Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Edu Sufistik

Koin Donasi Buka Puasa

Agama | 2025-03-20 00:01:03

Catatan Ramadhan # 14

Muhammad Syafi’ie el-Bantanie

(Founder Edu Sufistik)

Pada tulisan kali ini saya tidak mengeksplorasi makna puasa dulu seperti tulisan-tulisan sebelumnya. Saya ingin menulis cerita koin donasi buka puasa.

“Ada dosa yang tidak bisa ditebus dengan shalat, puasa, haji, dan umrah?” terang Rasulullah.

“Lantas, dengan apa menebusnya?” tanya para sahabat.

“Al-Humum fi thalabi al-ma’isyah; dengan berletih dan berpeluh dalam mencari nafkah (halal) penghidupan,” terang Rasulullah.

Demikian Imam Ath-Thabrani meriwayatkannya dalam al-Ausath dan Imam Ad-Dailami dalam Musnad al-Firdaus.

Ada saudara-saudara kita yang mesti berletih dan berpeluh dalam mencari nafkah penghidupan untuk keluarganya. Barangkali kita tidak menyadari jika letih dan peluhnya itu menjadi kafarat atas dosa yang tidak bisa dikafarati dengan shalat, puasa, haji, dan umrah.

Dari letih dan peluh itu mungkin juga hasilnya “tidak seberapa”. Tapi, bayangkan dari hasil yang tidak seberapa itu, kemudian disisihkan koin demi koin, lembar demi lembar, hingga terkumpulah sekian rupiah.

Ketika masjid tempat tinggalnya menyelenggarakan program buka puasa bersama 100 porsi setiap hari, koin demi koin, lembar demi lembar yang disisihkan dari jerih payahnya mencari ma’isyah, kemudian didonasikan untuk program buka puasa bersama 100 porsi setiap hari. Beliau ingin turut serta mencatatkan namanya sebagai donatur dalam lembaran malaikat kiraaman kaatibiin.

“Saya mau ngasih untuk buka puasa harian itu tapi uangnya recehan . 2 ribuan 1.000-an dan 500-an bisa ga? saya malu sebenarnya. Insya Allah sejumlah 215.000.” Demikian pesan whatsapp yang kami terima. Allah kariim haru hati kami membaca pesan tersebut.

Ah pesan whatsapp itu membuat hati kami gerimis. Ketulusan memang tidak bisa direkayasa. Ia bisa hadir dalam kesederhanaan. Ia adalah bahasa hati. Bahasa kerinduan mencari cinta Tuhannya. Berharap Allah menyambutnya dengan limpahan kasih sayang-Nya.

Kata Imam Malik, “Apa-apa yang dipersembahkan untuk Allah, itulah yang kekal.”

Sungguh, Allah, rasul-Nya, dan orang-orang beriman menjadi saksi atas amal beliau, sebagaimana diterangkan dalam surat At-Taubah ayat 105. Semoga Allah senantiasa memberkahi beliau, keluarganya, dan kedua anaknya di dunia dan akhirat. Terima kasih atas ibrah yang indah untuk kami semua.

Malam 20 Ramadhan 1446 H

Ditulis dengan hati gerimis dalam perjalanan pulang RRI Jakarta – Bogor

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image