Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Irma Haryani

Tidak Ada Pemeran Pengganti Untuk Guru

Guru Menulis | 2023-01-23 18:44:05

Di era digital ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu cepat. Arus informasi yang dulu lambat sekarang amat cepat. Dahulu kita memerlukan waktu berhari-hari bahkan berminggu-minggu hanya untuk mendapatkan informasi, sekarang ini cukup beberapa detik saja informasi dapat sampai kepada kita.

Sumber : dokumen pribadi

Kita dapat mengetahui informasi dari seluruh dunia cukup dengan memiliki gawai. Gawai tersebut tentu saja harus terhubung dengan internet. Dengan gawai yang terhubung internet kita akan dengan mudah mendapatkan informasi yang kita butuhkan. Dengan menggenggam gawai, kita seperti menggenggam dunia. Kita dapat melihat perkembangan dunia hanya dengan satu genggaman saja.

Namun perkembangan ini, seperti dua sisi mata pisau. Kita akan mendapatkan kebaikan jika kita dapat memanfaatkannya dengan baik, namun sebaliknya kita akan mendapat dampak buruk jika kita salah memanfaatkannya. Oleh karena itu, perlu sikap yang dewasa agar kita dapat bijak memanfaatkannya.

Dengan perkembangan zaman saat ini, segala hal amatlah mudah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mampu menciptakan karya-karya yang semula tidak mungkin kini menjadi kenyataan. Salah satunya penerapan AI yang saat ini merangsak ke berbagai sektor industri. Artificial Intelligence (AI) merupakan salah satu bagian dari beberapa ilmu komputer yang mendalami bagaimana pembuatan mesin bisa melakukan pekerjaan seperti yang dilakukan oleh manusia.

Saat ini penggunaan teknologi AI telah hadir di sekeliling kita. Tanpa kita sadari beberapa hal sudah dapat kita lakukan dengan bantuan teknologi AI, seperti yang sudah kita rasakan saat menggunakan smartphone melalui asisten virtual Google atau Siri. Lebih dari itu, mobil-mobil yang sekarang ini beredar dipasaran dirancang menggunakan teknologi AI.

Hanya dengan satu perintah dari pemilik mobil semua akan otomatis dikerjakan. Seperti membuka dan menutup pintu, jedela, bagasi, menyalakan dan mematikan AC, bahkan sampai dapat mengendalikan mobil tersebut apabila mobil tersebut sedang dalam kondisi darurat. Jika begitu, bukan tidak mungkin ke depannya banyak robot-robot diciptakan untuk membatu pekerjaan manusia atau bahkan menggantikan manusia. Namun, satu hal yang tidak dapat digantikan, yaitu peran guru dalam mendidik generasi penerus bangsa.

Guru merupakan ujung tombak keberhasilan pendidikan. Guru yang berkualitas serta profesional diyakini mampu menciptakan generasi bangsa yang bermutu dan bermartabat serta mampu menghadapi persaingan global. Dengan perkembangan zaman saat ini, mungkin saja setiap siswa dapat belajar dengan mudah, memperoleh materi pembelajaran hanya dengan berselancar di internet sehingga kecerdasan kognitif mereka berkembang sangat pesat.

Dalam hal ini, mungkin saja peran guru dalam menyampaikan materi tidak begitu diperlukan. Tetapi bagaimana dengan peran guru sebagai pendidik, apakah dapat tergantikan? Tentu saja tidak dapat tergantikan, bahkan oleh teknologi AI sekalipun. Sejalan dengan hal tersebut, hasil penelitian yang dilakukan oleh Djamrah (2010) yang berjudul Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif yang menyebutkan bahwa guru memiliki berbagai peran.

Sebagai Korektor. Guru sebagai korektor dituntut untuk mampu membedakan nilai yang baik dan buruk. Selain itu, guru juga harus membimbing peserta didik untuk mampu membedakan nilai yang baik dan buruk dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai Inspirator. Dalam hal ini guru diharapkan mampu memberikan petunjuk dan berbagai ide atau pandangan yang dapat membantu peserta didik untuk menyelesaikan masalah dalam belajar dan meningkatkan kualitas belajar.

Sebagai Informator. Guru harus mampu memberikan informasi terkait dengan perkembangan pengetahuan maupun teknologi yang dibutuhkan peserta didik dengan cara yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami peserta didik.

Sebagai Organisator. Guru sebagai organisator berkaitan dengan peran guru untuk mengelola kegiatan akademik yang dapat mendukung proses belajar mengajar.

Sebagai Motivator. Motivasi dalam belajar merupakan salah satu hal penting yang harus dimiliki oleh peserta didik. Namun tidak semua peserta didik memiliki motivasiyang tinggi dalam belajar. Dalam hal ini akan sangat memerlukan bantuan guru untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Gurupun perlu mengetahui penyebab kurangnya motivasi belajar sehingga dapat membantu peserta didik dengan langkah yang sesuai yang diperlukan peserta didik.

Sebagai Inisiator. Dalam hal ini guru diharapkan mampu mencetuskan ide dan inovasi baru di dunia pendidikan sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

Sebagai Fasilitator. Guru hendaknya dapat memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam proses belajar mengajar serta dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung pelaksanaan pembelajaran sehingga diharapkan peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang diinginkan.

Sebagai Pembimbing. Peran penting lainnya yang harus diemban guru yaitu sebagai pembingbing dari peserta didik terutama membimbing peserta didik yang berkaitan dengan perkembangan psikologis peserta didik. Sehingga diharapkan peserta didik bukan hanya mendapatkan bimbingan yang bersifat akademik saja, melainkan juga bimbingan tentang kepribadian peserta didik.

Sebagai Demonstrator. Dalam peran ini, guru diharapkan mampu mendemonstrasikan materi yang diajarkan sehingga dapat memudahkan peeserta didik untuk memahami materi.

Sebagai Pengelola Kelas. Dalam proses belajar mengajar guru harus mampu mengelola kelas seefektif mungkin agar mampu menciptakan suasana kelas yang mendukung pembelajaran, apalagi di dalam suatu kelas terdiri dari berbagai karakter yang dimiliki oleh peserta didik dengan latar belakang yang berbeda.

Sebagai Mediator. Media menjadi salah satu komponen pembelajaran yang dibutuhkan oleh peserta didik dan guru yang dapat membantu untuk mempermudah peserta didik untuk menerima informasi atau oesan dari materi. Oleh karena itu guru harus mampu menjadi mediator dan menyediakan serta menggunakan media yang sesuai.

Sebagai Supervisor. Sebagai supervisor guru mampu menilai pembelajaran yang telah diaksanakan, menganalisis kekurangan dan kelebihan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan agar dapat memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran yang dilaksanakan.

Sebagai Evaluator. Guru juga dituntut untuk menjadi evaluator yang objektif. Dalam hal ini guru bukan hanya mengevaluasi hasil belajar peserta didik saja, melainkan juga dari segi kepribadian peserta didik, bukan hanya menilai hasil tetapi juga proses yang dilalui peserta didik.

Dengan demikian, meskipun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat cepat berubah, kita tetap saja memerlukan sosok seorang guru sebagai penyeimbang untuk membimbing perubahaan tersebut. Sehingga akan tercipta generasi muda penerus bangsa yang tidak hanya pandai dan memiliki pengetahuan yang luas tetapi juga memiliki karakter yang baik sesuai dengan amanat undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Oleh karena itu, tidak ada pemeran pengganti untuk seorang guru.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image