Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Reidhia Salsabila

Pentingnya Persamaan Persepsi

Eduaksi | 2023-01-04 21:53:56

Apasih Presepsi Itu?

Menurut Sarlito Wirawan bahwa persepsi merupakan kemampuan untuk membeda-bedakan, mengelompokkan, dan memfokuskan semua objek yang disebut pengamatan. Jadi presepsi dapat diartikan sebagai kemampuan manusia untuk mengelola begitu banyaknya objek yang ada. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, kata persepsi dimaknai sebagai suatu tanggapan atau penerimaan secara langsung mengenai sesuatu hal. KBBI menyamakan persepsi sebagai serapan. Presepsi juga dapat diperoleh dari pengalaman. Persepsi adalah kata yang berasal dari bahasa inggris“perception” yang berarti tanggapan. Tanggapan adalah gambaran dari pengamatan itu sendiri. Agar presepsi menjadi baik maka panca indra harus peka terhadap lingkungan sekitar, presepsi yang positif dapat menjadi dasar belajar yang baik , begitu juga sebaliknya, orang yang mempunyai dasar presepsi yang negative cenderung mengalami kesulitan dalam belajar bahkan presepsi negative bisa membuat seseorang menjadi strees. Selain itu orang yang mempunyai power di media sosial seperti artis bertanggung jawab memberikan presepsi yang benar supaya presepsi palsu dapat dihindari mereka bertanggung jawab memberikan presepsi yang benar kepada followersnya.

Seberapa Penting Presepsi Dalam Komunikasi?

Persamaan presepsi dalam komunikasi merupakan suatu hal yang sangat penting. Jika kita berkomunikasi kepada individu atau kelompok dan memiliki presepsi yang berbeda maka akan menimbulkan mis comunication dan menimbulkan masalah komunikasi. Perbedaan presepsi bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Kesalahpahaman presepsi merupakan suatu hal yang sangaat bahaya misalnya saya ingin mentarktir teman saya yang sedang kesusahan dalam hal ekonomi, namun teman saya malah meganggap hal tersebut adalah sebuah penghinaan kesalahan presepsi bisa saja menghancurkan hubungan kita ke pada individua taupun kelompok. Contoh lainnya adalah ketika saya menegur sikap teman saya namun teman saya menggap saya mengatur hidupnya, kesalahpahaman tersebut yang dapat menggangu proses komunikasi. Dalam komunikasi, persepsi juga membantu individu dalam menentukan makna kata dan isi pesan yang dikomunikasikan. Oleh karena itu, sangat penting bagi komunikan untuk mengonfirmasi kesamaan pesan dalam interpretasinya kepada komunikator.

Faktor Apa Aja Yang Dapat Mempengruhi Perbedaan Presepsi?

Dalam perbedaan presepsi ada dua faktor yang dapat membuat presepsi berbeda yaitu faktor internal dan external. Faktor external meliputi atar belakang keluarga, informasi yang diperoleh, pengetahuan dan kebutuhan sekitar intensitas, ukuran, keberlawanan, pengulangan gerak, hal-hal baru dan familiar atau ketidak asingan suatu objek. Sedangkan faktor internal meliputi perasaan, sikap dan karakteristik individu, prasangka, keinginan atau harapan, perhatian (fokus), proses belajar, keadaan fisik, gangguan kejiwaan, nilai dan kebutuhan juga minat, dan motivasi. Salah satu faktor exsternal yang dapat menyebabkan perbedaan presepsi adalah bedanya bahasa yang di gunakan. Dalam bahasa jawa angel merupakan arti dari kata susah, sedangkan dalam bahasa sunda kata angel merukapan arti dari kata lama. Selain itu budaya yang berbeda tidak luput dari kesalah pahaman presepsi, misalnya orang medan bertemu dengan orang jawa. Budaya orang medan, mereka berbicara menggunakan intonasi nada yang cenderung tinggi atau bisa disebut teriak. Sedangkan orang jawa cenderung menggunakan intonasi yang rendah atau berbicara dengan lemah lembut. Dari bedanya budaya tersebut dapat menyebabkan kesalah pahaman presepsi, orang jawa bisa saja menganggap orang batak sedang marah padahal sebenarnya dia tidak sedang marah dan hanya berbicara seperti biasa, namun dengan adanya perbedaan budaya tersebut dapat terjadi perbedaan presepsi. Penyampaian pesan yang tidak efisen atau tidak jelas juga dapat menyebabkan kesalah pahaman presepsi, apa lagi jika pesan tersebut diteruskan dari satu orang ke orang lainnya itu sangat rentan terjadinya kesalah pahaman presepsi. Hal seperti ini lah yang dapat membuat kesalah pahaman prepsi. sedangkan salah satu contoh dari faktor internal adalah bedanya karakteristik seseorang jika seseorang yang berkarakter tegas bertemu dengan seseorang berkarakter santai, ada kemungkinan mereka mengalami kesalah pahaman presepsi seseorang yang berkarakter santai bisa saja mengganggap orang yang berkarakter tegas sedang memarahinya, padahal tidak seperti itu.

Bagai Mana Caranya Mengurangi Kesalah Pahaman Presepsi?

Yang pertama adalah dengan cara berempati Salah satu cara mengatasi kesalah pahaman persepsi adalah dengan meningkatkan kemampuan untuk berempati. Empati adalah kemampuan untuk menciptakan kembali perspektif orang lain, mengalami dunia dari sudut pandang orang lain. Dengan menempatkan diri dalam perspektif orang lain akan membuat kita tidak gegabah dalam memberikan persepsi sehingga kesalahapahaman dapat dihindari. Yang kedua adalah dengan cara mengembangkan sikap toleran. Mengembangkan sikap empati dapat mengembangkan sikap toleran. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, bersikap toleran adalah bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakukan, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Yang ketiga adalah dengan memeriksa persepsi. Memeriksa persepsi adalah suatu keterampilan yang menyuguhkan cara terbaik untuk menangani interpretasi. Pemeriksaan persepsi memiliki tiga bagian, yaitu deskripsi perilaku yang diperhatikan, minimal terdapat dua interpretasi yang mungkin dari perilaku, dan permintaan klarifikasi terkait bagaimana menafsirkan perilaku. Yang keempat adalaj dengan cara mengevaluasi persepsi

Beberapa kesalahan persepsi atau persepsi negatif dapat mendatangkan kerugian bagi diri sendiri. Bila terjadi kesalahan persepsi, maka kita harus mempertimbangkan sejauh mana persepsi negatif atau kesalahan persepsi tersebut dapat mempengaruhi diri. Dengan melakukan evaluasi dan memprioritaskan kesalahan persepsi dapat mengarah pada langkah yang harus diambil selanjutnya itu adalah beberapa fator yang dapat mengurangi kesalah pahaman presepsi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image