Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fazjri Abdillah

Mengungkap 'Senjata Rahasia' HR agar Perusahaan Bertahan dari Resesi 2023

Bisnis | Thursday, 08 Dec 2022, 15:14 WIB
Ilustrasi HR sedang merencanakan strategi perusahaan dalam menghadapi resesi. (Foto: Ketut Subiyanto/Pexels)

JAKARTA – Ancaman resesi pada 2023 mendatang masih meneror perusahaan-perusahaan di Indonesia saat ini.

Situasi global yang tidak menentu, seperti pandemi Covid-19 yang belum kunjung tuntas hingga konflik perang internasional antara Rusia-Ukraina. Termasuk dalam faktor pendorong munculnya ancaman resesi di Indonesia pada tahun 2023 nanti.

Meski pertumbuhan ekonomi global sedang tertekan akibat inflasi dan sejumlah faktor lainnya. Kondisi ekonomi Indonesia saat ini justru masih terbilang aman dari cengkeraman resesi yang mengancam.

Mengutip data Badan Pusat Statistik, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2022 menunjukkan resiliensi dengan angka sebesar 5,72 persen (berdasarkan perbandingan data tahun lalu).

Walaupun begitu Presiden RI Joko Widodo menyebut, dunia akan memasuki jurang resesi pada awal 2023 mendatang. Hal itu beliau sampaikan, saat acara peresmian pembukaan rapat koordinasi nasional investasi tahun 2022, Rabu (30/11/2022) kemarin.

Pernyataan tersebut tentunya harus menjadi sinyal peringatan bagi seluruh perusahaan di Indonesia, agar lebih siap menghadapi ancaman resesi 2023 nanti. Ditambah lagi dengan adanya keputusan pemerintah, yang telah menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2023 maksimal sebesar 10%.

Kedua hal di atas tentu menjadi tantangan tersendiri bagi setiap perusahaan, dalam mempertahankan perjalanan bisnis mereka agar mampu bertahan di tengah masa-masa sulit yang mengancam.

Maka dari itu, diperlukan upaya-upaya nyata yang efektif dalam tubuh perusahaan itu sendiri agar lebih siap menghadapi bayang-bayang resesi.

Strategi Bertahan Perusahaan dari Ancaman Badai Resesi 2023

Ilustrasi HR sedang menyusun strategi perusahaan untuk menghadapi resesi. (Foto: Yan Krukov/Pexels)

Strategi yang dapat dilakukan pihak perusahaan dalam menghadapi resesi 2023 di antaranya, mengembangkan produk atau layanan jasa sesuai kebutuhan konsumen dan perkembangan tren terkini.

Selain itu, perusahaan juga dapat mengoptimalkan rasio retensi pelanggan mereka melalui beberapa cara, misalnya meningkatkan performa pelayanan terhadap konsumen dan lainnya.

Rasio retensi pelanggan yang menunjukkan nilai positif selaras dengan pertumbuhan loyalitas pelanggan lama, hingga perluasan jangkauan produk atau layanan jasa perusahaan terhadap konsumen baru.

Apabila perusahaan sukses menerapkan upaya-upaya di atas secara maksimal. Maka, peluang perusahaan dalam bertahan di tengah hantaman resesi tahun 2023 mendatang semakin tinggi. Hal ini karena, pelanggan merupakan sumber pendapatan utama yang wajib dipertahankan oleh suatu perusahaan.

Senjata Rahasia HR Perusahaan dalam Menghadapi Masa Resesi 2023

Ilustrasi penyusunan strategi perusahaan untuk menghadapi resesi. (Foto: Antoni Shkraba/Pexels)

Tidak hanya berfokus terhadap pengembangan produk ataupun penumbuhan loyalitas pelanggan saja.

Ternyata, masih ada satu upaya lain yang dapat dilakukan perusahaan agar mampu bertahan dari badai resesi. Optimalisasi peran Human Resources (HR), digadang-gadang juga dapat menjadi ‘senjata rahasia’ perusahaan ketika menghadapi resesi di tahun 2023 mendatang.

Hal tersebut diungkapkan oleh seorang praktisi berpengalaman, sekaligus trainer Human Resources (HR) profesional bernama Edwin Ginanjar. Strategi tersebut ia bagikan, saat menjadi pembicara webinar yang diselenggarakan oleh komunitas HR Indonesia Linov Community bertemakan “Peran Human Resource Management dalam Menghadapi Resesi Ekonomi dan Kenaikan UMP 2023”, Rabu (30/11/2022) lalu.

Dirinya menerangkan secara detail 5 peran HR, yang mampu membantu meningkatkan kesiapan perusahaan dalam menghadapi ancaman resesi tahun 2023. Kelima peran yang disebut berkaitan dengan memaksimalkan pengaturan keuangan, kompetensi individu HR, hingga strategi bisnis perusahaan.

Berikut 5 peran HR yang perlu dioptimalkan dan dipraktikkan, agar suatu perusahaan dapat bertahan dari hantaman resesi tahun 2023 mendatang.

1. Tidak Melupakan Fungsi HR yang Sesungguhnya

Sebelum lebih jauh mendalami peran-peran lainnya yang lebih kompleks dan berdampak besar bagi perusahaan.

Seorang HR perlu mengoptimalkan fungsi dasar mereka terlebih dahulu, mulai dari perancangan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, dan beberapa fungsi lainnya.

2. Berperan Sebagai Garis Pertahanan Terakhir Perusahaan

Seorang HR merupakan garis pertahanan terakhir dalam suatu perusahaan. Hal ini karena HR dapat turut mengambil peran sebagai business partner, untuk membantu perusahaan dalam memenangkan persaingan pasar.

Sehingga sekalipun sedang berada dalam masa-masa sulit, perusahaan tetap mampu memeroleh revenue atau profit untuk memperpanjang napas bisnisnya.

3. Aktif Mengintegrasikan Strategi Bisnis

Menurut Edwin, dalam menjalankan fungsinya sebagai business partner. Seorang HR harus mampu terlibat aktif dalam mengintegrasikan strategi bisnis perusahaan dengan menerapkan pendekatan people management practices.

People management practices sendiri merujuk pada kemampuan seseorang dalam memotivasi, mengatur, dan mengarahkan karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja serta mendorong pertumbuhan perusahaan secara profesional.

Sehingga, seorang HR diharapkan mampu menjalankan peran pendukungnya sebagai penghubung strategi perusahaan. Dengan memberikan saran dan mendukung para manajer terkait hal-hal strategis perusahaan.

4. Mengembangkan Pemahaman Bahasa Bisnis

Sebelum mulai menentukan strategi bisnis yang tepat bagi perusahaan. Seorang HR perlu memiliki pengetahuan tentang bahasa bisnis. Bahasa bisnis yang dimaksud berkaitan dengan angka, contohnya matriks, ukuran, persentase, faktor, dan lain-lain.

Pengembangan bahasa bisnis bagi seorang HR sangat membantu dalam pengambilan keputusan, untuk mengantisipasi terjadinya kemungkinan terburuk dalam bisnis perusahaan.

Contoh-contoh bahasa bisnis, antara lain Cost of Goods, Profit and Loss Statement, dan masih banyak lagi.

5. Memaksimalkan Manajemen Biaya Perusahaan

Seorang Human Resource (HR) merupakan cost center dalam suatu perusahaan. Maka, penting bagi HR untuk mampu mengelola biaya semaksimal mungkin saat perusahaan sedang menghadapi masa sulit.

Sehingga, kegiatan operasional perusahaan tetap berjalan secara optimal meski sedang dilanda resesi.

Saat melakukan manajemen biaya perusahaan, seorang HR perlu mempertimbangkan 8 elemen, di antaranya lingkungan pemanufakturan maju, Just-in-Time (JIT), Total Quality Management (TQM), Activity-Based Management (ABM), Akuntansi Aktivitas (AA), Activity-Based Costing (ABC), pengukuran kinerja, dan manajemen investasi.

Poin terakhir, sangat penting bagi seorang Human Resources (HR) untuk mengetahui perkembangan isu ekonomi terbaru, baik dalam skala nasional maupun internasional. Cara ini akan mengoptimalkan peran HR dalam membantu perencanaan strategi bisnis perusahaan dan lainnya.

Informasi terkini tentang kondisi ekonomi, dapat diperoleh dengan mengikuti perkembangan berita hingga berdiskusi dengan sesama praktisi HR dalam suatu forum komunitas tertentu, misalnya Linov Community.

Tidak hanya berperan sebagai ruang diskusi, forum komunitas HR juga dapat menjadi media pendukung dalam bertukar pengetahuan ataupun berkonsultasi, terkait ilmu personalia atau kepegawaian secara menyeluruh dengan sesama praktisi HR.

Sehingga, kompetensi dan kinerja individu seorang HR dapat terus berkembang.

Sebelumnya, Linov Community merupakan sebuah forum komunitas daring bagi para praktisi Human Resources (HR) untuk saling berjejaring, berdiskusi, berkonsultasi, hingga mengikuti berbagai acara webinar insightful tanpa dipungut biaya.

Selain itu, Linov Community juga terbuka bagi setiap orang yang memiliki minat mendalam di bidang Human Resources (HR). Bahkan setiap pengguna yang bergabung, juga dapat mengikuti pelatihan bersama praktisi HR profesional dan berpengalaman.

https://community.linovhr.com/

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image