Peringatan Isra Miraj: Spirit Peningkatan Ibadah dan Pembebasan Masjid Al-Aqsha
Agama | 2025-01-26 04:42:00Isra' Mi'raj merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang memperingati perjalanan spiritual Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjid Al-Aqsha di Yerusalem, kemudian naik ke langit untuk menerima perintah shalat langsung dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Peristiwa ini bukan hanya sekadar perjalanan mukjizat, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi umat Islam dalam meningkatkan ibadah serta memperkuat tekad untuk membebaskan Masjid Al-Aqsha dari penjajahan zionis Israel.
Isra’ Mi’raj terjadi pada periode yang dikenal sebagai Aamul Huzn (Tahun Kesedihan), saat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menghadapi berbagai cobaan berat, seperti wafatnya dua pendukung utama beliau, yakni Khadijah binti Khuwailid dan Abu Thalib. Dalam kondisi sulit tersebut, Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan hiburan dan penguatan iman kepada Nabi ﷺ melalui perjalanan luar biasa ini.
Dalam perjalanan Isra’, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam diperjalankan dari Masjidil Haram ke Masjid Al-Aqsha dalam waktu yang sangat singkat, melampaui batas logika manusia. Sedangkan dalam perjalanan Mi’raj, beliau naik ke Sidratul Muntaha, bertemu dengan para nabi, serta menerima langsung perintah shalat lima waktu yang menjadi kewajiban utama bagi umat Islam.
Spirit Peningkatan Ibadah
Isra’ Mi’raj mengajarkan bahwa shalat adalah ibadah utama yang harus ditegakkan oleh setiap Muslim. Dalam perjalanan Mi’raj, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menerima perintah shalat sebagai bentuk komunikasi langsung antara hamba dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Oleh karena itu, peringatan Isra’ Mi’raj hendaknya menjadi momentum bagi umat Islam untuk meningkatkan kualitas ibadah shalatnya. Semakin khusuk sholatnya, paham makna bacaan sholat dan tepat waktu atau tidak masbuk dalam sholat berjama’ah.
Selain itu, peristiwa ini juga menegaskan pentingnya membangun kedekatan spiritual dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala melalui ibadah lainnya seperti membaca Al-Qur'an, berzikir, dan berdoa. Dengan memperkuat hubungan dengan Allah, umat Islam dapat lebih teguh menghadapi berbagai tantangan kehidupan di alam fana ini. Insya Allah.
Spirit Pembebasan Masjidil Aqsha
Masjid Al-Aqsha memiliki kedudukan istimewa dalam Islam, karena menjadi saksi peristiwa Isra’ Mi’raj dan merupakan kiblat pertama umat Islam sebelum beralih ke Ka’bah di Mekkah. Namun, hingga saat ini, Masjid Al-Aqsha masih berada dalam cengkeraman penjajahan, menghadapi ancaman perusakan, serta berbagai bentuk ketidakadilan.
Oleh karena itu momentum Isra’ Mi’raj hendaknya menjadi pengingat bagi umat Islam tentang pentingnya menjaga dan membela kehormatan Masjid Al-Aqsha. Spirit dalam pembebasan Masjid milik umat Islam semakin meningkat. Dengan persatuan yang solid umat Islam insya Allah akan dapat membebaskan Masjidil Aqsha (Baitul Maqdis).
Sejarah telah mencatat bagaimana perjuangan umat Islam dalam membebaskan Baitul Maqdis dari cengkeraman kekuasaan yang zalim. Salah satu contoh terbesar adalah pembebasan Yerusalem oleh Shalahuddin Al-Ayyubi pada abad ke-12, yang menunjukkan bahwa dengan ketakwaan, persatuan, dan strategi yang tepat, umat Islam mampu merebut kembali tempat suci ini.
Sebelumnya Baitul Maqdis pernah dibebaskan oleh Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 637 Masehi atau 16 Hijriah. Pembebasan ini dilakukan dari kekuasaan Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium). Setelah dibebaskan oleh khalifah Umar bin Khattab, umat Islam, Nasrani, dan Yahudi hidup berdampingan di Yerusalem selama lebih dari empat abad.
Peringatan Isra’ Mi’raj bukan hanya sebatas mengenang perjalanan mukjizat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, tetapi juga harus menjadi inspirasi untuk meningkatkan kualitas ibadah serta menanamkan kesadaran akan pentingnya Masjid Al-Aqsha dalam kehidupan umat Islam. Dengan memperbaiki ibadah dan memperkuat ukhuwah Islamiyah, umat Islam dapat terus berbuat untuk membebaskan tempat suci ini dari segala bentuk penindasan yang dilakukan zionis Israel.
Semoga peringatan Isra’ Mi’raj tahun ini yang jatuh tanggal 27 Rajab 1446 Hijriyah atau 27 Januari 2025 Masehi menjadi momen untuk memperdalam iman, meningkatkan ibadah, serta meneguhkan kembali komitmen dalam membela dan membebaskan Masjid Al-Aqsha. Allahu Akbar! Al Aqsha Haqquna !
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.