Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hamdani

Ditetapkan sebagai Warisan Budaya, Terasi Langsa Semakin Dikenal Dunia

Khazanah | Monday, 12 Dec 2022, 08:09 WIB
Terasi Langsa Ditetapkan sebagai Warisan Budaya. Foto Awaina

BANDA ACEH - Kota Langsa merupakan salah satu kota di provinsi Aceh. Daerah ini sangat terkenal dengan terasi atau biasa disebut Terasi Langsa.

Terasi Langsa memang memiliki keistimewaan dalam cita rasa diantara produk-produk perikanan lainnya. Komoditas yang satu ini sangat kental dengan aroma khas, apalagi jika masih dalam proses pembuatannya.

Meskipun demikian, aroma terasi Langsa ternyata mampu meningkatkan selera makan bagi mereka pecinta kuliner yang berbahan terasi seperti sambal terasi pedas yang dijadikan lauk ayam penyet atau atau geprek.

Sangking begitu nikmat rasanya, sampai-sampai mereka lupa jika terasi ini terbuat dari udang yang difermentasi atau proses pembusukan.

By the way, Terasi Langsa sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia oleh Kemendikbud ristek beserta 16 jenis karya budaya lainnya pada Minggu lalu.

Pemerintah Aceh pun telah menerima SK penetapan tersebut yang diserahkan kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh mewakili penjabat Gubernur Aceh di Jakarta pada malam apresiasi budaya.

Penetapan terasi Langsa sebagai salah satu warisan budaya tentu saja memberi makna yang juga istimewa dikalangan masyarakat Aceh. Sebab terasi di daerah ini pun sudah dikenal sejak turun temurun.

Bahkan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh yang selama ini membina pelaku usaha UMKM bersama stakeholder lain nya di sana sangat mengapresiasi upaya Disbudpar Aceh yang telah memasukkan terasi sebagai warisan budaya.

Ke depan diharapkan agar terasi Langsa semakin dikenal, bukan saja di daerahnya sendiri namun ke seluruh dunia. Mengangkat nama terasi sebagai satu kekayaan Indonesia bersama budaya anak bangsa.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image