Adab-Adab Seorang Muslim Saat di Masjid
Eduaksi | 2023-01-19 11:20:45Masjid adalah tempat mulia, selain rumah ibadah bagi umat islam, masjid laksana rumah Allah Azza Wa Jalla. Karenanya kaum muslimin dianjurkan untuk selalu mencintai, mengunjungi, merawat dan memakmurkan masjid dengan sebaik-baiknya. Karenanya ada adab-adab yang selayaknya diperhatikan bagi umat muslim.
Berikut Adab-Adab Seorang Muslim Saat di Masjid, yaitu:
1. Allah memotivasi kita untuk tidak berdoa di masjid kepada selain diri-Nya.
Sebagaimana firmanNya, “Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.” (QS. Al-Jinn: 18)
Yakni bahwa masjid- masjid itu tidak dibangun kecuali hanya untuk beribadah kepada Allah Yang Maha Esa. Dalam hal ini terdapat kewajiban untuk membersihkan masjid dari segala sesuatu yang dapat merusak keikhlasan kepada Allah dan sikap untuk mengikuti Rasul-Nya.
2. Allah SWT mendorong kita untuk berdoa kepada-Nya di dalam masjid dalam keadaan ikhlas.
Firman-Nya, Katakanlah: "Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan". Dan (katakanlah): "Luruskanlah muka (diri)mu di setiap sembahyang dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah kamu akan kembali kepada-Nya)". (QS Al-A'râf [7]: 29).
3. Allah juga mendorong kita untuk tidak bersikap berlebih-lebihan.
Firman-Nya, Hai anak Adam! Pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan (QS Al-A'râf [7]: 31).
Menjadi catatan bagi seluruh anak Adam saat mendirikan shalat, hendaklah kita berada dalam keadaan memakai perlengkapan yang disyariatkan, seperti pakaian yang dapat menutupi aurat kalian, wangi-wangian, dan lainnya. Makan dan minum juga dari yang baik-baik yang telah Allah karuniakan kepada kita. Dan jangan pula kita melebihi batas keseimbangan dalam hal itu. Karena, sesungguhnya Allah tidak mencintai orang-orang yang melebihi batas dalam makan, minum, dan lainnya.
4. Selain itu, Allah Swt juga memerintahkan kita untuk meninggalkan/mengehentikan sementara perdagangan apabila telah tiba waktu shalat. Dalam hal itu terdapat kebaikan yang akan mereka terima. Kita bisa memperhatikan bahwa Allah Swt. menyebutkan perdagangan tanpa pembelian karena dalam perdagangan itu terdapat orang yang sedang mencari usaha.
Karenanya, nafsu dari menjalankan usahanya akan melalaikannya dari zikir kepada Allah. Inilah yang telah ditegaskan kepada orang mukmin, sebagaimana dalam firman-Nya, Hai orang-orang beriman! Apabila diseru untuk menunaikan shalat Jumat, maka bersegeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui (QS Al- Jumu'ah [62]: 9).
Referensi: ‘Iwadh, Ahmad ‘Abduh, 2008, Mutiara Hadis Qudsi Jalan Menuju Kemuliaan dan Kesucian Hati, Bandung: PT Mizan Pustaka
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.