Semangat Meraih Ampunan Allah Azza Wa Jalla!
Agama | 2022-12-29 11:43:23Dalam hadist qudsi disebutkan, Anas bin malik r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda dengan mengabarkan firman Allah Swt., "Aku lebih banyak memaafkan daripada menutup aib seorang Muslim di dunia, dan kemudian Aku menghinakannya setelah menutup aibnya. Aku tidak henti-hentinya akan selalu mengampuni dosa-dosa hamba-Ku selama mereka beristighfar kepada-Ku.” (HR Al-'Uqaili)
Di antara manusia ada yang mengenal Allah dengan sifat kedermawanan-Nya, keutamaan-Nya, dan kebaikan-Nya. Di antara mereka juga ada yang mengenal-Nya dengan ampunan-Nya, kelembutan-Nya, kemuliaan-Nya, dan kekuasaan- Nya. Di antara mereka juga ada yang mengenal-Nya dengan keperkasaan-Nya dan kemutlakan-Nya dalam membalas amal manusia. Di antara mereka juga ada yang mengenal-Nya dengan ilmu-Nya dan kebijaksanaan-Nya. Di antara mereka juga ada yang mengenal-Nya dengan keagungan-Nya dan kesombongan-Nya. Dan di antara mereka juga ada yang mengenal- Nya dengan janji-Nya untuk mengabulkan doa manusia, menghilangkan kesedihannya, dan memenuhi kebutuhannya.
Ampunan yang dimiliki Allah adalah ampunan menyeluruh yang mencakup segala dosa yang dilakukan oleh hamba- Nya. Apalagi jika mereka melakukan perbuatan yang bisa mendatangkan ampunan-Nya, seperti istighfar, tobat, keimanan, dan amal saleh. Sesungguhnya Allah Swt. akan menerima tobat hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan mereka. Dialah Allah Yang Maha Pemaaf, mencintai permaafan, dan mencintai hamba-Nya jika mereka melakukan hal-hal yang bisa mendatangkan ampunan-Nya, seperti berusaha untuk meraih keridhaan-Nya dan berbuat baik kepada seluruh makhluk-Nya.
Jangan Berputus Asa dari Rahmat Allah SWT!
Di antara kesempurnaan ampunan-Nya adalah betapapun seorang hamba melakukan perbuatan yang melebihi batas, tetapi kemudian dia bertobat dan kembali kepada jalan kebaikan, niscaya Dia akan mengampuni seluruh dosanya, kecil maupun besar. Sesungguhnya Islam menghapus ajaran sebelumnya, sedangkan tobat itu menghapus dosa-dosa sebelumnya.
Allah SWT. berfirman, Katakanlah, “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu putus asa dari rahmat Allah. Sesungguh-nya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS Al- Zumar [39]: 53).
Maksudnya bahwa Allah Swt. berfirman kepada Rasul- Nya, "Katakan olehmu, wahai Muhammad, kepada hamba-hamba-Ku yang melebihi batas dalam melakukan kemaksiatan, dan memperbanyak berlebihan atas diri mereka sendiri dengan melakukan dorongan jiwanya berupa perbuatan dosa, Janganlah kalian putus asa dari rahmat Allah hanya karena dosa kalian banyak. hamba-hamba-Nya yang bahagia. Allah Maha Pengasih kepada mereka. Dialah Tuhan yang dikenal selalu memberikan maaf dan ampunan kepada hamba-hamba-Nya. Sungguh Dia menjanjikan ampunan kepada siapa saja yang memintanya. Allah Swt. berfirman, Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertobat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar (QS Thâ Hâ [20]: 82).
Dengan demikian, makna dari al-'afw adalah menghilangkan pengaruh dosa-dosa secara keseluruhan. Allah menghapus dosa-dosa hamba-Nya dari catatan malaikat yang menuliskan amal, menghiraukannya pada hari kiamat, dan membersihkan dari hati mereka. Semua itu dilakukan agar mereka tidak merasa malu ketika menyebutkannya dan untuk mengganti tempat kejelekan dengan kebaikan. Di samping itu, al- 'afw (maaf) yang diberikan Allah lebih utama daripada al- maghfirah. Sebab al-ghufrân (ampunan) mengisyaratkan penutupan dosa, sedangkan al-'afw (maaf) mengisyaratkan penghapusan. Karenanya, penghapusan itu lebih utama daripada penutupan.
Allah SWT. berfirman, Hai Nabi! Sesungguhnya Kami mengutusmu untuk menjadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan (QS Al-Ahzâb [33]: 45).
Referensi: ‘Iwadh, Ahmad ‘Abduh, 2008, Mutiara Hadis Qudsi Jalan Menuju Kemuliaan dan Kesucian Hati, Bandung: PT Mizan Pustaka
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.