Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Zulfan Mu'allim

Pentingnya Agama dan Pendidikan Sejak Dini

Edukasi | 2022-12-02 21:31:43

Usia dini merupakan waktu yang sangat sensitif bagi pembentukan karakter seorang anak. pada usia tersebut, anak harus sudah dibekali dengan ilmu sebagai pondasi dalam pemembentukan karakter. pengajaran ilmu pengetahuan sejak dini merupakan salah satu bentuk kepedulian orang tua kepada anak yang dikaruniai oleh Tuhan Yang Maha Esa. Kepribadian seorang anak dapat diukur dari ilmu yang ia pelajari serta perilaku yang senantiasa diajarkan oleh kedua orang tuanya. Orang tua pasti menginginkan seorang anak yang berbakti, berilmu dan juga berbudi pekerti luhur.

Hal-hal tersebut tidak dapat tercapai hanya dengan adanya ucapan, namun harus sebanding dengan niat, usaha dan juga doa. Oleh karena itu anak seusia dini mungkin harus sudah diajarkan tentang pendidikan dan juga ilmu agama, baik melalui kehidupan internal maupun kehidupan eksternal. Seperti kata pepatah “ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya”. Pendidikan formal bisa diajarkan melalui sekolah dan pendidikan agama bisa diajarkan di Taman Pendidikan Al-Qur’an terdekat, sedangkan ilmu non formal hanya bisa didapat melalui pengalaman lingkungan sekitar.

Problematika yang terjadi

Dalam roda kehidupan sehari-hari pendidikan merupakan salah satu faktor utama seseorang dalam memperoleh kehormatan dan pengakuan baik dilingkungan pribadi maupun sosial oleh karena itu pendidikan sangat erat kaitannya dengan ajaran agama islam. Pendidikan agama memiliki tujuan untuk meningkatkan ketakwaan terhadap Allah SWT. Orang tua yang tidak menanamkan pendidikan anak dengan baik akan menyebabkan ketidakmampuan seorang anak dalam bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat. Kebiasaan yang baik harus dicontohkan oleh orang tua ketika anak masih kecil, tujuannya untuk pembentukan akhlak serta moral yang bernilai tinggi.

Orang tua dan anak-anak pada umumnya memiliki hubungan yang sangat erat baik secara lahir maupun batin. Hal yang paling sering dijumpai yaitu berani atau durhaka kepada orang tua ataupun guru. Selain itu, kasus lain yang dilakukan anak-anak pun cukup sering terjadi, seperti tindakan bulying pada sesama, serta sifat anarkis, bahkan tindakan kriminal. Tindakan tersebut bisa juga terjadi akibat kurang adanya perhatian dari keluarga mengenai pentingnya pendidikan moral dan juga sopan santun. Bagaimana seorang anak dapat memiliki sifat yang pemaaf jika dia tidak pernah diajarkan cara menghargai orang lain. Mirisnya perilaku-perilaku tidak bermoral seperti diatas masih sering kita jumpai sepanjang hari, bahkan secara tidak langsung kita pun pernah menjadi korban atau saksi perilaku tersebut.

Kasus dan problematika yang terjadi pada anak-anak zaman sekarang ini tidak murni diakibatkan oleh anak-anak itu sendiri melainkan faktor dari lingkungan internal orang tua dan keluarga, disamping itu faktor eksternal pertemanan pun menjadi salah satu penyebab dalam problematika ini, seperti halnya seorang anak meniru ucapan yang ada di media sosial ketika sedang bermain game. Hal ini bisa berdampak luas terutama dalam pertemanan. Oleh karena itu peran orang tua sangatlah penting dalam mengharmonisasikan pendidikan dan agama sejak dini.

Nilai-nilai pendidikan memang harus diharmonisasikan sedini mungkin agar bisa memberikan masa depan yang cerah bagi seorang anak. Adanya pendidikan dan agama sejak dini juga dapat membuat anak-anak terhindar dari perilaku yang tidak terpuji seperti yang sudah disebutkan diatas. Hasil yang diharapkan agar kita dan semua orang diluar sadar terutama para orang tua, akan pentingnya mengharonisasikan pendidikan dan ajaran agama sedini mungkin bagi anak mereka, supaya anak-anak penerus bangsa nantinya menjadi calon generasi yang baik, bertanggung jawab, berbakti kepada orang tua, nusa, dan juga bangsa. Amin

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image