Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image HeryWibowo

Aksi Mahasiswa Bandung Mencegah Pornografi Melalui @lawancandubaru

Eduaksi | Monday, 09 Jan 2023, 16:13 WIB

Mahasiswa Bandung melawan pornografi melalui @Lawancandubaru

Sejumlah mahasiswa Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran, melalui implementasi Outcome Based Education, dalam mata kuliah Psikologi Sosial, melakukan sejumlah proyek sosial yang bertujuan untuk mengkonstruksi perubahan perilaku. Pembina mata kuliah ini, yang sekaligus ketua program Studi Sosiologi, Dr. Hery Wibowo menjelaskan bahwa Mata Kuliah ini memberikan penguatan pemahaman tentang unsur/aspek individu dalam masyarakat, yaitu pemahaman dasar tentang hal-hal yang membangun perilaku seperti persepsi, sikap, atribusi dll.

Hal ini merupakan bekal bagi mahasiswa sosiologi untuk lebih dalam memahami hal ihwal tentang individu dengan segala pola pikir, pola sikap dan pola perilakunya sebagai unit terkecil pembentuk masyarakat. Adapun proyek sosial yang dilakukan, menggunakan keterampilan “Social Marketing” yang sumber belajarnya diakses mahasiswa melalui laman Unpad Luhung (luhung.unpad.ac.id)

Maka dalam Mata Kuliah ini, mahasiswa belajar untuk membangun upaya konstruksi perubahan perilaku individu, ke arah yang lebih positif bagi individu itu sendiri dan keluarga serta lingkungan sosial terdekatnya. Salah projek mahasiswa yang kontekstual dengan kondisi hari ini adalah projek melawan kecanduan pornografi dan pornoaksi, yang diberi nama proyek Lawan Candu Baru.

Salah satu fenomena yang mengemukan di Indonesia hari ini adalah kecenderungan remaja untuk mengakses laman berbau pornografi. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Kementrian Kesehatan tahun 2017, sebanyak 94 persen siswa pernah mengakses kontenporno melalui komik 47%, internet 53%, games 4%, video/TV sebanyak 17%, media sosial 34%, majalah 19%, buku 27% dan lain-lain 4%. Maknanya ini sebuah situasi yang perlu kesadaran dan penangangan khusus.

Salma, salah satu anggota dari kelompok Lawan Candu Baru, menjelaskan bahwa “Lawan candu baru adalah sebuah platform akun sosial media yang memiliki orientasi untuk merekonstruksi perilaku (khususnya remaja), supaya tidak terjerumus dan kecanduan pornografi”. Selanjutnya Salma menjelaskan bahwa proyek dilakukan mulai bulan Oktober 2022 dengan melakukan riset dasar perilaku masyarakat, dan kemudian mulai membangun kampanye sosial terstruktur mulai November 2022 hingga sekarang.

Selanjutnya dijelaskan bahwa “Kami menyadari, bukanlah hal yang mudah dan sebentar untuk melakukan suatu rekonstruksi perilaku. Kesadaran akan bahaya dan dampak dari suatu kegiatan atau candu merupakan langkah awal untuk mengubah mindset seseorang. Apabila mindset seseorang telah berubah, maka selanjutnya akan terlihat dari bagaimana orang itu bertindak dan berkomitmen untuk merubah perilakunya secara kontinu.

Selanjutnya ditegaskan oleh Hery bahwa pengenalan aspek individu sebagai unit terkecil pembentuk masyarakat menjadi penting, karena sukses pembangunan atau secara khusus pembangunan sosial adalah akumulasi dari etos dan kinerja terbagi individu warga negara. Maka bagaimana mahasiswa mengenal individu dan mencoba membangun konstruksi perilaku individu menjadi bekal keterampilan penting. Karena sikap dan perilaku individu yang baik, adalah cikal bakal pembentukan karakter dan peradaban masyarakat yang baik di kemudian hari

“Disadari bersama bahwa tidak mudah membangun perilaku baik di zaman ataupun peradaban masyarakat 5.0, dimana kecanggihan internet dan ragam pengaruh melalui media sosial mudah dijangkau generasi muda). Maka upaya untuk mengatasi dampak ataupun implikasi negatif dari kondisi ini, juga memerlukan atensi dan usaha khusus, disertai dengan strategi yang mampu menjangkau target sasaran. Instagram dipilih sebagai media utama karena saat ini sedang menjadi salah satu media sosial utama yang dijadikan referensi prioritas remaja Indonesia, sehingga diharapkan programnya menjadi mudah terjangkau bagi target sasaran” tegasnya

Terkait hal ini. Salma menegaskan “Oleh karena itu, kami berupaya untuk mengedukasi para remaja di Indonesia melalui sosial media sebagai bentuk dari social campaign juga agar informasi yang kami sampaikan bisa menjangkau "pasar" yang lebih luas dan kami pun mengajak para remaja atau pengikut sosial media kami untuk berkomitmen untuk melawan candu baru (pornografi) secara digital melalui sign virtual yang kami adakan melalui snapgram ????

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image