Problematika Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar
Agama | 2022-12-13 15:03:46Tren globalisasi saat ini menyebabkan banyak perubahan di semua lapisan masyarakat. Perubahan ini tidak dapat dihindari karena ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadi tanggung jawabnya.
Di era globalisasi saat ini, dunia pendidikan mau tidak mau harus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan teknologi yang kebanyakan datang dari negara-negara Barat, seperti televisi, handphone, komputer, dan lain-lain. Terutama pendidikan Islam yang sangat penting untuk diperhatikan. Pendidikan Islam saat ini masih sangat jauh, pendidikan Islam hanya dipandang sebagai pelengkap dan hanya untuk memenuhi kewajiban yang tertulis dalam peraturan pemerintah. Dianggap penting tapi bukan prioritas. Hal ini yang harus lebih diperhatikan dan diprioritaskan, karena dengan bantuan pendidikan agama, generasi muda dapat membentuk kepribadian dan akhlaknya dengan lebih baik.
Pendidikan Islam saat ini masih sangat jauh, pendidikan Islam hanya dipandang sebagai pelengkap dan hanya untuk memenuhi kewajiban yang tertulis dalam peraturan pemerintah. Dianggap penting tapi bukan prioritas. Hal ini yang harus lebih diperhatikan dan diprioritaskan, karena dengan bantuan pendidikan agama, generasi muda dapat membentuk kepribadian dan akhlaknya dengan lebih baik. Memperbanyak waktu belajar ajaran agama Islam juga menjadi faktor penting dalam mengoptimalkan nilai-nilai ajaran Islam agar lebih diterima oleh siswa. Semuanya diharapkan memunculkan ide-ide yang berguna bagi siswa atau ide rencana aksi baru. Sehingga juga dapat meningkatkan minat siswa dalam mempelajari pendidikan agama Islam lebih lanjut. Minimnya waktu belajar, biasanya di sekolah formal mata pelajaran diajarkan hanya jam dalam seminggu dan dibandingkan dengan mata pelajaran umum lainnya yang bisa 6-8 jam dalam seminggu, hal ini tentu saja sangat mempengaruhi kelangsungan belajar pendidikan Islam.
Disini tugas guru adalah mengoptimalkan metode pengajaran sekolah yaitu menemukan model pembelajaran yang dapat mengintegrasikan nilai-nilai ajaran Islam pada siswa. Penyelenggaraan pendidikan agama pada dasarnya merupakan tugas dan tanggung jawab bersama semua guru, artinya tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab guru agama, tetapi juga guru bidang studi lainnya. Guru bidang studi lain diharapkan memiliki kemampuan mengintegrasikan dan memasukkan pendidikan agama dalam pengajaran bidang studi lain, meningkatkan kemampuan berpikir komprehensif siswa, sehingga siswa memahami ajaran agama Islam , juga sangat penting untuk dilakukan evaluasi.
Penilaian ini berguna untuk mengetahui status siswa dalam hal hasil belajar, apakah sudah memenuhi tujuan pencapaian atau belum. Jika tujuan agama adalah agar siswa dapat mengamalkan Islam dengan baik, maka penilaian harus tepat dan penilaian harus fokus tidak hanya pada aspek kognitif tetapi juga pada prinsip-prinsip praktis, dengan dukungan orang tua, siswa dan masyarakat. sekitar yang diharapkan dapat meningkatkan kemauan siswa laki-laki dan perempuan untuk belajar lebih banyak tentang ajaran Islam.
Faktor yang menyebabkan semua ini dan menghambat perkembangan pendidikan Islam adalah kurangnya kurikulum yang tidak berkembang yang berdampak pada monotonnya proses belajar mengajar. Proses dukungan sumber daya terutama dari guru yang mengikuti pembelajaran dan kurangnya waktu mengajar, yang di sekolah formal biasanya hanya jam materi per minggu dan dibandingkan dengan pelajaran umum lainnya, yang bisa 6-8 jam per minggu. Tentunya sangat mempengaruhi kelangsungan pembelajaran pendidikan Islam.
Di sini, tugas guru adalah mengoptimalkan metode pembelajaran di sekolah, yaitu menemukan model pembelajaran yang dapat menanamkan nilai-nilai keislaman pada siswa. Penyelenggaraan pendidikan agama pada dasarnya merupakan tugas dan tanggung jawab bersama semua guru, artinya tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab guru agama, tetapi juga guru bidang studi lainnya. Guru dari bidang pendidikan lain dituntut untuk memiliki kemampuan mengintegrasikan dan menyertakan pendidikan agama ketika mengajar di kelas bidang lain.
Dengan demikian diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan, sikap, perilaku dan pengalaman keagamaan yang baik dan benar dengan bantuan pendidikan agama Islam yang dilakukan secara bersama-sama. Siswa memiliki akhlak mulia, perilaku jujur, disiplin dan semangat religius untuk menjadikan peningkatan kualitas mereka yang paling mendasar. Jika hal ini tidak dilakukan, maka akan terjadi kesalahpahaman terhadap pendidikan Islam yang tentunya berdampak pada kehidupan sehari-hari, misalnya terjadi kemerosotan akhlak di semua lapisan masyarakat, misalnya banyak terjadi tawuran antar pemuda, ibu hamil diluar. perkawinan, perampokan, pencurian, narkoba dll.
Perlakuan diskriminatif terhadap pendidikan Islam oleh pemerintah menjadi masalah bahkan hingga saat ini, karena pemerintah selama ini berusaha mempertahankan dan memperlakukan pendidikan Islam sebagai anak tiri, terutama dalam hal biaya, pembagian biaya yang ditawarkan oleh pemerintah sangat berbeda dengan yang lain. Oleh karena itu, premis pendidikan agama Islam harus dilengkapi. Untuk mendukung kegiatan pendidikan Islam di sekolah diperlukan alat penunjang yang memungkinkan seperti buku-buku yang lengkap dan memadai, serta ruang laboratorium khusus keagamaan dan peralatan praktik untuk menunjang materi pendidikan seperti pemakaman. alat salat, alat salat, dll.
Laboratorium ini juga dilengkapi dengan multimedia seperti komputer, pusat informasi dan sound system untuk CD kajian PAI, semua fasilitas tersebut digunakan untuk memperdalam ilmu dan keterampilan keagamaan mahasiswa. Tren globalisasi saat ini menyebabkan banyak perubahan di segala bidang kehidupan. Perubahan ini tidak dapat dihindari seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dalam pengelolaan iptek, apa perannya. Di era globalisasi saat ini, dunia pendidikan mau tidak mau harus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan teknologi yang terutama datang dari Barat, seperti televisi, handphone, komputer, dll. Khususnya pendidikan Islam yang sangat penting untuk diperhatikan, pendidikan Islam saat ini masih sangat jauh, pendidikan Islam dipandang hanya sebagai pelengkap dan hanya untuk memenuhi tugas-tugas yang tertulis dalam peraturan perundang-undangan nasional. Dianggap penting tapi bukan prioritas.
Hal ini perlu lebih diperhatikan dan diprioritaskan, karena dengan bantuan pendidikan agama, generasi muda dapat lebih baik membentuk kepribadian dan akhlaknya Pendidikan Islam masih sangat jauh, pendidikan Islam hanya dipandang sebagai pelengkap dan hanya sebagai pemenuhan saja. tugas yang tertulis dalam peraturan pemerintah.
Naimul Fithor Mahasiswa UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.