Cerita Ike Yuniarni soal Tantangan Menjadi Dokter Hewan di Pandeglang Selatan
Eduaksi | 2023-01-22 12:16:27Bagi drh. Ike Yuniarni, merawat hewan dan berinteraksi bersama peternak merupakan proses pembelajaran yang tak pernah berhenti. Sebagai seorang dokter hewan, Ibu muda berputra satu yang akrab disapa Ike ini menyadari banyak pengetahuan dan keterampilan dalam menangani masalah kesehatan hewan yang hanya bisa didapatkan lewat pengalaman di lapangan. Minat berkarier sebagai dokter hewan sudah muncul sejak Ike masih kanak-kanak. Ia mengaku sangat minat dan tertarik dengan dunia hewan.
Setelah menyelesaikan pendidikan profesi dokter hewan, Ike mengaku pertengahan 2013 sempat berkarier sebagai Quality Control Clean Area di salah satu perusahaan swasta di kawasan ibu kota, Jakarta.
Pada tahun 2015, Ia kemudian beralih berkarir dilingkungan pemerintahan sebagai tenaga administrasi/teknis medik veteriner pada instansi Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Kota Administrasi Jakarta Timur hingga tahun 2018.
Di situlah wanita kelahiran Sidoarjo, 16 Juni 1990 Jawa Timur ini memperoleh pengalaman pertama berinteraksi dengan dunia kerja yang menurutnya penuh daya saing, tuntutan profesionalitas dan totalitas dalam sebuah pekerjaan.
Ike pun meyakini karakter yang tangguh dan etos kerja bisa terbentuk lewat lingkungan kerja yang baik dan pengalaman di lapangan.
Ike mengungkapkan, karirnya sebagai dokter hewan akhirnya berlabuh di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten setelah tahun 2022 ia mengikuti seleksi dan dinyatakan memenuhi syarat sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) dengan menenpati posisi sebagai medik veteriner di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) dan Kesehatan Masyarakat Veterinas (Kesmavet).
Ike mengaku sangat menikmati merintis pengalaman karir sebagai dokter hewan di Kabupaten Pandeglang, terlebih ia ditugaskan di wilayah Pandeglang Selatan tepatnya di Puskeswan Pembantu Kecamatan Cibaliung sejak awal September 2022.
Awalnya Ike menemui berbagai tantangan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi) sebagai dokter hewan di lapangan. Salah satunya, Ike mengaku pengalaman awal kerjanya lebih banyak melakukan tugas administrasi ketimbang tugas-tugas teknis sebagai medik veteriner.
Adapun saat ini sebaliknya, sebagai seorang dokter hewan di lapangan ia dituntut lebih banyak melakukan tugas teknis medis dibandingkan tugas-tugas administrasi.
Selain itu, Ike yang aktif melakukan pelayanan kesehatan hewan keliling dari desa ke desa serta dari satu kecamatan ke kecamatan lain, awalnya kerap merasa terbebani menghadapi medan geografis yang berat apabila mengunjungi lokasi ternak di wilayah kampung-kampung yang terpencil.
Namun, seiring waktu, segala tantangan itu Ia hadapi dengan sabar dan dengan penuh kesadaran serta menyadari harus bisa menerima penugasan sebagai calon pegawai negeri sipil yang siap ditempatkan dimana saja.
Bahkan, setelah empat bulan bertugas dirinya merasakan betah bertugas disana dan merasakan langsung betapa mulianya bisa membantu masyarakat dalam meningkatkan kesehatan hewan dan kesejahteraan peternak setempat.
Saat ini Ike fokus menjalankan tugasnya di wilayah kerja Puskeswan Pembantu Cibaliung dan sekali-sekali mengikuti jadwal piket jaga pelayanan kesehatan hewan di Puskeswan Kabupaten Pandeglang.
Ia mengatakan beruntung memiliki pimpinan dan rekan kerja di lapangan yang bekerja sama dengan penuh semangat dan kompak. Menurutnya, kunci keberhasilan pekerjaan di lapangan adalah semangat kebersamaan dan terus belajar.
Saat berbincang usai briefing evaluasi pelayanan kesehatan hewan di Puskeswan Kabupaten Pandeglang Jumat (20/01/2023) akhir pekan kemarin, Ike berkenan menjelaskan tupoksinya sebagai dokter hewan penanggungjawab di Puskeswan Pembantu Cibaliung.
Ia bersama pimpinan dan rekan kerja medik dan paramedik veteriner melakukan tupoksi kegiatan meliputi pencegahan, dan pemberantasan penyakit hewan. Melaksanakan pelayanan kesehatan hewan baik hewan kesayangan maupun hewan ternak, serta memberikan penyuluhan.
Selain itu melaksanakan pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit hewan menular terutama penyalit mulut dan kuku (PMK). Melaksanakan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada masyarakat mengenai penyakit hewan menular.
Melaporkan setiap pelayanan kesehatan hewan termasuk penyakit gangguan reproduksi melalui aplikasi sistem informasi kesehatan hewan nasional (iSIKHNAS). Membantu melakukan pengawasan usaha dan produk asal hewan. Serta membuat laporan pelaksanaan kegiatan. (Ade Setiawan)***
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.