Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Audriputri Ramadhani

Demam Korea Berdampak Ekonomi Indonesia ?

Bisnis | Friday, 13 Jan 2023, 12:44 WIB
sumber foto: Flavor of Life-Wordpress.com

Budaya Korea Selatan semakin berkembang pesat di Indonesia. Banyaknya penggemar Drama Korea (Drakor), Korean Pop (K-Pop), Korean Food (K-Food) dan berbagai gaya busana Negeri Ginseng tersebut. Antusiasme mereka dengan budaya negara tersebut hampir merata, bukan hanya para remaja, tidak kalah juga para orang tua yang mulai mengenal budaya-budayanya.

Banyaknya antusiasme tersebut juga mendukung perekonomian Indonesia. Demam korea di Indonesia juga menjadi target dalam persebaran budaya Korea.

Persebaran Budaya Korea.

Bermula dengan tersebar banyaknya drama Korea (Drakor) yang sangat digemari dan dinikmati oleh masyarakat Indonesia. Terlebih di masa pandemi Covid-19, menjadikan drama Korea Selatan ini menjadi sajian tayangan menarik untuk menjadi teman dimasa karantina masyarakat indonesia.

Pemerintah Korea juga memanfaatkan demam Korea di Indonesia untuk memeperluas jangkauannya. Bahkan beberapa perusahaan-perusahaan Indonesia banyak yang menggaet artis Korea sebagai brand ambassador mereka. Perusahaan-perusahaan tersebut memanfaatkan momentum untuk menarik lebih pelanggan yang menguntukan pertembuhan perekonomian.

Dampak drama Korea juga menjadi salah satu persebaran budaya tersebut. Beberapa adegan yang menayangkan makan-makanan Korea yang menggiurkan, membuat para pengusaha di Indonesia menjual makanan khas Korea, seperti tteokbokki, kimbab, ramyeon, menjadi lebih laris.

Pemanfaatan momentum Korean Wave

Gelombang korea atau yang sering disebut dengan Korean Wave. Korean Wave sangat identik dengan dunia hiburan seperti musik, drama dan variety show yang menayangkan beberapa budaya-budaya Korea.

Berjalannya waktu, budaya Korea banyak ditiru dalam kehidupan sehari-hari para pecinta budaya Korea, mulai dari fashion, make up / korean skincare, makanan, gaya bicara, hingga bahasa.

Salah satu produk Korean Wave yang sangat digemari oleh para anak milenial sekarang adalah musik pop. Musik pop Korea ini atau yang sering didengar dengan sebutan K-Pop merupakan salahsatu sub-sektor hiburan yang mengangkat perekonomian Korea Selatan.

Korean Wave juga memberi hasil untuk perusahaan-perusahaan Indonesia, masyarakat-masyarakat Indonesia yang ikut menjadi salah satu fenomenan demam korea. Salah satu e-commerce di Indonesia juga memanfaat fenomena Korean Wave tersebut, yaitu Tokopedia.

Tokopedia mampu bawa beberapa artis-artis, idola-idola Korea untuk dijadikan brand ambassador mereka. Bukan Tokopedia saja, Scarlett perusahaan yang memproduksi produk skincare tersebut juga telah menggaet beberapa artis Korea untuk tampil dengan produk mereka.

Pengaruh yang timbul akibat Korean Wave.

Peningkatan dari perkembangan Korean Wave seperti drama, musik, fashion, kosmetik, budaya dan media sosial perlu untuk selalu diperhatikan oleh orang tua dalam pekembangan anak. Perlu tahu akan dampak postif dan negatif yang timbul akan berkembang pesatnya fenomena Korean Wave ini.

Dampak positif pengaruh Korean Wave ini adalah memperluas wawasan yang dimiliki tentang negara lain, terutama wawasan mengenai Korea Selatan. Dengan kemajuan teknologi dan transportasi serta banyaknya penggemar grup musik asal Korea Selatan, membawa beberapa idola tersebut untuk datang melakukan konser, dan hal itu tentu saja akan menarik media internasional untuk meliput. Dengan begitu Indonesia dapat mempromosikan kepada dunia, menarik wisatawan asing untuk berkunjung ke Indonesia. Tentu saja nantinya Indonesia makin dikenal oleh seluruh dunia.

Ada dampak positif tentunya juga ada dmpak negatifnya. Dampak negatif pengaruh Korean Wave adalah tergesernya budaya-budaya di Indonesia, para anak remaja juga rela untuk membuang jam tidur mereka hanya untuk melihat idolanya, dan dampak berpakaian para remaja yang menggunakan baju terbuka.

Peran orang tua sangat penting dalam mengawasi para anak dan mengontrol jadwal kegiatan anak mereka agar tidak terlalu berlebih dalam mengikuti fenemona Korean Wave. Para orang tua mungkin bisa menggunakan cara pengalihan kegiatan anak tersebut dengan menemani para anak-anak untuk pergi berlibur, mengadakan family time, atau mengenalkan anak pada hal-hal yang positif lainnya.

Dan sebagai remaja juga apalagi para mahasiswa bisa lebih memilih sikap yang benar dalam memilah dan mengikuti fenomena Korean Wave yang terjadi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image