Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hery Setyawan

Mengenal Lebih Dekat Best Practice Bagi Guru

Pendidikan dan Literasi | Tuesday, 03 Jan 2023, 21:43 WIB

Selama ini tiap kali seorang guru membicarakan Best Practice kita selalu berfikir tentang lomba guru berprestasi. Tak heran banyak guru yang tidak mau menulis best practice ini karena mereka berpikir tidak ada manfaatnya bagi guru sehingga best practice ini tidak begitu diminati selayaknya karya tulis ilmiah lainnya seperti penelitian tindakan kelas. Nyaris hanya guru-guru yang sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba yang mempelajari dan kemudian menyusun best practice ini.

Guru melakukan kegiatan belajar mengajar ( sumber dokumen pribadi )

Istilah best practice ini sebenarnya memang masih asing, dalam kamus bahasa inggris tidak ditemukan frasa best practice. Ada dua frasa dari kata best dan practice. Kata best memiliki makna paling baik sementara practice memiliki banyak arti seperti latihan, berpraktik, dan menjalankan. Tetapi ketika kita menggunakan kamus online best practice memiliki arti praktik terbaik, walaupun sebenarnya makna praktik terbaik masih belum pas karena masih banyak pertanyaan dari makna tersebut.

Penulis coba merujuk dalam pedoman lomba best practice kepala sekolah tahun 2017 disini dijelaskan bahwa istilah best practice memiliki makna pengalaman terbaik dari keberhasilan seseorang atau kelompok dalam melaksanakan tugas termasuk dalam mengatasi berbagai masalah dalam lingkungan tertentu. Di dalam buku 4 kemendikbud tentang pedoman kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan dan angka kreditnya dijelaskan bahwa, best practice merupakan salah satu bentuk pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) unsur pengembangan diri berupa publikasi ilmiah.

Kegiatan pembelajaran didalam kelas ( sumber dokumen pribadi )

Jadi sebenarnya best practice ini pengalaman terbaik yang bisa dituliskan baik itu tugas pokok maupun tugas tambahan bagi guru. Penulis yakin bapak ibu guru yang sudah mengajar cukup lama pasti memiliki pengalaman terbaik dalam mengajar sehingga apabila itu disusun sesuai dengan pedoman yang telah diatur di dalam buku 4 kemendikbud bisa menjadi sebuah karya yang kita sebut best practice.

Selanjutnya bagaimana sistematika best practice ketika kita ingin mencoba menyusunnya, kita berpedoman kepada buku 4 kemendikbud di mana kerangka sebagai berikut:

1. Bagian Awal

Pada bagian awal ini terdiri dari halaman judul; lembar pengesahan; kata pengantar; daftar isi; daftar tabel; daftar gambar; dan lampiran; serta abstrak atau ringkasan dari best practice yang kita susun.

2. Bagian isi

Pada bagian isi biasanya terdiri dari beberapa bab yaitu (a) Bab Pendahuluan yang menjelaskan latar belakang dari masalah yang kita ambil, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan (b) Bab Kajian/Tinjauan Pustaka; (c) Bab Pembahasan Masalah yang didukung data berasal dari sekolahnya. Cara pemecahan masalah yang menguraikan langkah-langkah dalam memecahkan masalah, termasuk hambatan hambatan yang harus diatasi dan dituangkan secara rinci. (Hal yang sangat perlu dalam bab ini adalah keaslian, kejelasan, ide/gagasan, dan kecemerlangan ide terkait dengan upaya pemecahan masalah di sekolahnya. Uraian ini merupakan inti tulisan dari best practice).

3. Bagian kesimpulan

4. Bagian penunjang: Dalam bagian penunjang ini berisi daftar ustaka dan lampiran data yang digunakan dalam melakukan tinjauan atau gagasan ilmiah.

Bukti fisik yang harus dilampirkan saat mengajukan best practice dalam penilaian angka kredit sebagai berikut:

1. Makalah/ laporan best practice ini harus asli atau fotokopi dengan surat pernyataan tentang keaslian naskah dari kepala sekolah yang disertai tanda tangan kepala sekolah dan cap sekolah.

2. Surat keterangan yang berasal dari pengelola perpustakaan sekolah yang isinya menyatakan bahwa arsip dari makalah/laporan best practice tersebut telah disimpan di perpustakaan sekolahnya.

Jadi ketika kita mau mencoba menyusun laporan best practice bukan hanya untuk guru yang sedang mengikuti lomba guru berprestasi saja tetapi sebenarnya kita ingin mengembangkan cara baru dan inovasi dalam pengembangan serta memecahkan masalah dalam pendidikan, khususnya pembelajaran. Dan yang terpenting mampu menyelesaikan permasalahan dalam pendidikan atau pembelajaran dengan strategi yang tepat. Hal ini tentunya sangat mudah karena apa yang akan kita tuliskan merupakan pengalaman terbaik kita atau apa saja yang sudah pernah kita kerjakan dalam melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah.

Referensi

Istiqomah. 2020. Taktis Menulis Best Practice. Surabaya: Pustaka Media Guru.

Kemdikbud. 2016. Pedoman Kegiatan PKB bagi Guru Pembelajar Buku 4. Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

Pracoyo, Bangun. 2019. Cara Praktis Menulis Best Practice. Surabaya: Pustaka Media Guru.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image