Al Qur'an Sebagai Hujjah Terbaik
Agama | 2022-11-26 15:38:40Arti hujjah dalam bahasa Arab adalah keterangan, alasan, bukti, tanda, dalil, atau argumentasi. Hal ini sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an, Allah Ta’ala berfirman:
قُلْ فَلِلَّهِ ٱلْحُجَّةُ ٱلْبَٰلِغَةُ ۖ فَلَوْ شَآءَ لَهَدَىٰكُمْ أَجْمَعِينَ
Artinya: "Allah mempunyai hujjah yang jelas lagi kuat; maka jika Dia menghendaki, pasti Dia memberi petunjuk kepada kamu semuanya". (QS Al An'am ayat 149)
Bukti atau hujah yang paling kuat adalah Al Qur'an, karena Al Qur'an adalah petunjuk hidup, yang di dalamnya ada penjelasan tentang hal-hal ghaib, petunjuk, perintah dan larangan, halal dan haram.
Karena itu, hujah terkuat dalam beramal di dalam kehidupan dunia ini tidak lain adalah ayat-ayat Al Qur'an.
Misalnya, ketika kita ingin mengetahui atau menunjukkan sesuatu itu halal, maka kita berhujah dengan dalil Al Qur'an. Atau, kita hendak menyatakan bahwa puasa Ramadhan adalah wajib dan mencuri adalah haram, tentu yang kita lakukan adalah menunjukkan ayat-ayat Al Qur'an yang secara jelas menunjukkan hal tersebut. Itulah hujjah.
Adapun pemikiran manusia tidak dapat dijadikan hujjah, sebab hasil pemikiran ada kalanya benar dan adakalanya salah. Pemikiran yang dihasilkan dari akal manusia dapat diyakini dan diikuti, selagi berdasar pada hujah, entah Al Qur'an, as Sunnah, qiyas maupun ijma.
Dengan bersandar pada hujah, maka pendapat atau perbuatan kita akan dapat dipertanggungjawabkan di hadapan Allah di Yaumil akhir kelak. Bahkan, sebagai balasan atas kita menjadikan Al Qur'an sebagai hujah beramal ketika di dunia, Al Qur'an akan menjadi hujah yang bersaksi atas kesahihan amal kita di hari perhitungan tersebut.
Sebaliknya, ketika kita tidak menjadikan Qur'an sebagai landasan ucapan dan perbuatan kita di dunia, Qur'an pun akan menjadi saksi yang memberatkan kita di Yaumil akhir.
Rasulullah Saw bersabda
وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ
Dan Al-Qur’an bisa membelamu atau bahkan menuntut dirimu (HR. Muslim)
Karena itu ananda shalih dan shalihah, jangan keliru memilih hujjah.
STP KHOIRU UMMAH JEMBER
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.