Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image AL Debaran

Tepat, Panglima TNI Sampaikan Visi dan Misi Meningkatkan Alustista

Info Terkini | 2022-12-21 19:40:32

Langsung gerak. Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono menyampaikan visi dan misi. Salah satunya meningkatkan kesiapan operasional satuan-satuan TNI, baik dari personel maupun alutsista (alat utama sistem pertahanan).

Tepat pak Panglima. Meningkatkan alutsista menjadikan negara kita kuat

Penyampaian itu ketika usai menjalani uji kelayakan dan kepatutan menjadi Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono menyampaikan visi dan misi yang dijabarkan dalam empat program prioritas.

Salah satunya adalah meningkatkan kesiapan operasional satuan-satuan TNI, baik dari personel maupun alutsista (alat utama sistem pertahanan).

"Menjadi harapan kita bersama dengan segenap rakyat Indonesia, prajurit TNI yang profesional dilengkapi dengan alutsista yang modern akan menjadikan TNI sebagai kekuatan utama pertahanan negara yang tangguh," ujar Yudo di Gedung DPR, Jakarta, Jumat 2 Desember 2022.

Kabar baik, bahwa berdasarkan situs pemeringkat militer dunia Global Firepower, Indonesia saat ini berada di peringkat ke-15 dari 140 negara di dunia. Posisi tersebut naik satu peringkat dibanding 2021.

Pada tahun ini peringkat Indonesia tepat berada di atas Jerman (16), Australia (17), dan Israel (18). Kita berharap Panglima baru bisa menaikkan peringkat.

Dalam pengantarnya, Global Firepower menyebutkan memeringkatkan total personel militer aktif setiap negara, dari yang tertinggi ke terendah.

Penilaian akhirnya ikut dipengaruhi 50 faktor hingga didapat skor PowerIndex setiap negara dengan kategori-kategori bervariasi dari kedigdayaan militer dan finansial atau anggaran sampai kemampuan logistik dan geografi.

"Formula yang kami susun sendiri ini memungkinkan bangsa-bangsa yang lebih kecil tapi menguasai teknologi yang lebih maju bisa berkompetisi dengan mereka yang lebih besar namun tak semaju yang pertama," bunyi keterangan di laman Global Firepower.

Global Firepower menempatkan Amerika Serikat, Rusia dan Cina sebagai negara top 3 terkuat militernya. Melengkapi lima besar dunia adalah India dan Jepang.

Selebihnya adalah Korea Selatan, Prancis, Inggris, Pakistan dan Brasil hingga ke urutan 10 besar. Sedangkan Italia, Mesir, Turki dan Iran ditempatkan di antara peringkat Brasil dan Indonesia.

Berikut ini gambaran perbandingan kekuatan Amerika Serikat di peringkat pertama dengan Indonesia seperti dikutip dari situs Global Firepower:

AMERIKA SERIKAT

Total populasi : 334.998.398

SDM tersedia : 147.399.295 (44,0 persen)

Total personel militer : 1.832.000 (0,5 persen)

Personel aktif : 1.390.000 (0,4 persen)

Personel cadangan : 442.000 (0,1 persen)

Untuk kategori populasi dan personel militer ini, AS ditempatkan di peringkat 3, tapi mendapat peringkat 1 untuk banyak ketegori lain.

Misalnya alat transportasi, produksi minyak, jalan tol, pesawat tempur, panjang rel, kapal induk, kapal perang destroyer, pangkalan udara dan anggaran pertahanan.

AS ada di peringkat 2 dunia, misalnya untuk kategori jumlah tank. Peringkat 3, misalnya untuk kekuatan kapal selam.

INDONESIA

Total populasi : 275.122.131

SDM tersedia : 134.809.844 (49,0 persen)

Total personel militer : 1.080.000 (0,4 persen)

Personel aktif : 400.000 (0,1 persen)

Personel cadangan : 400.000 (0,1 persen)

Untuk kategori populasi dan angkatan kerjanya, Indonesia berada di peringkat 4. Untuk personel militer aktifnya, urutan 12. Khusus untuk angkatan buruh ada di peringkat 3 dunia.

Peringkat 1 dunia hanya diberikan untuk kategori merchant fleet yang diterangkan sebagai pasukan kapal laut yang beroperasi di bawah bendera sipil di masa damai. Sedangkan untuk kategori pesawat tempur dan kapal selam misalnya, ada di urutan 40 dan 17.

Sumber : Tempo.co

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image