Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Kiki Handriyani

Fokus pada Dakwah dan Pendidikan, Ini 5 Fakta tentang Al Washliyah

Agama | 2025-03-20 13:47:20

Kental dengan kehidupan religius, telinga masyarakat selama ini lebih akrab dengan nama organisasi Islam Nahdhatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah sebagai ormas terbesar. Namun, faktanya Al Jam'iyatul Washliyah, atau lebih dikenal sebagai Al Washliyah, adalah organisasi Islam terbesar ketiga yang berdiri di Indonesia. Awal mula didirikan Al Washliyah fokus pada dakwah, pendidikan, dan sosial.

Berikut lima fakta tentang Al Washliyah yang memiliki semboyan ‘Al Washliyah : Hiduplah dari Zaman Berzaman :

1. Didirikan pada Tahun 1930

Al-jamiyatul washliyah yang selanjutnya disebut “Al-Washliyah” adalah ormas islam yang lahir pada tanggal 30 November 1930 di Kota Medan, Sumatera Utara. Al Jam’iyatul Washliyah bermula dari sebuah kelompok studi yang dibentuk oleh murid-murid MIT (Maktab Islamiyah Tapanuli) yang duduk di kelas tertinggi pada tahun 1928. Puncaknya pada tanggal 30 November 1930 dideklarasikanlah Organisasi Al Jamiyatul Washliyah dengan pengurusnya Ismail Banda sebagai ketua I dan A. Rahman Syihab sebagai ketua II.

Menarik untuk dicatat bahwa berdirinya Al Jamiyatul Washliyah tidak tergantung pada seorang tokoh sentral kharismatik sebagaimana halnya Ahmad Dahlan dengan Muhammadiyah ataupun Hasyim Asy’ari dengan NU. Pendirian dan pertumbuhan awal Al Jamiyatul Washliyah lebih merupakan hasil upaya bersama beberapa orang dengan peran dan keistimewaannya masing-masing. Kesemuanya dipersepsi sebagai orang-orang yang berperan sangat penting dalam pendirian dan pengembangan organisasi ini.

Perhatian utama organisasi Al-Washliyah pada masa awal perkembangannya mencakup beberapa hal yaitu Program Kerjanya, mencakup bidang : tabligh (ceramah agama), tarbiyah (pengajaran), Pustaka/penerbitan, fatwa, penyiaran, urusan anggota, dan tolong menolong.

2. Berawal dari Gerakan Pendidikan

Organisasi ini awalnya berfokus pada pendidikan dengan mendirikan sekolah-sekolah Islam. Lalu sebagai unit pelaksana dari program-program tersebut Al-Washliyah membentuk majelis-majelis, seperti Majelis Tabligh, yaitu majelis yang mengurus kegiatan dakwah Islam dalam bentuk ceramah; Majelis Tarbiyah,yaitu yang mengurus masalah pendidikan dan pengajaran; Majelis Studie Founds,yaitu majelis yang mengurus beasiswa untuk pelajar- pelajar di luar; Majelis Fatwa, yaitu majelis yang mengeluarkan fatwa mengenai masalah sosial yang belum jelas status hukumnya bagi masyarakat; Majelis Hazanatul Islamiyah, yang mengurus dan bantuan sosial untuk anak yatim piatu dan fakir miskin, dan penyiarkan Islam di daerah Toba.

3. Memiliki Afiliasi dengan NU dan Muhammadiyah

Sebagai organisasi islam terbesar ketiga, Al Washliyah memiliki kesamaan dengan Nahdlatul Ulama (NU) dalam hal amaliah keagamaan yang berbasis Ahlussunnah Wal Jama'ah. Namun, dalam manajemen organisasi dan pendidikan, juga memiliki kedekatan dengan Muhammadiyah.

4. Aktif dalam Pendidikan, Dakwah, Sosial dan Politik

Selain bergerak di bidang pendidikan dan dakwah, Al Washliyah juga berperan aktif dalam bidang sosial dan politik. Pencapaian terbaru pada awal tahun 2025 Sekjen PB Al Washliyah, Dr. Ir. H.Amran Arifin, MM,MBA dilantik menjadi anggota Komisi Kajian Ketatanegaraan (K3) MPR RI periode 2024 - 2029.

Pelantikan Sekjen Al Washliyah ini sekaligus mengokohkan posisibukan hanya sebagai ormas yang berfokus pada dakwah saja, namun juga turut mengambil peran dalam politik aktif.

Zaman Hindia Belanda, Al Washliyah juga berkontribusi dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial, seperti bantuan kemanusiaan dan kesejahteraan umat.

5. Memiliki Jaringan yang Luas

Al Washliyah kini telah berkembang ke berbagai daerah di Indonesia, terutama di Sumatera dan Jawa. Organisasi ini juga memiliki sayap pemuda, wanita, dan mahasiswa untuk memperkuat perannya dalam membangun masyarakat Muslim. Saat ini pengurus daerah terdapat di 33 provinsi dan 365 Kabupaten.

Jaringan Media Al Washliyah : Univa Medan Channel (UMTCChannel), PB Al Wahsliyah Channel, UMN Channel, WA Studio, 368 TV, Kabar Washliyah, Universitas Al Washliyah (Univa Medan), Al Washliyah Zakat, Infak, Sadaqoh (Alzis)

Saat ini tampuk kepemimpinan Pengurus Besar Al Washliyah dipimpin oleh Dr. H. Masyhuril Khamis, SH, MM sebagai Ketua Umum, Dr. Ir. Amran Arifin, MM, MBA sebagai Sekjen, dan Drs. H. Rizal Naibaho, MM.

Al Washliyah terus berkontribusi dalam pengembangan pendidikan Islam dan kesejahteraan umat di Indonesia demi generasi emas 2045 dengan digelarnya Rakernas II dan Rapimnas pada 25-27 April d2025 di Lorin Hotel Sentul, Jawa Barat.

Kantor Pusat Pengurus Besar :

Jl. Jend. Ahmad Yani No.41 RT 13 RW 3 Cempaka Putih, Kec. Cempaka Putih, Jakarta Pusat 10510. Telepon : 021-42800624. Email : pbwashliyah@gmail.com

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image