Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Deni Darmawan

Prodi Manajemen Pendidikan Islam Unpam Gelar Webinar Kepenulisan

Eduaksi | 2022-11-26 07:45:40
flyer kegiatan (dokpri)

Oleh : Deni Darmawan

Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Univesitas Pamulang (MPI-Unpam) menggelar seminar yang bertajuk Menulis Artikel Ilmiah Populer di Media Massa pada Minggu (20/11/2022) via Zoom. Kegiatan ini menghadirkan narasumber tunggal, Deni Darmawan, seorang penulis artikel populer dan penulis buku.

Dalam sambutannya, Kaprodi MPI-Unpam, Mukhlisin menyampaikan agar mahasiswa terus meningkatkan kemampuan menulisnya. “Mahasiswa itu harus rajin menulis. Sebab, hal itu akan membantu kita ketika menulis penelitian dan skripsi. Silahkan belajar dari pengalaman Pak Deni, atau biasa disapa Uncle Den. Supaya kita termotivasi untuk terus menulis, menulis dan menulis. Itu kunci agar mahir menulis, sebagaimana yang saya kutip dari Kuntjoyo,” ujar Kaprodi penuh semangat.

Peserta mahasiswa MPI Unpam (dokpri)

Tak kalah semangat, sebelum menyampaikan materi, Deni ingin mengetahui keinginan mahasiswa mengikuti kegiatan ini dengan menulis di kolom chat. “Dari sekian chat yang masuk, setelah mengikuti kegiatan ini, mahasiswa ingin bisa menulis artikel dengan baik dan benar, menjadi penulis profesional, dan bisa menulis buku,” ungkap Deni saat merangkum tulisan mahasiswa di kolom chat.

Dalam pemaparannya, Deni tidak henti-hentinya memberikan motivasi kepada peserta agar terus mengikuti kegiatan seperti ini. “Untuk memompa motivasi menulis, sering-sering ikut seminar, pelatihan dan worshop seperti ini. Saya bisa menulis artikel, buku, karena terpacu oleh penulis lain. Buktinya, sambil rebahan, saya bisa menghasilkan karya. Ketika pandemi, saya menerbitkan tiga buku, salah satunya adalah buku Kreativitas Menulis Kaum Rebahan. Berbagai pengalaman menulis artikel dan webinar kepenulisan saya tuliskan di buku tersebut,” ujarnya.

Deni Darmawan saat sesi pemaparan (dokpri)

Era digital ini sebagai peluang untuk bisa mengasah keterampilan menulis. “Keterampilan abad 21 dibuktikan dengan memanfaatkan teknologi untuk mengasah keterampilan menulis. Saya punya mahasiswi yang bernama Bella, mahasiswi Prodi Sekretari Unpam. Kegemarannya membaca novel di aplikasi whattpad, membuat Bella kecanduan membaca dan gemar menulis. Gawai yang dimiliki dipakai untuk menulis novel. Alhasil, novelnya best seller dan diterbitkan oleh Gramedia. Begitu juga dengan kisah Wijaya Kusumah atau disapa Om Jay. Guru blogger ini memanfaatkan blog untuk menulis dan ditularkan ke guru-guru se-Nusantara untuk menulis di blog. Pelatihan menulis pun digelar di whatsapp. Alhasil, guru banyak yang memperoleh mahkotanya berupa buku. Dahlan Iskan pun menulis web Dis’ Way dengan gawai. Ini namanya memanfaatkan peluang dengan meningkatkan skil di abad 21,” terang Deni yang juga menulis buku Kreativitas Menulis Kaum Rebahan

Buku Kreativitas Menulis Kaum Rebahan Karya Deni Darmawan

Deni pun memberikan tahapan dalam menulis. Tahapan ini diambil dari bukunya Menulis itu Gampang. “ Untuk bisa menjadi penulis, semua ada proses dan tahapannya. Saya kutip dari buku Menulis itu Gampang. Tahapannya menulis itu dimulai dari growth mindset, cobalah membuka mindset kita bahwa menulis itu mudah asal tahu tahapannya. Kemudian berani mencoba. Jangan takut salah, minder, merasa jelek, dsb. Jika sudah dicoba, maka tulisan akan dievaluasi dan belajar dari kesalahan. Cobalah menulis hal ringan, yang disukai dan dikuasai,” ungkapnya.

Untuk tahap menulis selanjutnya, Deni memberikan tips. “Kita mulai dari menulis di buku harian (diary) tentang apa yang kita alami. Selanjutnya, menulis di blog. Jika sudah semakin mahir, menulislah artikel populer di media massa. Tulisan yang dianggap baik dan lolos dari redaktur, maka artikel kita tergolong baik untuk dibaca diseluruh lapisan masyarakat. Jika sudah menguasai teknik penulisan artikel, baru kita coba untuk menulis buku bersama (antologi) dan menulis buku solo/sendiri,” ujarnya Deni yang juga aktif menulis website keagamaan Unpam.

Buku Menulis itu Gampang Karya Deni Darmawan (dokpri)

Gebrakan mahasiswa menulis perlu diinisiasi. Sebagai kalangan intelektual dan terpelajar, mahasiswa harus bersuara. “Mahasiswa tidak harus demo di jalan. Untuk menyuarakan pendapat dan inspirasi, mahaiswa bisa menulis artikel opini di media massa. Mengkritisi kebijakan pemerintah dan mengawal programnya. Tanpa harus bersuara lantang, mahasiswa bisa memberikan solusi dari carut-marut masalah yang dihadapi. Solusi yang diberikan akan dijangkau dan didengar luas oleh lapisan masyarakat bahkan dunia. Tulisan yang diterbitkan hingga dibaca oleh seluruh masyarakat itu luar biasa. Kebahagiaan yang sulit diungkapkan,” lanjutnya.

Lebih rinci, Deni akan menyampaikan kembali lebih detail terkait langkah-langkah menulis artikel opini. Pertanyaan yang diajukan pun membludak. Alhamdulilah, antusian peserta tidak surut hingga akhir acara.

Slide materi (dokpri)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image