Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image ahmad muttaqillah Muttaqillah

Musibah yang Menimpa Manusia

Agama | Monday, 05 Dec 2022, 08:21 WIB

Musibah dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai kejadian yang menyedihkan. Kejadian itu bisa berupa bencana, malapetaka lainnya, seperti banjir, gempa, tsunami, kematian, dll.

Dalam menghadapi musibah, orang-orang beriman harus pasrah kepada Allah karena semua ciptaan Allah akan kembali kepada-Nya.

Di samping itu orang yang beriman, harus sabar dalam menghadapi musibah. Karena dengan kesabaran itu Allah akan memberikan balasan yang amat besar.

Dengan musibah itu pula, Allah akan mengampuni segala dosa bagi orang-orang yang beriman.

Dinyatakan di dalam Alquran bahwasanya musibah bagi orang-orang yang beriman adalah sebagai cobaan, seperti firman Allah Swt., dalam surat Al-Baqarah (2) Ayat 155:

وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍۢ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍۢ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّـٰبِرِينَ

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.

Allah Swt., memnjelaskan bahwa orang yang beriman apabila musibah menimpa dirinya, mereka berserah diri kepada Allah karena menyadari bahwa semuanya I I adalah milik Allah semata. Dalam surat Al-Baqarah (2) Ayat 156 dijelaskan:

ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَٰبَتۡهُم مُّصِيبَةٞ قَالُوٓاْ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيۡهِ رَٰجِعُونَ ١٥٦

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun".

Kalimat innalilahi wa inna ilaihi rajiun memiliki arti "sesungguhnya kita adalah milik Allah dan semuanya akan kembali pada Allah SWT."

Dengan mengucapkan kalimat innalilahi wa inna ilaihi rajiun menjadi tanda bahwa kita ikhlas dengan ketetapan Allah SWT. Musibah yang diberikan Allah SWT kepada kita tidak lain adalah sebagai bentuk kasih sayang Allah swt kepada hambanya.

Seandainya musibah di suatu wialayah yang tiada henti-hentinya terjadi, tentu Allah Swt menyediakan tempat yang luas bagi manusia di muka bumu ini. Selain itu Allah menyuruh hambanya yang terkena musibah agar bersabar. Dengan sabar itu akan mendapatkan jalan keluar yang baik, yaitu menjernihkan pikiran untuk mencari solusi agar keluar dari segala penderitaan. Maka Allah menjelaskan dalam Alquran surat Az-Zumar (39) Ayat 10:

قُلۡ يَٰعِبَادِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ رَبَّكُمۡۚ لِلَّذِينَ أَحۡسَنُواْ فِي هَٰذِهِ ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةٞۗ وَأَرۡضُ ٱللَّهِ وَٰسِعَةٌۗ إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّٰبِرُونَ أَجۡرَهُم بِغَيۡرِ حِسَابٖ ١٠

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.

Musibah juga disebabkan oleh kerusakan yang diperbuat oleh manusia. Allah Swt berfirman dalam surat Ar-Rum (30) Ayat 41,

ظَهَرَ ٱلۡفَسَادُ فِي ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ بِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِي ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعۡضَ ٱلَّذِي عَمِلُواْ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ ٤١

Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Surat At-Taghabun (64) Ayat 11

مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذۡنِ ٱللَّهِۗ وَمَن يُؤۡمِنۢ بِٱللَّهِ يَهۡدِ قَلۡبَهُۥۚ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٞ ١١

Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Namun demikian bahwa musibah adalah merupakan ujian dan cobaan yang menimpa manusia, sebagai upaya menguji iman kepada Allah. Allah juga menjelaskan bahwa ada musibah yang terjadi kepada hambanya disebabkan oleh kesalahan manusia itu sendiri, tetapi Allah maha pemaaf jika hamba-Nya memohon ampunan. Seperti yang tersurat dalam Al-Quran, Allah Ta’ala berfirma:,

وَمَآ أَصَٰبَكُم مِّن مُّصِيبَةٖ فَبِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِيكُمۡ وَيَعۡفُواْ عَن كَثِيرٖ ٣٠

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” (Asy Syura: 30).

Oleh sebab itu segala keslahan yang dilakukan oleh manusia, sehingga musibah menimpanya, Allah maha mereima pertobatan manusia selama hayat masih di kandung badan. Sebuah ungkapan bijak dalam bahasa Arab berbunyi,

ما نزل البلاء إلا بذنب وما رفع إلا بتوبة

“Setiap musibah yang turun disebabkan oleh dosa, dan tidak akan terangkat kecuali dengan taubat.”

Oleh sebab itu manakala terkena musibah kita mesti banyak beristighfar. Al-Hasan Al-Bashri berkata,

أَكْثِرُوا مِنَ الِاسْتِغْفَارِ فِي بُيُوتِكُمْ، وَعَلَى مَوَائِدِكُمْ، وَفِي طُرُقِكُمْ، وَفِي أَسْوَاقِكُمْ، وَفِي مَجَالِسِكُمْ أَيْنَمَا كُنْتُمْ، فَإِنَّكُمْ مَا تَدْرُونَ مَتَى تَنْزِلُ الْمَغْفِرَةُ

“Perbanyaklah istighfar di rumah-rumah, meja-meja makan, jalan-jalan, pasar-pasar dan majelis-majelis kalian di manapun kalian berada, karena kalian tidak tahu kapan turunnya pengampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Allah Swt., berfirman dalam surat Hud (11) Ayat 3:

وَأَنِ ٱسۡتَغۡفِرُواْ رَبَّكُمۡ ثُمَّ تُوبُوٓاْ إِلَيۡهِ يُمَتِّعۡكُم مَّتَٰعًا حَسَنًا إِلَىٰٓ أَجَلٖ مُّسَمّٗى وَيُؤۡتِ كُلَّ ذِي فَضۡلٖ فَضۡلَهُۥۖ وَإِن تَوَلَّوۡاْ فَإِنِّيٓ أَخَافُ عَلَيۡكُمۡ عَذَابَ يَوۡمٖ كَبِيرٍ ٣

dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.

Musibah yang menimpa manusia akan menghapus dosa. Hal tersebut diterangkan dalam sahih al-Bukhori : 5209,

Musibah Gempa

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مُصِيبَةٍ تُصِيبُ الْمُسْلِمَ إِلاَّ كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا عَنْهُ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا.

Dari Aisyah ra, istri Nabi saw, dia berkata: Rasulullah saw bersabda:

Tidaklah suatu musibah yang menimpa seorang Muslim melainkan Allah akan menghapus (dosa orang itu) dengannya, bahkan duri yang menyakitinya sekalipun.

Kesimpulan

Pertama, bagi orang yang beriman, musibah sebagai ujian atau cobaan untuk menguji kesabaran. Kedua, musibah itu juga datang akibat perbuatan manusia yang selalu merusak di atas muka bumi ini, kerusakan akibat salah kelola, dan kerusakan akibat perbuatan maksiat. Ketiga, musibah yang menimpa orang-orang yang beriman adalah akan menghapus segala dosa yang pernah dilakukannya. Wallahu A’lam.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image