Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Alsya Kyen Qutrunada

Dampak Ilmu Parenting terhadap Anak

Edukasi | Wednesday, 18 Jan 2023, 16:34 WIB

Pendahuluan

Orang tua harus selalu mengawasi setiap perubahan dalam pemikiran anak-anak mereka sehingga mereka dapat belajar sejak usia dini bagaimana berperilaku baik di masyarakat. Mengasuh anak melibatkan mengajar anak-anak tentang perlindungan, perawatan, dan mengamati perkembangan yang sehat serta aktivitas sampai mereka mencapai usia dewasa. Ada beberapa gaya pengasuhan yang digunakan saat ini, terutama yang menekankan agama, diri, bangsa, dan negara, untuk membantu perkembangan anak.

Larasati I. (2022) mengatakan bahwa orang tua yang bertanggung jawab membesarkan anaknya dan memenuhi kebutuhannya agar dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal dididik dalam ilmu parenting. Sarana komunikasi terbaik antara orang tua dan anak juga dapat ditemukan dalam ilmu parenting. Kemampuan anak dalam berkomunikasi merupakan salah satu faktor kunci dalam pertumbuhan dan perkembangannya karena hal itu yang pertama kali diperhatikan. Ilmu parenting memungkinkan orang tua untuk memahami proses tumbuh kembang anak, hak- hak apa saja yang harus dijunjung tinggi, dan memberikan pengetahuan atau keterampilan parenting kepada orang tua. Oleh karena itu, pola asuh harus diperhatikan.

Perlu diketahui bahwa parenting ada bermacam-macam jenisnya, yang pertama, pola asuh otoriter (authoritarian parenting), pola asuh ini diterapkan secara luas dengan bantuan ibu dan ayah dan menjadikan gagasan bahwa 'orang tua selalu benar'. Biasanya orang tua dengan pola asuh seperti ini menganggap bahwa semua kebijakan dan perintah mereka perlu dipatuhi dan tidak jarang harus mendengarkan pendapat anak; Kedua, Pola asuh otoritatif (Authoritative parenting), pola asuh ini lebih menitikberatkan pada membangun lingkungan yang baik agar anak dan orang tua tetap memberikan aturan meski memperhatikan kritikan anak. Hal tersebut dilakukan agar anak dapat berkembang lebih baik dan dapat memberikan evaluasi dan spesifik dari dirinya sendiri. Orang tua dengan pola asuh seperti ini, mendidik anaknya dengan cara memberikan hadiah sebagai pujian; ketiga, membiarkan anak bertindak semaunya dikenal dengan pola asuh permisif (Permissive Parenting). Dengan metode pengasuhan ini, orang tua percaya bahwa semua yang anak mereka lakukan adalah tipikal anak kecil dan oleh karena itu dapat dimaklumi. Ungkapan "namanya juga anak" menggambarkan jenis filosofi pengasuhan anak ini. Dan dengan metode pengasuhan ini juga, orang tua membiarkan anak-anak mereka melakukan apa pun yang mereka inginkan tanpa batasan atau akibat dan hanya campur tangan ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan; keempat, pola asuh acuh tak acuh (Neglectful Parenting), merupakan metode yang perlu dihindari, karena orang tua yang menerapkan metode ini tidak ingin berurusan, prihatin atau memahami urusan, perkembangan atau masalah yang dialami anak. Selain itu, mereka biasanya menyerah pada permintaan anak mereka dan mematuhinya; Kelima, pengasuhan yang memanjakan (Indulgent Parenting), adalah kebalikan dari pengasuhan yang mengabaikan karena melibatkan orang tua yang sangat terlibat dalam setiap aspek kehidupan anak mereka, bahkan tidak jarang mereka menuruti segala kemauan sang anak.

Pembahasan

Mengetahui arti, tujuan, dan gaya pengasuhan yang berbeda sangat membantu, tetapi penting juga untuk memahami dampak baik dan buruk penerapan ilmu parenting. Manfaat pola asuh yang tepat dan efektif akan membantu anak menjadi pribadi yang baik pula. Anak- anak yang sedang menuntut ilmu akan menjadi bersemangat, tekun, dan haus akan ilmu. Parenting merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap anak, khususnya dalam hal pendidikan. Jika sejak kecil sang anak telah dibekali pengetahuan tentang pentingnya sekolah bagi kehidupannya kelak. Hanya ketika anak itu sudah dewasa, anak itu juga berusaha keras untuk mendapat pendidikan tinggi, seperti yang dikatakan Umah Nurul (2021). Si Kecil akan lebih mampu mempertahankan diri dari pengaruh buruk pergaulan jika sudah diberikan tuntunan moral dan tuntunan agama yang bermanfaat bagi orang tua sendiri. Untuk menghindari dampak buruk dari penggunaan narkoba, konsumsi alkohol, dan pergaulan bebas, orang tua setidaknya bisa lebih santai dalam mengawasi pergaulan anaknya. Jika anak mereka mengembangkan perilaku santun dan secara efektif memberikan kontribusi yang signifikan kepada masyarakat, orang tua juga akan merasa bangga terhadap mereka. Penerapan ilmu parenting di setiap keluarga juga memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat. Pola asuh yang baik dapat memungkinkan Si Kecil untuk berkontribusi positif bagi masyarakat.

Salah satu jenis parenting yang memiliki dampak negatif yaitu Authoritarian Parenting atau lebih dikenal masyarakat dengan sebutan Tiger Parenting. Karena tiger parenting bersifat otoriter, seringkali ada pro dan kontranya. Metode ini sering digunakan di negara-negara Asia, khususnya Cina. Untuk membuat anak-anak mereka memenuhi perintah mereka, orang tua yang mempraktikkan tiger parenting menggunakan teknik ketakutan dan otoritas. Orang tua memiliki harapan yang tinggi untuk prestasi akademik anak-anak mereka, misalnya, dan menggunakan teknik yang sulit untuk membantu mereka mencapai tujuan mereka. Metode ini meski memiliki niat baik, banyak pula efek negatifnya, termasuk anak merasa terbebani karena harapan orang tua yang tinggi, takut membuat kesalahan karena akibat hukuman, terus-menerus gelisah, yang meningkatkan kemungkinan kecemasan dan depresi. Anak-anak selalu hidup di bawah pengawasan orang tua mereka, yang membuat mereka lebih bergantung pada orang lain, menyebabkan pertumbuhan kognitif dan emosional yang buruk, dan menghambat kemampuan mereka untuk menjadi kreatif dan berkembang karena mereka diharapkan untuk mematuhi peraturan yang ketat. Namun demikian, terlepas dari kenyataan bahwa selalu ada ketakutan akan hukuman, hal ini menyebabkan anak tersebut menunjukkan potensinya.

Tiger parenting membentuk anak-anak mereka untuk bertanggung jawab meskipun menggunakan teknik yang keras sehingga mereka dapat belajar menjadi yang terbaik dan berhasil. Tujuannya adalah membentuk anak menjadi pribadi dewasa yang sukses, ceria, dan mudah beradaptasi. Anak-anak yang dibesarkan dengan menggunakan strategi ini dapat tumbuh menjadi fokus dan berorientasi pada tujuan.

Penutup

Dilihat dari banyaknya dampak positif, dapat disimpulkan bahwa ilmu parenting memiliki peran yang sangat penting untuk proses tumbuh kembang anak guna menciptakan generasi baru yang berkualitas. Para orang tua juga diharapkan untuk dapat mendidik anaknya dengan cerdas dan tidak bersifat egois terhadap anak sehingga anak tumbuh dengan kesehatan mental yang baik, karena sejatinya orang dewasa yang memiliki emosi cenderung tidak stabil disebabkan oleh didikan pada masa kecil yang kurang mementingkan perasaannya. Oleh karena itu, orang tua harus memprioritaskan kesehatan mental anak.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image