Asyiknya Mengikuti Pendidikan Guru Penggerak
Pendidikan dan Literasi | 2023-01-16 07:11:37Kemendikbudristek telah merilis berbagai macam episode dalam bingkai merdeka belajar, salah satunya adalah merdeka belajar episode lima yaitu guru penggerak. Ketika mengawali rilis Pendidikan Guru Penggerak (PGP) banyak sekali guru yang belum begitu paham apa itu guru penggerak, apa manfaatnya dan akan bermuara kemana pendidikan ini.
Pendidikan guru penggerak bertujuan untuk memajukan Pendidikan Indonesia dengan menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid dan menggerakkan ekosistem pendidikan yang lebih baik. Guru penggerak adalah para guru yang terpilih dari seluruh Indonesia yang telah dinyatakan lulus dari Program Pendidikan Guru penggerak. Guru Penggerak dipersiapkan untuk menjadi pemimpin pembelajaran dan berperan sebagai agen pendorong transformasi pendidikan di Indonesia.
Siapa sajakah yang bisa mengikuti Pendidikan Guru penggerak? Menurut informasi di layanan portal SIMPKB Guru penggerak. Syarat yang pertama adalah: Guru ASN maupun NON ASN baik dari sekolah negeri maupun sekolah swasta, pada satuan pendidikan formal jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB yang memiliki SK Mengajar. Kedua, Kepala sekolah yang belum memiliki Nomor Registrasi Kepala Sekolah (NRKS), berstatus definitif dari ASN maupun NON ASN baik dari sekolah negeri maupun sekolah swasta, pada satuan pendidikan formal jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB.
Syarat selanjutnya untuk menjadi Guru penggerak adalah: Memiliki akun guru di Dapodik, memiliki kualifikasi pendidikan minimal S1/D4, memiliki pengalaman mengajar minimal 5 tahun, memiliki masa sisa mengajar tidak kurang dari 10 tahun atau memiliki usia tidak lebih dari 50 tahun saat registrasi.
Pelaksanaan Pendidikan Guru Penggerak yang awalnya berlangsung selama sembilan bulan, berubah menjadi enam bulan. Mengapa demikian? Menurut informasi di laman FAQ SIMPKB Guru penggerak, mulai angkatan ke-5, PGP dirancang sebagai program penyiapan calon kepala sekolah. Untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan kepala sekolah di seluruh Indonesia, maka PGP disesuaikan dengan periode waktu pendidikan yang lebih singkat dan efektif, namun tetap menjaga kualitas lulusan Guru penggerak.
Pendidikan Guru penggerak dilaksanakan pada masing-masing daerah domisili calon guru penggerak. Setiap bulan akan diadakan Lokakarya bersama di wilayah masing-masing. Metode pelatihan meliputi, pelatihan daring, lokakarya, konferensi dan pendampingan dengan presentase sebagai berikut: 70% belajar di tempat kerja dan komunitas praktisi meliputi pemberian umpan balik dari atasan, rekan, dan siswa. 20% belajar dari rekan dan guru lain. 10% pelatihan formal.
Selama mengikuti pendidikan guru penggerak, CGP (Calon Guru penggerak) akan didampingi oleh Pengajar Praktik. Biasanya satu Pengajar Praktik mendampingi enam sampai delapan CGP. Pendampingan dilaksanakan di sekolah masing-masing tempat CGP tersebut bertugas. Selain dengan Pengajar Praktik, CGP juga akan dibersamai oleh seorang fasilitator. Satu fasilitator biasanya membersmai 25 CGP.
Tugas Fasilitator adalah mencatat perkembangan CGP selama pendidikan guru penggerak secara daring dan pendampingan selama pendidikan, mengumpulkan tugas-tugas dan memberi umpan balik kepada CGP, memberi motivasi dan membantu CGP dalam menjalankan perannya. Tugas-tugas yang dikumpulkan CGP akan di submitt melalui LMS (Learning Manajemen System) dan dinilai oleh fasilitator.
Dalam sesi daring, CGP akan bertemu dengan fasilitator via Google Meet dalam Forum Diskusi dan Ruang Kolaborasi. Sedangkan dengan instruktur CGP akan bertemu dalam sesi Elaborasi Pemahaman. Jadi dalam modul 1.1 misalnya, CGP akan melakukan Gmeet sebanyak tiga kali. Modul yang akan dipelajari CGP selama pendidikan terdiri dari empat modul. Modul 1: Paradigma dan Visi Guru penggerak. Modul 2: Praktik Pembelajaran yang Berpihak pada Murid. Modul 3: Pemimpin Pembelajaran dalam Pengembangan Sekolah. Modul 4: Selebrasi, Refleksi, Kolaborasi, dan Aksi.
Dengan durasi pendidikan yang lama terkadang para guru enggan untuk mengikuti pendidikan guru penggerak. Padahal banyak sekali manfaat yang diperoleh diantaranya bertemu dengan komunitas baru yang sama-sama memiliki semangat dan daya juang yang tinggi, jalinan silaturahmi yang luas lintas jenjang, saling berbagi praktik baik yang dapat diterapkan di sekolah masing-masing, mendapatkan informasi pendidikan yang sedang high light, bisa sharing dengan guru yang lain saat lokakarya, mendapat ilmu baru dan banyak lagi. Setelah selelai lolakarya CGP akan mendapatkan transport dan makan siang. Banyak sekali yang yang mengasyikkan selama mengikuti PGP.
Selain bertemu dengan guru-guru hebat dalam satu wilayah, kita juga diberi kesempatan untuk bertemu dengan para guru penggerak dari seluruh Jawa Barat dengan mendapatkan undangan dari BBGP (Balai Besar Guru Penggerak) dalam acara Semarak Karya Transformasi Pendidikan Berbasis Komunitas Belajar dengan bentuk kegiatan: Gebyar Filtrasi (Festival Literasi Guru Penggerak), Gebrak (Gebyar Sekolah Penggerak), Gebyar Prosfektif (Gebyar Projek Profil Pelajar Pancasila yang Kreatif), Gebyar Festival Berkarya (Berbagi Kreativitas melalui Karya Teknologi Pembelajaran), dan Gebyar Pantas (Praktik Baik Komunitas Belajar) yang dilaksanakan selama empat hari di salah satu hotel Bandung.
Guru Penggerak yang diundang merupakan perwakilan dari tiap kabupaten dan Guru Penggerak yang memiliki karya seperti buku, karya teknologi pembelajaran dan lain-lain. BBGP akan membagikan link untuk mandata guru penggerak yang memiliki karya, jika karya kita terpilih maka kita akan diundang untuk sesi sharing dan show up kepada guru penggerak dari seluruh Jawa Barat.
PGP tidak hanya memberikan ilmu tetapi juga kebahagiaan lahir dan batin. Kita dapat menghadirkan hal yang baru kepada siswa di kelas, membuat guru menjadi lebih santai dalam menghadapi siswa karena dalam PGP kita belajar keterampilan sosial emosional. Ayo Bapak Ibu bergabung di PGP untuk mendapatkan beragam pengetahuan baru. Semangat Bapak Ibu Guru Hebat. Serentak Bergerak Wujudkan Merdeka Belajar. Pulihkan Pendidikan dengan Hati. Guru Bergerak Indonesia Maju.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.