Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syamira Agnissa

Konsep Smart City pada Kabupaten Bekasi: Apakah Sudah Memenuhi Kriteria?

Teknologi | Wednesday, 21 Dec 2022, 21:47 WIB
Ilustrasi oleh: Pixabay

Smart city atau kota pintar merupakan wilayah kota yang telah mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam tata kelola sehari-hari dengan tujuan untuk mewujudkan efisiensi, memperbaiki pelayanan publik, serta meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan warga pada kota tersebut. Upaya Smart City didasarkan untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi oleh setiap kota, sehingga di masa mendatang diharapkan suatu kota layak untuk dihuni, tercipta hubungan yang harmonis bagi setiap orang, dan kehidupan lebih baik lagi dari sebelumnya. Umumnya, pembangunan kota-kota untuk menuju konsep Smart city dimulai dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi pada masalah-masalah prioritas, seperti pengelolaan sampah, kerusakan infrastruktur, serta pelayanan bagi penduduknya.

Konsep Smart City sendiri didukung oleh beberapa indikator, di antaranya smart economy (ekonomi cerdas), smart mobility (mobilitas cerdas), smart environment (lingkungan cerdas), smart people (masyarakat cerdas), smart living (hidup cerdas atau kualitas hidup), serta smart governance (pemerintahan yang cerdas). Penerapan konsep kota pintar secara ideal harus didukung oleh keenam indikator tersebut agar perwujudan kota pintar mencapai level tertinggi dalam penerapan, yaitu level 5. Level dari penerapan Smart City terbagi dalam 5 level, dimana level 5 merupakan integrasi yang baik di dalam maupun antar kota sebagai kombinasi dari level sebelumnya.

Level penerapan Smart City Kabupaten Bekasi menurut sudut pandang penulis sudah mencapai level 3, dimana kota telah memiliki keterbukaan dengan kota lain untuk berbagi data dan informasi secara online. Hal ini dibuktikan dengan mudahnya akses melalui website bekasikab.go.id dimana dalam laman tersebut mencakup berita, pelayanan publik, administrasi pemerintahan, serta aspirasi warga. Selain itu, implementasi gerakan menuju Smart City Kabupaten Bekasi oleh Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Kabupaten Bekasi Bersama BKPSDM menggelar bimbingan teknis penyusunan masterplan Smart City. Bimbingan teknis tersebut diharapkan menghasilkan masterplan pengembangan kota pintar untuk Kabupaten Bekasi.

Perwujudan Smart City tentunya tidak hanya didukung oleh satu indikator saja, tetapi juga didukung dengan berbagai indikator. Menurut indikator smart mobility (mobilitas cerdas), dimana indikator tersebut merupakan kemampuan untuk mengembangkan transportasi dan pembangunan infrastruktur sebagai bentuk penguatan sistem perencanaan infrastruktur kota, Kabupaten Bekasi telah dijangkau oleh Commuter Line atau KRL hingga Stasiun Cikarang. Hal ini tentu mempermudah mobilitas bagi warga Kabupaten Bekasi untuk bepergian terutama ke daerah Jabodetabek. Namun, integrasi transportasi belum terlihat pada angkutan perkotaan lainnya, sehingga warga Kabupaten Bekasi umumnya menggunakan sepeda motor untuk bepergian.

Beberapa landasan juga diterapkan sebagai syarat untuk membangun Smart City, di antaranya peran pemerintah, dukungan masyarakat, pembiayaan, serta teknologi. Pemerintah berperan penting dalam mewujudkan terciptanya Smart City melalui penetapan perencanaan, menetapkan regulasi (peraturan) yang diperlukan, merencanakan pembiayaan, membangun sistem dan infrastruktur yang berbasis teknologi, serta melakukan pengelolaan. Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Bekasi bersama Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) Kemenkominfo RI melakukan kegiatan bimbingan teknis dalam rangka implementasi Kabupaten Bekasi menuju Smart City.

Kriteria Smart City yang didukung oleh enam indikator serta empat landasan tersebut belum sepenuhnya terwujudkan pada Kabupaten Bekasi. Penyusunan masterplan Smart City Kabupaten Bekasi masih terus dilakukan dengan bantuan tim dari Kemenkominfo yang merupakan pengarah untuk mencari sector unggulan yang dimiliki Kabupaten Bekasi. Sesuai dengan landasan untuk membangun Smart City, dukungan masyarakat juga berperan dalam mewujudkan terciptanya Smart City atas program-program, kebijakan, peraturan (regulasi) dan komitmen Pemerintah guna mewujudkan sebuah kota pintar. Konsep Smart City juga perlu dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat dengan penciptaan teknologi yang efektif dan efisien.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image