Memelihara dan Mengembangkan Organisasi dalam Pandangan Konvensional dan Syariah
Ekonomi Syariah | 2025-05-04 18:20:30
Organisasi adalah struktur sosial yang dibentuk oleh individu atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Seiring berkembangnya zaman, organisasi dituntut untuk tidak hanya mempertahankan eksistensinya, tetapi juga terus tumbuh dan berinovasi. Untuk itu diperlukan strategi pemeliharaan dan pengembangan yang tepat, baik dari pendekatan konvensional maupun syariah.
Pendekatan Konvensional dalam Memelihara dan Menerbitkan Organisasi
Pendekatan mengacu pada teori dan praktik manajemen modern yang didasarkan pada rasionalitas, efisiensi, dan efektivitas. Beberapa aspek utama dalam pendekatan ini antara lain:
Strategi Perencanaan (Perencanaan Strategis):Organisasi konvensional dengan memulai perencanaan visi, misi, serta analisis SWOT untuk menentukan arah dan tujuan. Strategi yang baik akan memastikan kesinambungan dan pertumbuhan organisasi.
Struktur dan Budaya Organisasi: Organisasi perlu memiliki struktur yang jelas (hierarki, tugas, koordinasi) serta budaya kerja yang mendukung produktivitas dan inovasi.
Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM): Investasi dalam pelatihan dan pengembangan kepemimpinan menjadi pilar penting agar organisasi dapat beradaptasi dan bertumbuh.
Manajemen Perubahan dan Inovasi: Organisasi dituntut untuk mampu berubah mengikuti perkembangan teknologi, pasar, dan kebutuhan masyarakat.
Pendekatan Syariah dalam Memelihara dan Menafsirkan Organisasi
Dalam Islam, organisasi tidak hanya diukur dari aspek duniawi, tetapi juga ukhrawi. Pendekatan syariah menekankan nilai-nilai tauhid, etika, dan kemaslahatan umat.
Tauhid dan Niat Lillahi Ta'ala: Segala aktivitas organisasi harus diniatkan sebagai ibadah dan bertujuan untuk mencari keridaan Allah SWT.
Amanah dan Tanggung Jawab Moral: Pemimpin dalam organisasi memikul amanah yang harus dijalankan secara adil dan jujur.
Syura (Musyawarah): Keputusan dalam organisasi syariah diambil melalui musyawarah, sebagaimana diperintahkan dalam QS. Asy-Syura : 38.
Adil dan Ihsan dalam Operasional: Organisasi dituntut untuk berlaku adil dalam setiap aspeknya—mulai dari pengambilan keputusan hingga penggajian pegawai.
Akhlak dan Integritas Individu: Pengembangan SDM dalam pendekatan syariah tidak hanya berfokus pada kemampuan teknis, tetapi juga pelatihan akhlak dan integritas.
Tanggung Jawab Sosial dan Keadilan Ekonomi: Melalui zakat, infaq, dan sedekah, organisasi syariah ikut menciptakan keadilan sosial dan pemerataan kesejahteraan.
Pendekatan dan syariah dalam memelihara serta mengembangkan organisasi memiliki kesamaan dalam hal pentingnya strategi, SDM, dan evaluasi. Namun pendekatan syariah memiliki keunikan pada nilai-nilai spiritual dan etika Islam yang menekankan aspek tanggung jawab moral dan ukhrawi. Integrasi keduanya dapat menghasilkan model organisasi yang tidak hanya sukses secara manajerial, tetapi juga berkah secara spiritual dan sosial.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
