Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Faiq Mas'ud

Dampak Buruk Pola Waktu Tidur

Pendidikan dan Literasi | Saturday, 07 Jan 2023, 19:11 WIB

Pendahuluan

Tidur maupun istirahat sangat penting bagi kesehatan, tiap manusia memiliki jumlah waktu yang berbeda untuk tidur dan istirahat. Kebutuhan dasar manusia yang sangat penting salah satunya adalah istirahat dan tidur yang akan memengaruhi kesehatan fisik maupun emosi. Menurut Haryati (2020), kurangnya waktu istirahat maupun waktu tidur yang cukup akan menyebabkan kemampuan dalam berkonsentrasi, membuat keputusan, maupun dalam berpatisipasi dalam suatu aktivitas akan menurun. Kualitas istirahat tidur manusia dikatakan baik apabila seseorang tidak mengalami gangguan dalam tidurnya, bengkak di kelopak mata, kehitaman disekitar mata, kongjungtiva kemerahan, mata cekung, kantuk yang sering datang, sulit dalam berkonsentrasi, tertlihat ataupun merasakan keletihan, tidak enak badan, sakit kepala, malas dalam beraktivitas, sulit dalam mengingat, sering bingung dan kemampuan dalam mengambil keputusan menurun, seperti yang dijelaskan oleh Sari (2017).

Mahasiswa merupakan salah satu dari berbagai macam kelompok yang rentan terhadap buruknya kualitas tidur. Hal tersebut karena mahasiswa harus menghadapi berbagai aktivitas yang padat pada saat di kampus maupun di luar kampus. Biasanya para mahasiswa mengalami kualitas yang buruk pada akhir studi yang merupakan masa kritis bagi para mahasiswa, dikarenakan pada masa ini penuh dengan tuntutan agar mahasiswa menyelesaikan pendidikan tepat waktu.

Efek yang terjadi akibat dari kurangnya tidur seseorang dapat berpengaruh pada segi memori dan konsentrasi. Masalah konsentrasi yang terjadi seperti kesulitan memahami atau fokus terhadap materi pada proses belajar. Jika kesulitan memahami ataupun fokus, maka sudah jelas belajarnya menjadi tidak maksimal ataupun akan menjadi percuma, dan hanya akan membuang energi, biaya, dan waktu. Orang yang dikatakan beraktivitas atau belajar dengan baik, dia harus dapat memusatkan pikiran. Semakin baik dia meningkatkan konsentrasinya maka akan semakin sukses dan baik hasil dari kegiatan yang dilakukannya. Sebaliknya, jika tingkat kosentrasi atau fokus yang lemah maka aktivitas tersebut akan menghasilkan hasil yang buruk dan berkualitas rendah.

Pembahasan

Dampak Buruk Pola Waktu Tidur

Efek dari buruknya pola tidur misalnya, seseorang yang tidur kurang dari lima jam pada suatu malam hari menyebabkan timbulnya risiko terkena stress, depresi, penyakit jantung, stroke, maupun diabetes. Sedangkan, bagi wanita yang tidur kurang dari enam jam akan berpeluang 62% lebih mungkin terjangkit kanker payudara dibanding dengan wanita yang tidur hingga 7 jam atau lebih. Menurut Green (2012), buruknya pola waktu tidur telah terbukti dapat menyebabkan metabolisme dan siklus hormon menjadi tidak teratur. Pola tidur diklasifikasikan berdasarkan umur seseorang. Mulai dari balita hingga anak berusia enam tahun mempunyai pola waktu tidur sebanyak 11 jam yang cukup sesuai untuk terpenuhinya kualitas tidur seorang anak. Sedangkan untuk para remaja, mereka sudah hampir memiliki pola waktu tidur yang sama dengan para orang dewasa muda yang masih berumur 16-30 tahun, kelompok orang tersebut cenderung memiliki waktu tidur yang berbeda dengan rentang usia lainnya. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan yang disebabkan perubahan hormon yang terjadi pada akhir masa pubertas, kebutuhan umum untuk tidur pada kelompok usia ini sebanyak 7-8 jam per malam. Selanjutnya, waktu tidur bagi para lansia hanya sebanyak 4-6 jam per malamnya, dikarenakan para lansia banyak megalami gangguan tidur seperti insomnia menurut Siregar (2011).

Begadang adalah keadaan seorang yang masih bangun hingga larut malam. Berbeda dengan insmonia, menurut Purwanto (2008) insomnia ialah suatu keadaan kesehatan yang menyebabkan seseorang menderita kesulitan untuk tidur. Pola tidur yang buruk dikarenakan sering begadang akan berakibat turunnya daya tahan tubuh, produktivitas menurun, emosi tidak stabil, dan tidak dapat berkonsentrasi yang akan menyebabkan buruknya kualitas aktivitas yang dilakukan sehari-hari.

Pola Tidur Normal

Tidur teratur lebih penting daripada jumlah waktu tidur itu sendiri. Secara umum, lamanya waktu tidur berdasarkan pola yang sesuai dengan fase perkembangan manusia. Kebutuhan tidur anak usia 12-18 tahun pada remaja adalah sebanyak 8,5 jam sehari. menurut Indra (2019), manusia yang masuk pada usia kelompok dewasa muda yang memiliki kesehatan yang baik membutuhkan tidur yang cukup agar dapat mengikuti aktivitas yang berat dan serba cepat karena mereka tidak memiliki waktu tidur siang. Mereka membutuhkan tidur malam hari yang biasanya berlangsung rata-rata selama tujuh setengah jam. Ketika tidur pada malam hari REM dan NREM bergantian terjadi selama 4-6 kali. Menurut Potter dan Perry (2005), apabila seseorang kurang dalam REM, dia pada esok harinya kurang kontrol terhadap emosinya dan nafsu makannya akan bertambah, dan cenderung menjadi hiperaktif. Sedangkan jika NREM yang tidak mencukupi, ia akan menjadi tidak semangat.

Penutup

Kesimpulan

Tidur merupakan kebutuhan primer manusia yang wajib dipenuhi bagaimanapun agar dapat menjaga kualitas dan bentuk fisik. Tubuh manusia memiliki standar proporsi waktu dalam beraktifitas sehari-hari yang berbeda-beda, begitupun dengan porsi tidur. Walaupun begitu tidur 7 sampai 8 jam sehari merupakan porsi waktu yang idel bagi dewasa muda.

Saran

Diharapkan untuk dapat memenuhi standar waktu tidur yang cukup, tidak kekuranga maupun kelebihan waktu tidur agar dapat menjaga kesehatan fisik dan mental. Terdapat beberapa tips untuk menjaga kualitas tidur, yakni batasi waktu tidur siang. Walaupun sudah diketahui manfaat tidur siang, hanya sebagian orang yang dapat melakukannya karena terbatasnya waktu yang dimiliki. Bagi yang melakukannya usahakan jangan lebih dari 20 menit agar masih mengantuk pada malam hari. Tips yang kedua adalah melakukan olahraga secara teratur. Olah raga memang dapat meningkatkan kualitas tidur seseorang, tetapi jangan melakukan olahraga 3 jam sebelum waktu tidur karena dapat mengganggu pola tidur. Tips selanjutnya ialah hindari mengonsumsi kopi ataupun rokok sebelum waktu tidur. Seperti yang diketahui kopi menjadikan sulit tidur. Jika dipaksakan untuk tidur dapat mengganggu kualitas tidur karena akan terbangun beberapa kali.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image