Muthia Shabrina
Sumber - Sumber Konflik dalam Organisasi
Politik | 2023-01-06 14:45:28
Konflik bersumber dari berbagai macam persoalan yang ada dalam organisasi. Davis dan Newstrom berpendapat bahwa konflik mucul disebabkan oleh Organizational change, personality clashes, different sets of values, threats to status, costrasting perseptions and points of view. Artinya organisasi yang dinamis selalu mengalami perubahan, dan perubahan yang terjadi sebagai usaha menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekonologi, ataupun berupaya meningkatkan pelayanan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder).
Sumber organisasi adalah peristiwa atau faktor yang menyebabkan perbedaan dalam tujuan. Konflik kepribadian, meski menjengkelkan, tidak benar-benar merupakan sumber konflik organisasi. Mereka bisa menjadi bagian terberat dari hari Anda, dan tentu saja, jika itu mengganggu pekerjaan sehari-hari, organisasi perlu menanganinya, tetapi sumber organisasi ini menciptakan masalah yang lebih besar. sumber adalah
o Ketidaksesuaian tujuan dan diferensiasi
o saling ketergantungan
o ketidakpastian dan kelangkaan sumber daya
o sistem
o Penghargaan Ketidaksesuaian Tujuan dan Diferensiasi
Sumber konflik organisasi terjadi ketika departemen dibedakan dalam tujuan mereka. Misalnya, tim penelitian dan pengembangan perusahaan elektronik mungkin diarahkan untuk menghasilkan ide-ide baru terbaik untuk penggunaan elektronik pribadi, hal-hal yang konsumen tidak tahu bahwa mereka membutuhkannya. Tim R&D mungkin menemukan sesuatu yang keren yang berisi informasi penting yang akan dimanfaatkan oleh banyak pelanggan.
Kemudian, tim manufaktur berkumpul untuk melihat desain baru ini. Mereka diberi tahu bahwa manajemen menyukainya dan mereka perlu membangunnya dengan cara yang paling ekonomis. Mereka mulai menyesuaikan desain, menghemat uang dengan menggunakan bahan yang lebih murah daripada yang direkomendasikan tim R&D. Konflik muncul.
Ketidakcocokan dan tujuan yang berbeda cukup umum. Tim manufaktur tidak setuju dengan R&D. Departemen penjualan merasa bahwa departemen hukum menghalangi mereka untuk menutup kesepakatan. Departemen dalam organisasi merasa bekerja untuk tujuan yang berbeda, meskipun mereka menganggap pilihan mereka adalah yang terbaik untuk perusahaan.
o Saling Ketergantungan
Saling ketergantungan menggambarkan sejauh mana karyawan tergantung pada karyawan lain untuk melakukan pekerjaan mereka. Semuanya akan baik-baik saja jika masing-masing memiliki tujuan terpisah yang tidak mengganggu yang lain. Ini tidak terjadi di banyak organisasi.
Misalnya, departemen komunikasi bertanggung jawab menyusun pokok-pokok pembicaraan untuk membantu karyawan garis depan menangani pertanyaan pelanggan. Karena departemen komunikasi memiliki kemampuan untuk memberikan instruksi yang jelas tetapi belum tentu ahli di bidangnya, mereka harus menunggu staf teknis memberikan detail produk yang sangat penting untuk pesan akhir. Tanpa memberikan perincian ini, departemen komunikasi tidak akan dapat mencapai tujuannya untuk menyampaikan pokok-pokok pembicaraan ini secara tepat waktu kepada staf garis depan untuk menyelesaikan pertanyaan.
Hal yang sama berlaku untuk garis pergeseran pertama, kedua, dan ketiga. Satu shift mengambil di mana shift lainnya tinggalkan. Ketiga tim harus mematuhi standar kerja, jumlah produksi, dan pembersihan yang sama. Jika sebuah tim menyimpang dari standar ini, itu akan menimbulkan konflik dengan dua tim lainnya.
o Ketidakpastian dan Kelangkaan sumber daya
Sumber daya organisasi, terutama sumber daya material dan keuangan ada batasnya, tidak semua kebutuhan terpenuhi sehingga sering menimbulkan persaingan dan pertentangan antar unit kerja untuk mengalokasikan atau memanfaatkan sumber daya yang terbatas bagi pencapaian sasaran organisasi. Kegagalan komunikasi dikarenakan proses komunikasi tidak dapat berlansung secara baik, pesan sulit dipahami oleh bawahan karena perbedaan pengetahuan, kebutuhan, dan nilai-nilai yang diyakini masing-masing pihak.
Perubahan sumber daya. Kami membahasnya sebagai sumber stres, dan kami membahasnya di sini sebagai sumber konflik organisasi. Ketidakpastian menyulitkan manajer untuk menetapkan arah yang jelas, dan kurangnya arah yang jelas dapat menyebabkan konflik.
Kelangkaan sumber daya juga dapat menyebabkan konflik. Jika setiap pekerja tidak memiliki cukup bahan dan peralatan, ada kemungkinan konflik yang tinggi antara mereka yang mendapatkan sumber daya dan mereka yang tidak. Ketika sumber daya rendah dan organisasi harus mengurangi pekerjaan, departemen bersaing untuk mendapatkan sumber daya tersebut. Misalnya, jika anggaran terbatas, departemen pemasaran mungkin merasa ada banyak uang yang bisa dihasilkan dengan mendapatkan pelanggan baru. Tim pengembangan mungkin merasa mereka dapat menghasilkan uang dengan memproduksi lebih banyak produk untuk dijual. Kelangkaan sumber daya menyebabkan konflik.
o Sistem Penghargaan
penghargaan organisasi dapat menjadi sumber konflik, terutama jika organisasi menetapkan lingkungan menang-kalah untuk memberi penghargaan kepada karyawan.
Misalnya, sebuah organisasi mungkin menetapkan standar di mana hanya persentase tertentu dari karyawan yang dapat mencapai peringkat teratas untuk kenaikan gaji dan bonus. Standar ini, bukan praktik yang tidak biasa, menciptakan persaingan yang ketat di antara jajaran karyawannya. Persaingan seperti ini sering menimbulkan konflik.
Bentuk penghargaan lain yang mungkin memicu konflik termasuk karyawan bulan ini atau penghargaan besar lainnya yang diberikan berdasarkan persaingan.
Konflik dapat terjadi antara dua karyawan, antara tim karyawan, atau antar departemen dalam suatu organisasi, yang disebabkan oleh karyawan, tim, atau organisasi itu sendiri. Sekarang setelah kami memahami konfliknya, kami siap untuk bernegosiasi.
Setiap anggota organisasi mewarisi nila-inilai berdasarkan latar belakang kehidupannya dan sistem nilai merupakan pandangan hidup sehinga mempengaruhi perilaku dalam bekerja. Saling ketergantungan dalam pekerjaan terjadi antara dua atau lebih individu atau kelompok unit kerja bergantung antara satu dengan yang lain. Sedangkan perbedaan kriteria dalam sistem imbalan dapat menyebabkan konflik. Imbalan diberikan kepada individu atas kinerja yang ditampilkan.
Konflik terjadi disebabkan oleh berbagai faktor dari dalam organisasi maupun faktor lain dari luar organisasi. Wahyudi mengemukakan penyebab konflik dari dalam organisasi adalah,
(1) keterbatasan sumber daya organisasi,
(2) kegagalan komunikasi,
(3) perbedaan sifat, nilai-nilai dan persepsi,
(4) saling ketergantungan tugas,
(5) sistem penggajian.
Sedangkan penyebab konflik yang bersumber dari luar organisasi (faktor eksternal) adalah,
(1) perkembangan iptek,
(2) peningkatan kebutuhan masyarakat,
(3) regulasi dan kebijakan pemerintah,
(4) munculnya kompetitor baru,
(5) keadaan politik dan keamanan,
(6) keadaan ekonomi masyarakat.
Uraian tentang sumber - sumber konflik dalam organisasi dimaksudkan sebagai dasar pertimbangan bagi pimpinan organisasi khususnya para pimpinan lembaga pendidikan dalam mengendalikan konflik. Apabila berbagai konflik dikelola secara baik, maka konflik dapat dimanfaatkan sebagai media untuk mengkritisi kinerja organisasi. Dengan demikian keberadaan konflik tidak perlu dipandang sebagai peristiwa yang merisaukan bagi pimpinan, akan tetapi justru dengan munculnya konflik, organisasi menjadi dinamis.
Muthia Shabrina
Mahasiswa Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
