Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image AR

Surah Tanpa Huruf Raa', dan Fakta Unik Lainnya Seputar Huruf Raa'

Agama | Thursday, 22 Dec 2022, 01:46 WIB

Al-Qur'an menyimpan begitu banyak keunikan, termasuk dari huruf-huruf yang menyusunnya. Secara nuthqan (sisi pengucapan), huruf Arab terbagi ke dalam 29 huruf, yang kini dikenal dengan sebutan huruf hijaiyyah (huruf manthuqah). Di antara keduapuluh sembilan huruf tersebut, huruf Raa' adalah salah satunya, huruf yang akan kita bahas pada fokus artikel kali ini.

Raa' adalah huruf ke-10 dalam susunan hijai (hijaiyyah). Sedang dalam susunan abjadi (abjadiyah), Raa' berada dalam urutan ke-20. Raa' memiliki bentuk melengkung seperti kurung tutup himpunan. Dari bentuknya, huruf ini sekelompok dengan huruf zaay, hanya saja tanpa titik, sehingga tergolong jenis huruf muhmalah (huruf tanpa titik). Raa' adalah satu dari enam huruf mufashshalah atau huruf yang tidak bisa disambung dengan huruf sesudahnya. Sedang dari sisi makhraj, Raa' diklasifikasikan ke dalam makhraj muhaqqaq tharaful lisaan (ujung lidah), berserikat dengan makhraj nûn, yaitu ujung lidah bertemu dengan gusi dua gigi seri atas, hanya saja huruf Raa' lebih masuk ke punggung lidah dari pada makhraj nuun. Raa' memiliki laqab (julukan) kelompok huruf dzalqiyah (sebangsa ujung lidah), laqab yang sama dengan huruf nuun dan laam.

Seperti huruf-huruf lainnya, Raa' juga memiliki keunikan dan karakteristik tersendiri. Bahkan beberapa di antaranya tidak dimiliki oleh huruf lainnya.

1) Huruf dengan sifat dzatiyah terbanyak

Minimalnya huruf setidaknya memiliki lima sifat dzatiyah (sifat asli yang selalu melekat pada huruf), sedangkan Raa' adalah huruf dengan sifat dzatiyah terbanyak di antara huruf-huruf lainnya. Raa' mengantongi tujuh sifat dzatiyah sekaligus. Kelima sifat di antaranya masuk ke dalam sifat mutadhaddah (sifat yang memiliki lawan) yaitu sifat jahr (jelas), tawassuth (pertengahan), istifal (rendah), infitah (terbuka), serta idzlaq (lancar), dan dua sifat lainnya masuk ke dalam sifat ghairul mutadhaddah (sifat yang tidak memiliki lawan) yaitu sifat inhiraf (menyimpang), dan takrir (bergetar). Ciri khas sifat Raa' yang menonjol di antara ketujuh sifat yang dimilikinya adalah sifat tawassuth, inhiraf, dan takrir. Sedangkan sifat takrir adalah satu-satunya sifat yang hanya dimiliki oleh huruf Raa' saja.

2) Raa' jawaazul wajhain

Dari segi tebal tipisnya huruf (tafkhim dan tarqiq), ada huruf yang digolongkan ke dalam kelompok huruf mufakhkhamun daaiman (selalu tafkhim), yaitu tujuh huruf isti'la (kha', shaad, dhaad, thaa', zhaa', ghain, dan qaaf). Ada juga huruf yang digolongkan ke dalam kelompok huruf muraqqaqun daaiman (selalu tarqiq), yaitu huruf-huruf istifal, atau sisa dari tujuh huruf isti'la. Namun dari semua huruf istifal, ada tiga huruf yang dikecualikan, yakni alif, laam, dan Raa'. Ketiga huruf tersebut adalah huruf yang dapat dibaca tafkhim dan tarqiq pada sebagian keadaan. Sedangkan Raa' adalah satu-satunya huruf yang memiliki tiga hukum sekaligus, yakni Raa' tafkhim (tebal), Raa' tarqiq (tipis), dan Raa' jawaazul wajhain (boleh tebal, boleh tipis).

Secara bahasa jawaazul wajhain artinya "dua wajah", Raa' jawaazul wajhain adalah keadaan Raa' yang boleh dibaca dengan dua cara (boleh tafkhim, boleh tarqiq). Raa' jawaazul wajhain adalah Raa' sukun yang berada di tengah kata yang datang setelah huruf berharakat kasrah asli, dan setelahnya terdapat huruf isti'la berharakat kasrah. Raa' yang dapat dibaca dengan dua cara ini terdapat pada lafazh "firqin" dalam QS. Asy-Syu'araa' ayat 63.

3) Surah tanpa huruf Raa'

Pernahkah kita bertanya atau mencari tahu apakah iya ada surah dalam Al-Qur'an yang tidak mengandung huruf Raa'? Jawabannya ya, jika kita buka kembali mushaf Al-Qur'an, kita akan menemukan hanya ada satu surah saja yang sama sekali tidak mengandung huruf Raa'. Surah tersebut adalah surah Al-Ikhlaash, yakni surah ke-112 dalam urutan mushaf Al-Qur'an. Surah yang juga memiliki nama lain Al-Ma'rifah; Al-Asaas; Al-Wilayah, adalah surah mufashshal yang hanya terdiri dari empat ayat saja. Hanya ada 14 huruf saja yang disebutkan di dalamnya, yaitu qaaf, laam, haa' simpul, waaw, hamzah, haa', daal, shaad, miim, yaa', kaaf, nuun, dan faa'.

4) Surah dengan huruf Raa' di setiap akhir ayatnya

Setidaknya ada 10 surah dalam Al-Qur'an yang ditutup (diakhiri) dengan huruf Raa', yaitu 1) Al-Maaidah, 2) Al-Hajj, 3) Luqmaan, 4) Al-Qamar, 5) Asy-Syuraa, 6) Al-Mumtahanah, 7) Al-Qadr, 8) Al-'Aadiyaat, 9) Al-'Ashr, dan 10) Al-Kautsar. Di antara kesepuluh surah tersebut, hanya ada tiga surah yang mana setiap ayatnya diakhiri huruf Raa', yaitu Al-Qamar surah ke-54 berjumlah 55 ayat, Al-Ashr surah ke-103 berjumlah 3 ayat dan Al-Kautsar surah ke-108 berjumlah 3 ayat.

5) Salah satu dari empat belas huruf Muqaththa'ah

Huruf muqaththa'ah (penggalan huruf-huruf), disebut juga huruf fawaatih atau fawaatihussuwar (huruf-huruf pembuka surah) atau dalam terminologi Barat disebut huruf-huruf misterius. Ada 14 jenis huruf muqaththa'ah dalam Al-Qur'an, yang tersebar dalam 29 surah, memiliki 14 bentuk yang berbeda dalam 5 susunan (kombinasi), yang tersusun mulai dari satu huruf atau berupa gabungan dari dua hingga lima huruf. Raa' adalah satu dari 14 huruf muqaththa'ah, satu dari enam huruf yang tergolong ke dalam jenis mad ashliy harfiy, mad thabi'iy harfiy, mad hija, atau mad hija laa lazim.

Raa' muqaththa'ah diulang sebanyak enam kali dalam Al-Qur'an yang ditemukan dalam dua bentuk kombinasi, yakni kombinasi dari tiga huruf muqaththa'ah yaitu lafazh Alif Laam Raa pada surah Yuunus, Huud, Yuusuf, Ibraahiim, dan Al-Hijr, serta kombinasi dari empat huruf muqaththa'ah yaitu lafazh Alif Laam Miim Raa pada surah Ar-Ra'd.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image