Peran Pegawai dalam Menghadapi Pengambilan Keputusan Secara Mendesak
Politik | 2023-01-03 15:18:24Komunikasi adalah penyampaian dan pemahaman suatu maksud dimana komunikasi itu mencakup komunikasi interpersonal yaitu komunikasi antara dua orang atau lebih dan komunikasi organisasi yaitu semua pola, jaringan, koordinasi, dalam suatu organisasi tersebut. Komunikasi memiliki aspek yang mencakup komunikasi formal yang mengacu kepada rantai komando dan bersifat hierarki pada struktur yang ada di organisasi dan komunikasi informal yang tidak mengacu pada sifat hierarki struktur tersebut.
Perlu yang kita ketahui, Komunikasi dalam suatu organisasi merupakan salah satu unsur yang dimana terdapat adanya fungsi-fungsi seperti dalam melakukan perencanaan, pengawasan, pengorganisasian, dan lain-lain. Komunikasi yang ada di organisasi tersebut diperlukan karena apakah apa yang kita rencanakan dan dikomunikasi sudah tepat sasaran atau apa yang kita dengar dari perkataan orang lain itu sudah kita pahami. Akan tetapi, komunikasi juga harus diperhatikan bahwa komunikasi dalam suatu organisasi itu termasuk komunikasi internal yang dimana terdapat adanya 3 bentuk menurut Muhammad (2001) yaitu: (1) Komunikasi Kebawah, (2) Komunikasi Keatas dan (3) Komunikasi Horizoltal.
Komunikasi internal itu dijalankan oleh para pegawai dan atasan, begitu pun sebaliknya. Komunikasi yang dilakukan di organisasi untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Untuk mencapai Sasaran yang diinginkan, perlu adanya pengambilan keputusan. Pengambilan Keputusan merupakan pengambilan dengan cara memberikan pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah agar dapat diterima di semua pihak. Dari masalah harus terlebih dahulu diketahui dan harus memikirkan bagaimana keputusan ini apakah berdampak di waktu yang akan datang itu bisa merugikan atau ada pemecahan masalah. Maka pemecahan masalah harus dibuat dengan pilihan dari berbagai alternatif yang terbaik diantara alternatif yang ada.
Namun pada komunikasi sering terjadi di berbagai organisasi, terdapat banyaknya para pegawai masih adanya miskomunikasi kepada atasan. Miskomunikasi itu disebabkan karena kurangnya jalur koordinasi baik orang yang menyampaikan maupun orang yang memahami apa yang disampaikan dari orang lain tersebut. Akan tetapi, yang lebih urgensinya adalah Ketika pegawai sedang dihadapi oleh berbagai keputusan tanpa didampingi oleh atasannya dalam situasi yang mendesak.
Untuk memulai suatu pengambilan Keputusan perlu adanya komunikasi kepada atasan. Komunikasi dalam pengambilan keputusan ini menjadikan tolak ukur bagaimana suatu keputusan tersebut tanpa didampingi oleh atasan itu bisa diterima baik oleh atasan maupun sesama pegawai tersebut. Karena kebanyakan yang terjadi saat ini adalah orang-orang melakukan keputusan tanpa seorang atasan dan tidak mempertimbangkan apa yang akan terjadi setelah keputusan itu sudah diputuskan. Maka yang perlu dilakukan adalah komunikasi kepada atasan dan perlu dibicarakan dengan baik-baik, mengingat kepada struktur hierarki di organisasi tersebut.
Untuk mencapai komunikasi dalam pengambilan keputusan, harus melakukan secara bottom-up. Bottom-up ini dilakukan agar dalam pengambilan keputusan tidak hanya seorang pegawai saja tapi melibatkan pegawai lainnya dan menjadikan sebagai keputusan bersama jika dihadapkan dengan situasi mendesak. Tentunya, kita juga harus mengetahui dan memilih pegawai yang senior, yang dalam artian pegawai yang sudah lama bekerja dan mampu memikirkan keputusan tersebut secara matang. Selain pegawai yang senior, harus dipilih juga dari para pegawai yaitu mencari pegawai dari yang mampu mendapatkan kepercayaan dari seorang atasan.
Hal ini pula yang harus diperhatikan bila menghadapi masalah dalam pengambilan keputusan secara mendadak. Karena semua manusia memiliki pandangan yang berbeda dalam memutuskan keputusan dari berbagai alternatif. Untuk itulah kita juga perlu memikirkan apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang.
Kutip Referensi
Azizah, B., & Syafi’i, I. (2020). Prosedur Pengambilan Keputusan di Lembaga Pendidikan Tinggi di Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Manajemen dan Inovasi (MANOVA), 3(2), 32-42.
Rusjumawan, S. E., Asmara, U. H., & Sindju, H. B. Kontribusi Keterampilan Komunikasi dan Pengambilan Keputusan Kepala Sekolah terhadap Motivasi Kerja Guru di Sman Jalur Lintas Malindo Kabupaten Sanggau Propinsi Kalimantan Barat. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 3(3).
Ningrum, M. E. (2020). Peranan Komunikasi Internal di Lingkungan Kerja. Jurnal Industri Elektro dan Penerbangan, 3(1).
Wahyu Handayani
Prodi Administrasi Publik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Mata Kuliah Kepemimpinan Sektor Publik
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.