Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dewi Alfi

NASIHAT GURU KEPADA MURIDNYA

Agama | Wednesday, 15 Dec 2021, 19:17 WIB

NASIHAT GURU KEPADA MURIDNYA

Wahai anakku, semoga Allah memberimu petunjuk dan pertolongan untuk selalu beramal shalih. Sesungguhnya bagiku engkau ibarat seorang anak yang berada di sisi ayah yang dicintainya. Aku akan bahagia dirimu berbadansehat, berpendirian kuat, suci hati, berakhlak mulia, menjaga adab, menjauhi perkataan tercela, lemah lembut dalam bergaul, menyayangi sesama, menolong fakir, belas kasih terhadap yang lemah, pemaaf, tidak meninggalkan sholat, dan tidak menunda-nunda waktu untuk beribadah kepada Pencipta, Pemiliki, Pemelihara, Penguasamu.

Wahai anakku, seandainya engkau mau menerima nasihat dari seseorang, maka akulah orang yang pantas untuk kau terima nasihatnya. Aku adalah gurumu, pendidikmu yang membantu memelihara jiwamu. Engkau tidak akan mendapat seorangpun yang telah mengharapkan kebaikan darimu sesudah orang tuamu keceali aku (gurumu).

Wahai anakku, sesungguhnya aku adalah seorang pemberi nasihat yang patut untuk dipercaya. Karena itu, terimalah dengan ikhlas segala nasihatku, dan amalkanlah dalam hidupmu serta dalam pergaulan dengan teman-temanmu.

Wahai anakku, bila engkau tidak mengamalkan segala nasihatku dalam kesendirianmu, maka engkau tidak akan dapat mengamalkannya di kala bergaul dengan teman-temanmu.

Wahai anakku, bila engkau tidak menuruti nasihatku, siapakah yang akan engkau ikuti? Apakah artinya engkau memaksa dirimu untuk duduk dihadapanku?!

Wahai anakku, sesungguhnya seorang guru menyayangi anak didiknya yang taat dan sholih, sukakah engkau bila guru yang telah mendidikmu tidak rela dan tidak mengharap suatu kebaikan atas dirimu?

Wahai anakku, sesungguhnya aku sangat mengharapkanmu agar selalu beramal shalih. Karena itu bantulah aku menyampaikan kebaikan itu kepadamu dengan cara kamu menaati dan melaksanakan akhlak karimah yang kuperintahkan kepadamu.

Wahai anakku, akhlak yang paling baik adalah hiasan bagi insan, baik bagi dirinya dalam bergaul dengan teman, keluarga dan sanak-saudaranya. Karena itu, jadilah engkau seorang yang memiliki akhlaqul karimah, tentu setiap orang akan memuliakan dan menyayangimu.

Wahai anakku, bila engkau tidak menghiasi ilmu dengan akhlaq yang mulia, maka ilmu itu akan membahayakanmu dari pada kebodohanmu. Karena orang yang bodoh dimaafkan karena kebodohannya dan tiada maaf bagi seorang yang alim (pandai) dihadapan manusia bila tidak menghiasi diri dengan akhlaq yang baik.

Wahai anakku, jangan engkau hanya menaati saran dan kritik dariku, sesungguhnya mawas diri itu lebih utama dan lbih besar manfaatnya.

Wahai anakku, Rasulullah saw. pernah bersabda: “Sesungguhnya Allah mensucikan agama ini (Islam) karena diri-Nya. Tidak akan suci agamamu kecuali dengan sifat derawan dan baik budi pekerti. Hiasilah agamamu dengan keduanya.” (HR. Ath-Thabrani dari Imran bin Husain. Imam As-Sayuthi menyatakan bahwa hadist ini dha’if).

#terjemah kitab washoya Al-Abaa’ Lil Abnaa’

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image