Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Taqiyudin Subki

Pentingnya Adab dan Ilmu

Agama | Friday, 16 Dec 2022, 19:15 WIB

“Orang beradab sudah pasti berilmu, tapi orang berilmu belum tentu beradab.”

Adab tentu penting bagi manusia, sebab adab merupakan salah satu bagian dari akhlak mulia yang kelak akan menuntut manusia untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan bisa menempatkan diri pada tempat maupun waktu tertentu,Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa yang membedakan manusia dengan binatang adalah akal dan ilmu. Tapi, tingkatan yang lebih tinggi dari ilmu adalah adab. Karena setinggi apapun ilmu yang dimiliki apabila tidak diimbangi dengan adab yang baik maka bisa menjadikan manusia berperilaku seperti binatang. Seperti keserakahan, kesombongan dan perilaku tercela lainnya.

Imam Malik rahimahullah pernah berkata pada seorang pemuda Quraisy,

“Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu.”Kenapa para ulama selalu mengutamakan untuk mempelajari adab?

Sebagaimana Yusuf bin Al Husain berkata,

“Dengan mempelajari adab, maka engkau jadi mudah memahami ilmu.”Mempelajari adab lebih penting dari ilmu, sampai para ulama pun mendahulukan mempelajari adab, dengan mempelajari adab maka engkau jadi mudah memahami ilmu, sebab kepintaran tidak ada artinya apabila seseorang tidak memiliki adab (etika). Ilmu menjadi berbahaya bagi pemiliknya dan orang lain karena tidak dihiasi akhlak.

Sebegitu pentingkah mempelajari adab dibandingkan dengan ilmu?

Sebagaimana contoh dalam kehidupan sehari-hari, apabila kita menjumpai murid yang pintar tapi sombong, cerdas tapi kepada guru adabnya kurang baik maka pasti kita juga akan memandang tidak baik murid tersebut karena sikapnya tidak sesuai dengan kepandaiannya.

Itulah mengapa mempelajari adab lebih diutamakan.

Kemudian, apa pengertian dari adab itu sendiri?

Al adab artinya menerapkan segala yang dipuji oleh orang, baik berupa perkataan maupun perbuatan. Sebagian ulama juga mendefinisikan, adab adalah menerapkan “akhlak-akhlak yang mulia”,adab memiliki peran penting dalam perspektif Islam, bahkan dalam aspek kehidupan. Rasulullah SAW diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik, begitu pentingnya akhlak dan adab hingga Allah menempatkannya dipaling utama, dan juga dapat menjadi cahaya yang mampu menerangi dan memberikan kekuatan jasmani, akal dan rohaninya. Manusia yang terdidik adalah manusia beradab yang senantiasa dibimbing dan dianugerahkan ilmu sejati,Urgensinya kita harus memiliki adab atau akhlak yang baik sebelum berilmu. Yakni, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

أكملُ المؤمنين إيمانًا أحسنُهم خُلقًا

“Kaum Mu’minin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya”

(HR. Tirmidzi no. 1162, ia berkata: “hasan shahih”).

Sebagaimana hadist di atas, sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang paling baik akhlaknya. Oleh karena itu, perbaikilah akhlak agar menjadi mu’min yang sempurna,

Salah satu aspek penting yang mendapat perhatian utama dalam islam adalah adab atau akhlak. Islam memang memuliakan orang-orang yang berilmu bahkan mewajibkan semua penganut ajaran islam untuk menuntut ilmu, namun islam juga mensyaratkan akhlak untuk kesempurnaan ilmu. Dilihat dari fungsinya, adab adalah pembeda untuk pintar dan benar. Orang yang berilmu tentulah pintar dan benar, namun jika tidak melengkapi dirinya dengan adab atau akhlak, maka tak ada jaminan kepintaran yang di milikinya mampu mengantarkan pada kebenaran, sekalipun orang tersebut mengaku sebagai ulama, adab juga berfungsi sebagai benteng yang melindungi orang berilmu dari berbagai macam godaan, sebab orang berilmu tak akan pernah lepas dari godaan. Salah satu yang paling sering menghantuinya adalah kesombongan,Menurut Syaikh Shalah Najib Ad-Daqq, adab ada dua: Pertama, adab alami yaitu adab yang Allah ciptakan pada diri manusia, dengan ciri dan karakteristik itu. Kedua, adab hasil belajar yaitu adab yang diperoleh oleh seseorang karena belajar dari orang yang memiliki ilmu dan kemuliaan.

Ilmu dan adab adalah suatu hal yang tidak dapat dipisahkan, karena keduanya berkaitan erat dan saling berhubungan satu sama lain. Seseorang yang memiliki ilmu tapi tidak memilki adab akan cenderung memiliki akhlak tercela. Contoh sikap tercela jika seseorang kurang adab adalah tidak menghargai orang yang lebih tua dan selalu sombong dalam melakukan sesuatu. Sehingga adab harus diperhatikan dalam kehidupan. Adapun adab berbicara dalam perspektif komunikasi islam antara lain: jujur dalam berbicara, berbicara dengan baik atau lebih baik diam, tidak ghibah, melihat wajah lawan bicara, antusias, tidak memotong pembicaraan, tidak berdebat,Sebenarnya cakupan adab sangat luas. Bukan hanya dalam menuntut ilmu saja. Dalam hal ini dengan mengutamakan adab sebelum menuntut ilmu menjadikan ilmu yang selama ini kita pelajari penuh keberkahan. Pastinya kita tidak ingin mudah lelah, hampir belasan tahun menuntut ilmu hanya kesia-siaan saja yang didapatkan. Dengan adab dan akhlak yang baik menjadikan lebih mudah memahami ilmu,Terdapat keutamaan bagi seseorang yang mempelajari ilmu dengan adabnya, yaitu:

Yang pertama Allah SWT akan mempercepat pemahamannya terhadap ilmu yang dipelajarinya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Yusuf Al-Husain: “Dengan mempelajari adab, maka engkau akan mudah memahami ilmu.”dan yang kedua Allah SWT akan memudahkannya mengamalkan ilmu yang diterimanya,dan yang terakhir Allah SWT akan memudahkannya dalam mengamalkan ilmu yang disertai adab dari ilmu yang tengah diamalkannya.

Seorang yang berilmu harusnya memiliki adab-adab yang secara dzahir mencerminkan ilmunya. Adab-adab tersebut adalah sebuah pantangan bagi seorang yang berilmu untuk dilanggarnya demi kesempurnaan ilmunya dan demi keridhoan Allah SWT. atas ilmu yang dia miliki. Lantas apa saja adab-adab yang harus dimiliki oleh seorang yang berilmu?

Jangan menyombongkan diri,Allah SWT memberikan sindiran kepada orang-orang yang sombong. Sombong dalam harta, tahta, ataupun dalam hal memiliki ilmu. Terbesit jelas apa yang tersirat dalam ayat tersebut, bahwa bagi orang-orang yang sombong dengan hal yang dimilikinya pasti ada yang lebih dari apa yang mereka sombongkan. Maka dari itu mereka yang menyombongkan ilmu yang mereka miliki, mereka tidak akan mampu menjulang seperti gunung, kedua menjaga ilmunya dengan cara menulis dan muraja’ah,dan yang ketiga Mengamalkan,Sungguh orang yang mengamalkan ilmunya dia sungguh telah benar-benar menjaga ilmunya.

Adab dan ilmu adalah dua hal yang sangat penting yang tidak bias dipisahkan keterkaitannya, adab sendiri merupakan perilaku antara manusia dengan manusia yang mennujukan bahwa orang tersebut sudah pasti berilmu berbeda dengan ilmu, orang berilmu belum tentu beradab tapi sudah jelas pasti bahwa orang yang beradab sudah pasti berilmu.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image