereka mendidiknya? Atau apakah anak-anak memang senakal ini? Di zaman sekarang ini banyak sekali wanita yang lebih memilih untuk mempertahankan karir mereka dari pada memiliki keluarga kecil yang bahagia loh, kenapa begiu ya? Nah ternyata di kutip dari beberapa survei menunjukan bahwa mereka memilih menjadi wanita karir karna mereka takut tidak bisa mendidik anak mereka dengan benar, banyak juga nih dari mereka yang tidak ingin memiliki anak karena sering kali melihat anak yang berperilaku kurang baik di sekitar mereka. Nah hal ini tentu memberikan dampak buruk bagi beberapa negara yang warganya memiliki pemikiran tersebut. Apa sih dampak buruk yang diterjadi? Nah salah satu dampak buruk yang sedang terjadi sekarang ini yaitu menurunnya angka kelahiran. Beberapa negara seperti negara jerman, korea selatan, dan singapura mengalami penurunan angka kelahiran yang tinggi. Kalian tahu gak sih kalau Bahkan negara jerman memberikan tunjangan uang yang tidak sedikit loh kepada warganya yang akan memiliki anak. Nah karena banyak sekali dampak buruk yang disebabkan oleh salahnya pola asuh anak ini. Kami merasa bahwa seharusnya kita memberika peyuluhan atau seminar mengenai pentingnya peran orag tua dalam membentuk karakter anak. Kamu tahu gak sih Kenapa peran orang tua penting? Karena keluarga adalah tempat pendidikan pertama dan utama. Sebelum melangkah kedunia luar seorang anak akan mempelajari segala sesuatu di rumah, seperti mencontoh bagaimana cara kita berbicara, berperilaku dan sebagainya. Dasar pendidikan karakter anak diterapkan sejak usia kanak-kanak atau yang biasa disebut oleh ahli psikolog sebagai golden age yaitu Usia 0-8 tahun. Maka dari itu penting bagi orang tua untuk mengetahui jenis pola asuh anak yang dibutuhkan. Dalama jurnal (Uswatun Hasanah, 2017:75-77) Jeanne ellis ormrod mengemukakan bahwa tipe pola asuh yang umum ada beberapa macam yaitu:

1. Otoritatif

Para orangtua menggunakan pola asuh ini untuk menghadirkan lingkungan yang penuh kasih sayang dan dukungan, memberikan penjelasan mengapa suatu perilaku dapat atau tidak dapat diterima atau dilakukan, melibatkan anak dalam pengambilan keputusan. Anak yang berasal dari keluarga dengan pola asuh ini memiliki sifat yang percaya diri, gembira, tidak manja, memiliki selfcontrol yang baik, menghargai keputusan orang lain, dan lain-lain.

2. Otoritarian

Untuk keluarga yang memiliki kodisi ekonomi yang serba kekurangan secara ekonomi sering kali menggunakan pola asuh ini. Para orang tua jarang menampilkan kehangatan emosional, menerapkan ekspektasi tinggi dalam berprilaku, menegakkan aturan berprilaku tanpa mempertimbangkan kebutuhan anak, mengharapkan anak mematuhi peraturan tanpa pertanyaan. Anak dengan pola asuh otoritarian ini cenderung tidak bahagia, cemas, anak mmiliki kepercayaan diri yang rendah, anak akan sangat bergantung pada orang lain, kurang inisiatif, dan lain-lain. Pola asuh ini dapat berdampak negative terhadap perkembangan anak kelak

3. Permisif

Pola asuh ini adalah pola di mana orang tua tidak mau terlibat dan tidak peduli terhadap kehidupan anaknya. Jangan menyalahkan anak jika mereka beranggapan bahwa aspek dalam kehidpan orang tuanya lebih penting dari pada keberadaan dirinya. Anak dengan pola asuh ini akan cenderung berperilaku egois, tidak patuh terhadap orang tuanya, tidak termotivasi, menuntut perhatian orang lain, kemempuan bersosialnya buruk, dan lain-lain.

4. Acuh tak acuh

Pola asuh ini adalah pola asuh di mana orang tua hanya menyediakan sedikit dukungan emosional terhadap anak atau bahkan tidak sama sekali, menerapkan sedikit ekspektasi atau standar berperilaku bagi anak, orang tua tampak sibuk dengan masalahnya sendiri, hanya menunjukan sedikit minat dalam kehidupan anak. Pola asuh ini biasanya akan menghasilkan karakter anak yang cenderung bersikap tidak patuh terhapadap orang tuanya, banyak menuntut, kesulitan mengelola pperasaaan frustasi, dan tidak berpikir panjang.

Nah teman-teman seperti yang kita liat di atas nih bahwa pola asuh sangat penting dalam membentuk karakter anak, maka dari itu menurut saya, ada baiknya jika hal ini dapat di keaui oleh orang banyak agar para orang tua tidak hanya menuntut dan mebandingkan anak mereka dengan anak lainnya, karena pada kenyataan nya semua bergantung dengan bagaimana mereka mendidik anak tersebut. Karena peran orang tua lah yang menentukan kualitas seorang anak.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image