Siksaan bagi Para Penghuni Neraka
Agama | 2023-01-06 17:50:46Para penghuni neraka akan disiksa sesuai dengan kadar kejahatan dan dosa yang dilakukannya ketika hidup di dunia. Orang-orang yang tidak dapat memelihara kemaluannya ketika hidup di dunia-dengan menggunakannya untuk berzina-kata Nabi saw, mereka akan dimasukkan ke neraka.
Di sana, mereka akan disiksa dengan cara digantung dengan kemaluannya sesuai dengan dosa-dosa mereka, hingga jasad mereka hancur lebur tanpa tersisa, kecuali rohnya. Kemudian mereka akan dibiarkan, lalu diganti dengan kulit dan daging yang baru, selanjutnya mereka kembali disiksa dan dipukuli. Setiap orang dari mereka akan dipukuli oleh tujuh puluh ribu malaikat, hingga tubuh mereka kembali hancur dan tinggal rohnya saja.
Adapun siksaan yang akan Allah berikan kepada para pencuri yaitu anggota tubuh mereka akan dipotong-potong sampai hancur, kemudian Allah akan mengembalikan tubuh mereka seperti sedia kala.
Setiap orang di antara mereka akan disiksa oleh tujuh puluh malaikat yang membawa parang, yang akan membabat dan memotong-motong anggota tubuh mereka. Setelah tubuh mereka pulih, para malaikat tersebut akan memotong-motong mereka kembali, hingga menimbulkan rasa sakit tiada terperikan. Siksaan itu berjalan begitu terus sampai batas waktu yang dikehendaki Allah.
Allah juga akan memberikan hukuman dan siksaan kepada orang-orang yang suka memberikan kesaksian palsu. Mereka akan disiksa dengan cara digantung dengan lidahnya, kemudian dipukuli oleh tujuh puluh ribu malaikat, hingga tubuh mereka menjadi hancur dan hanya tinggal rohnya.
Para pelaku syirik atau orang-orang yang menyekutukan Allah SWT, akan disiksa dengan cara mereka dimasukkan ke sebuah gua di neraka, kemudian pintu gua tersebut ditutup dan mereka dibiarkan berada di dalamnya. Padahal, di dalam gua tersebut terdapat berbagai macam binatang berbisa berukuran raksasa, seperti ular dan kalajengking.
Selain binatang berbisa, Allah juga mengisi gua tersebut dengan asap yang pekat dan panas, serta nyala api yang berkobar-kobar. Di dalam gua tersebut, para pelaku syirik akan disiksa oleh ribuan malaikat sampai tubuh mereka hancur tanpa sisa. Kemudian Allah mengganti kulit dan daging mereka dengan yang baru. Setelah jasad mereka terbentuk dan roh masuk ke dalam jasad baru tersebut, mereka kembali disiksa sampai hancur lebur dan diganti lagi sampai tujuh puluh ribu kali.
Bagi para penguasa yang suka berlaku aniaya dan sombong. Allah akan menyiksa mereka dengan cara mengunci mereka di sebuah ruangan timah dari neraka, kemudian ruangan timah tersebut diletakkan di dasar neraka. Setiap orang di antara mereka akan disiksa dengan seribu macam siksaan, dan setiap harinya, mereka akan diganti dengan seribu kulit dan daging yang baru.
Allah SWT juga memberikan ancaman kepada para pengkhianat dan penipu. Allah akan melemparkan mereka ke dalam lautan api Jahanam dengan mereka dalam keadaan terbelenggu, kemudian akan berkata kepada mereka, "Wahai para penduduk neraka, menyelamlah kalian sampai ke dasar neraka." Pada dahal, tidak ada satu makhluk pun yang mengetahui berapa kedalaman neraka, kecuali Allah SWT.
Rasulullah saw pernah bersabda: “Kemudian mereka akan menyelam sehingga kepala mereka akan muncul ke permukaan, dan setiap orang di antara mereka akan didekati oleh tujuh puluh ribu malaikat. Setiap satu malaikat di antara tujuh puluh ribu malaikat tersebut membawa gada besi, kemudian para malaikat memukulkan gada besi tersebut tepat di kepala orang itu. Demikianlah siksaan itu akan mereka terima selamanya, sampai batas waktu yang dikehendaki Allah Ta'ala." (HR. Bukhari dan Muslim)
Sejatinya, laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki kebaikan dan keburukan, sama-sama memiliki peluang untuk menjadi penghuni surga atau penghuni neraka. Namun, mengapa Rasulullah saw mengatakan bahwa kebanyakan penghuni neraka adalah kaum wanita?
Menurut para ulama, penyebab banyak wanita menjadi penghuni neraka-selain karena jumlah wanita yang memang lebih banyak dari kaum laki-laki-yaitu karena kebanyakan mereka tidak mampu mengendalikan hawa nafsu dan bujukan kemaksiatan, yang sebenarnya merupakan bujuk rayu iblis untuk menjerumuskan manusia ke jurang kesesatan.
Kebanyakan mereka juga tidak mampu taat kepada Allah Ta'ala, sehingga mereka melakukan sesuatu yang selalu bertentangan dengan aturan dan hukum-hukum Allah, seperti banyak berkeluh kesah, mencela, menampakkan aurat, gemar melakukan perbuatan yang sia-sia, mengumbar syahwat, dan lain sebagainya. Itulah mengapa banyak wanita menjadi penghuni neraka. Dosa-dosa mereka yang tidak dimintakan tobat kepada Allah juga menyebabkan mereka berpotensi besar untuk menjadi peng- huni neraka.
Ali bin Abi Thalib ra bercerita bahwa pada suatu hari, ia bersama istrinya, Fatimah ra, datang menemui Rasulullah saw. Mereka melihat Rasulullah saw sedang menangis. Keduanya kemudian bertanya, "Ya Rasulullah, apakah gerangan yang membuat engkau menangis?"
Rasulullah SAW menjawab:
"Pada malam aku di Isra'-kan, aku melihat banyak perempuan yang sedang disiksa dengan siksaan yang sangat berat dan sangat mengerikan. Itulah yang selalu membuatku menangis jika mengingatnya."
Fatimah ra bertanya, "Ya Rasulullah, siksaan seperti apakah yang telah engkau saksikan? Ceritakan kepada kami."
Beliau pun menjawab:
"Saat melihat keadaan neraka, aku melihat ada seorang perempuan yang digantung rambutnya, payudaranya, dan otaknya mendidih. Aku juga melihat seorang perempuan yang digantung lidahnya, tangannya diikat ke belakang, dan timah cair dituangkan ke dalam tengkoraknya. Aku juga melihat ada seorang perempuan yang tergantung kedua kakinya dengan terikat tangannya sampai ke ubun-ubunnya, kemudian diulurkan ular dan kalajengking kepadanya.
Aku juga menyaksikan ada seorang perempuan yang memakan badannya sendiri, yang di bawahnya dinyalakan api neraka. Aku pun melihat seorang perempuan yang memiliki wajah berwarna hitam pekat, yang memakan tali perutnya sendiri. Aku melihat ada seorang perempuan yang telinganya pekak dan matanya buta, dimasukkan ke dalam peti yang terbuat dari kobaran api neraka, otaknya keluar dari lubang hidung, badannya berbau busuk karena penyakit sopak dan kusta.
Saya juga menyaksikan seorang perempuan yang badannya seperti khimar, beribu-ribu kesengsaraan yang dihadapinya. Aku juga melihat di neraka ada seorang perempuan yang rupanya seperti anjing, sedangkan api masuk melalui mulut dan keluar dari dalam duburnya, sementara malaikat memukulnya dengan pemukul yang terbuat dari api neraka."
Fatimah ra lantas bertanya, "Ya Rasulullah, mengapa mereka disiksa dengan begitu mengerikan? Adakah kesalahan besar yang telah mereka perbuat sehingga membuat Allah Ta'ala menurunkan siksa seberat itu?"
Rasulullah saw pun menjelaskan dalam sabdanya:
“Wahai putriku, ketahuilah, adapun perempuan yang digantung rambutnya hingga menyebabkan otaknya mendidih adalah perempuan yang tidak menutup rambutnya sehingga terlihat oleh laki-laki yang bukan mahramnya. Sedangkan perempuan yang digantung payudaranya adalah seorang istri yang mengotori tempat tidurnya dengan berzina. Perempuan yang tergantung kedua kakinya adalah perempuan yang tidak taat kepada suaminya, dan perempuan yang tidak melakukan mandi janabah saat suci dari haid dan nifas. Perempuan yang memakan badannya sendiri adalah perempuan yang berhias untuk laki-laki lain yang bukan mahramnya dan suka mengumpat orang lain.
Perempuan yang memotong badannya sendiri dengan senjata yang terbuat dari api neraka adalah mereka yang bersolek dan berhias supaya kecantikannya dilihat oleh laki-laki lain yang bukan mahramnya. Adapun perempuan yang diikat kedua kaki dan tangannya ke atas ubun-ubunnya dan diulurkan ular dan kalajengking adalah perempuan yang tidak mau mandi junub dan tidak melaksanakan shalat.
Sedangkan perempuan yang kepalanya seperti babi dan badannya seperti khimar adalah perempuan yang suka berkata dusta dan mengumpat. Dan perempuan yang menyerupai anjing adalah perempuan yang suka memfitnah dan membenci suaminya."
Mendengar penjelasan Rasulullah saw tersebut, Ali ra dan Fatimah ra ikut menangis. Air mata mereka mengalir deras, membayangkan betapa beratnya balasan bagi orang-orang yang melanggar ketetapan dan hukum-hukum Allah Ta'ala.
Daftar Pustaka: Musyafa, Haidar. (2018). Hidup Sesudah Mati. Yogyakarta: Checklist
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.