Apa Penyebab Cuaca Ekstrem Desember 2022 ?
Info Terkini | 2022-12-27 20:07:34Jakarta - Apa penyebab cuaca ekstrem Desember 2022? seperti diketahui, hujan angin melanda berbagai wilayah di indonesia selama beberapa hari berturut-turut. Hujan angin yang terus menerus ini berpotensi menimbulkan banjir hingga badai.
Di samping itu, pihak BMKG mengemukakan alasan terjadinya cuaca ekstrem selama bulan Desember 2022. Berikut penjelasanya.
BMKG Soal Penyebab Cuaca Ekstrem Desember 2022
Badan Meteorlogi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan penyebab cuaca ekstrem selama bulan Desember 2022. Dikutip situs BMKG, ada beberapa penyelidikan yang di lakukan oleh pihak BMKG terkait cuaca ekstrem di indonesia akhir-akhir ini, antara lain:
1. Peningkatan aktivitas Monsun Asia yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah indonesia bagian barat, tengah, dan selatan.
2. Intensifikasi seruakan dingin Asia yang meningkatkan kecepatan angin permukaan di indonesia bagian barat dan selatan, serta meningkatkan potensi awan hujan di sekitar Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali hingga Nusa tenggara.
3. Terdapat Indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah perairan selatan indonesia yang dapat memicu peningkatkan pertumbuhan awan konvektif yang cukup masif dan menyebabkan hujan dengan tinggi, peningkatan kecepatan angin permukaan, serta peningkatan tinggi gelombang di sekitarnya.
4. Terpantaunya beberapa aktivitas gelombang atmosfer, yaitu fenomena Madden Julia atmosfer (MJO) yang terbentuk bersamaan dengan gelombang kelvin dan Rossby Ekuatorial, kondisi tersebut berkontribusi signifikan terhadap peningkatkan curah hujan di beberapa wilayah indonesia, terutama di bagian tengah dan timur.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.