Puisi: Tarmuji, Si Pemecah Batu
Sastra | 2023-01-23 06:39:42Tarmuji, si pemecah batu
Badanya hitam-legam
Sesuram masa depan
Otot bertonjolan
Betapa keras penghidupan
Tarmuji bekerja dengan cara manual
Palu menghantam, keringat bercucuran
Beberapa lembar nominal didapatkan
Sejak matahari belum bangun pagi
Hingga senja datang memberi sebungkus nasi
Tarmuji terus bergelut dengan nasip diri
Menghidupi diri
Mencari bekal untuk anak-istri
Meski badan tinggal tulang
Semangat itu tak pernah padam
Meski penghasilan hanya cukup untuk sekali makan
Perjuangan itu tetap di lanjutkan
Tarmuji memecah dan mengangkut beban
Demi orang kota memiliki rumah megah
Setiap batu yang diletakkan
Ada tangis
Ada jerit
Ada derita bercampur pilu seorang Tarmuji
Tarmuji terus memcah batu
Demi sesuap nasi untuk hari ini
Entah untuk esok lagi
#####
Baganbatu, januari 2023
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.