Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Kemi Musthafa

Masa Depan Agama di Tengah Pesatnya Ilmu Pengetahuan

Agama | Tuesday, 13 Dec 2022, 19:25 WIB
Pendidikan Agama Islam, Sumber gambar: Instagram

Seperti yang kita ketahui Agama adalah Sistem yang mengatur keimanan dan ketahuhidan (kepercayaan) serta perbadatan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaualan Manusia dengan Manusia atau yang biasa disebut (Habluminanas) Serta Hubungan Manusia dengan Lingkungan alam Sekitar (Habluminal Alam).

Sedangkan Ilmu Pengetahuan adalah Suatu proses pembentukan pengetahuan yang terus menerus sampai menjelaskan Apa itu Wahyu? Dan Semesta sehingga dapat diperiksa atau dikaji secara kritis dengan tujuan untuk memahami hakikat,landasan dasar dan asal usulnya , sehingga Bisa dicerna dan dipahami oleh akala tau pemikiran yang logis.

Diberbagai Negara maju ,proporsi anggota Masyarakat yang memeluk keyakinan Agama semakin berkurang mereka lebih mempercaya Temuan Temuan yang canggih dibandingkan dengan Tuhan mereka, hal ini membuat Agama semakin tersingkir peranya dalam memandu dan mengarahkan Masyarakat sesuai dengan nilai nilai yang dimilikinya.

Kembali ke permasalahan yang Pertama bagaimana keadaan Agama ditengah Pesat dan modern nya Ilmu pengetahuan? Ditinjau dari sejarahnye di Eropa hubungan Agama dan penegtahuan pernah mengalami gesekan-gesekan Ketika Agama memaksakan Sebuah Kebenaranya.

Lalu yang Menjadi pertanyaan Kembali adlah, bagaiman dengan keadaan agama di Indonesia Khususnya Islam? Tidak menutup kemungkinan agama yang Mayoritas orang Indonesia Imani hari ini tidak akan laku lagi dimasa yang akan dating karena Pesatnya Ilmu penegtahuan Sains dan kurangnya Guru guru agama itu Sendiri.’

Agama Sifatnya transcendental Sedangkan Ilmu pengetahuan sifatnya empiris rasional yang dapat di uji kebenaranya. Ayat ayat Al -Quran masih bersifat Tetap ,tetapi tafsirnya mengalami kontekstualisasi Sedangkan Ilmu penegtahuan bersifat relative.

Tapi bagi kelompok agnostic dan Atheis ,maka kebenaran ditunjukan oleh fakta fakta empiris dan rasionalitas,Kelompok ini memanng menguasai perkembangan dan perubahan Global yang tertinggal dari kita adalah sudah tidak mau belajar lagi dan tidak bisa mengambil Hikmah atau pelajaran dari setiap kejadian yang ada.

Persinggungan antara Ilmu pengetahuan dan ilmu agama kadang menimbulkan distrosi,Sebagian orang memahami bahwa Sains bersifat rasional ,empiris,positif dapat diobservasi ,terukur, dan dapat di uji. Sebagian lain mengatakan bahwa Ilmu agama bersifat Ghoib ,supranatural ,melampaui fisik ,tidak empiris dan metapositif. Atas dasar itulah pemahaman agama dianggap sesuatu yang bersifat metafisik,metampiris dan metametapositif.

Kehidupan dunia modern yang positvistik telah menempatkan ilmu pengetahuan atau sains pada posisi yang terpisah dari agama Sehingga ilmu pengetahuan seringkali lepas sama sekali dari nilai-nilai etis religius. Artikel ini fokus pada upaya membangun relasi agama dengan ilmu pengetahuan. Kajian ini diawali dengan menyoroti bagaimana prinsip-prinsip dalam penyelidikan ilmiah dan agama, kemungkinan pertemuan keduanya, serta diakhiri dengan catatan kritis terhadap kekurangan masing-masing.

Sebagian orang memahami bahwa agama sebagai cita rasa terhadap hal-hal yang bersinggungan dengan misteri, karena antara manusia dengan agama seringkali terjadi persinggungan yang yang bersifat batiniah luar biasa dan mampu memberikan kepuasan yang amat, sebagai sesuatu yang mengarah pada hal-hal yang bersifat transenden. Di sisi lain, ilmu pengetahuan modern (sains) telah menunjukkan keberhasilannya yang gemilang dalam berbagai aspek kehidupan manusia yang maju dan terukur, terutama sejak terjadinya renaisan, dimana ilmu

pengetahuan berhasil mempercepat dan mempermudah manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Al-Qur’an menyuruh Manusia belajar dari sejarah dan mengambil perbandingan dari kejayaan dan kejatuhan umat umat terdahulu dalam rangka menghadapi masa depan.

Al-Qur’an mendorong manusia agar mengembangkan kemampuan berdzikir dan berpikir mengingat Allah, Al-Qur’an menginspirasi perkembangan Ilmu pengetahuan dan mengajarkan peran dan tanggung jawab manusia yang diberi Amanah Ilmu.

Ada 4 fakta seputar Al-Qur’an sesuai surat Al-Israa (17) ayat 105 dan Al-Hijr (15) ayat 9 sebagaimana disimpulkan oleh H.S.M. Nasaruddin lathif dalam tulisanya Fakta dan data Al-Qur’an (1391 H ). Pertama ,kitab Suci Al-Qur’an adalah benar benar Wahyu ilahi yang diturunkan oleh Nabi Muhammad SAW, ke 2 Kitab Suci

Al-Qur’an itu berisi kebenaran Mutlak dari Allah yang maha kuasa dan maha mengetahui .

Hamka Pernah mengatakan :jika manusia sudah dapat mendarat di bulan, kami akan bersujud syukur kepada Tuhan ,Karena di dalam Al-Quran sebagai Wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW berjumpa beberapa ayat yang hanya dapat di Tafsirkan dengan Ilmu penegetahuan alam yang mendalam berkenaan dengan bulan.

Dr.Abu Razak Naufal mengatakan dalam buku Baina Dien wa Ilmi (Antara ilmu Agama dan Ilmu Pengetahuan ) mengemukakan tiga pertanyaan dan jawaban Ketika mengurai Konflik agama dan Ilmu pengetahuan di dunia Barat semenjak abad ke 17 yaitu ( 1) kapan dimulainya dan kapan agama?(2) apa tujuan Ilmu dan tujuan agama ?(3) dari manah sumber Ilmu dan sumber Agama ?

Dr.Abdurrazaq Naufal Menjelaskan berdasarkan Surat Al-Baqarah ayat 30-39 yang berbicara tentang sejarah Nabi Adam.Pertama ,ilmu maupun Agama dimulai dari nenek Kakek manusia pertama Nabi Adam yang diturunkan ke Nabi Adam, yang diturunkan kemuka Bumi untuk menjadi Khalifah dengan tugas meramaikan ,memakmurkan dan menguasai Bumi dengan segala isinya.

Kedua,tujuan Ilmu dan tujuan agama adalah satu ialah menciptakan kebahagiaan ,jasmani dan ruhanu manusia ,sebagaimana tercantum dalam ayat ayat AlQur’an itu,Ke tiga sumber Ilmu dan sumber Agama ialah salah satu yang tidak terpisahkan yaitu Allah SWT.

Keempat,karena semuanya satu maka akhirnya antara Ilmu dan Agama tidak mungkin ada konflik, jika diciptakan pertentangan antara keduanya dan masing-masing menempuh jalanya sendiri niscaya hidup manusia akan rusak dan dunia akan kacau.

Dan yang terakhir yang ke lima, oleh karena itu Islam memanggil segala macam Ilmu pengetahuan supaya mempersatukan diri dengan Agama , dan para ahli agama agar Bersatu mengabdikan diri kepada Tuhan untuk mempersatukan tekadnya untuk kebahagiaan manusia dan alam seluruhnya.

Pandangan agama terhadap ilmu pengetahuan dalam Islam dipandang sebagai kebutuhan manusia dalam mencapai kesejahteraan hidup didunia dan memberi kemudahan daalam mengenal Tuhan.

Islam menempatkan ilmu pengetahuan sejalan dengan Agama.’’Ilmu pengetahuan tanpa agama dan agama tanpa ilmu pengetahuan merupakan sesuatu yang tidak memiliki makna dan karena itu kedua ilmu tersebut penting ,ilmu agama penting untuk di akhirat kelak dan ilmu pengetahuan penting untuk mengetahui banyak hal.

Kemal Musthafa, Prodi Pendidikan Agama Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image