Erupsi Semeru: Harus Ada Asa Usai Bencana
Info Terkini | 2021-12-11 00:12:47Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada 4 Desember lalu, tentu meninggalkan duka mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia. Puluhan korban jiwa serta harta benda, luluh lantak akibat awan panas yang menerjang beberapa desa di Lumajang. Indonesia kembali berduka dipenghujung tahun 2021.
Tim gabungan yang bergerak di lapangan tentu fokus dalam penyisiran dan pencarian para korban hilang pasca erupsi, begitu juga dengan para warga yang mengungsi. Pemerintah pusat hingga daerah telah menjamin pasokan logistik diprioritaskan untuk para pengungsi.
Optimalisasi koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah ini sudah dapat dibuktikan ketika Presiden Jokowi meninjau langsung ke lokasi. Begitu pula dengan para pejabat terkait, upaya penanganan bencana tentu saja akan menjadi fokus utama dalam beberapa pekan kedepan. Tidak hanya bagi para pimpinan pemerintah, dalam hal ini tentu saja TNI, Polri, serta para relawan, sudah selayaknya mendapatkan apresiasi yang setinggi-tingginya.
Harapannya tentu saja, agar bencana yang terjadi dapat segera diselesaikan secara cepat. Kesedihan yang dirasakan oleh masyarakat Lumajang, khususnya bagi para korban, dapat diatasi dengan sesegera mungkin.
Sudah banyak kisah mengenai kegetiran para korban yang tinggal di pengungsian. Kerinduan dan kekhawatiran sudah menjadi bagian dari keseharian mereka beberapa hari ini. Banyak kisah yang telah diangkat dari para korban, seperti kisah Ibu Rumini bersama orang tuanya, hingga kisah seorang ibu yang mendekap balitanya.
Sebuah gambaran, betapa besarnya kasih sayang yang tampak nyata diantara para korban erupsi Gunung Semeru. Semua tentu ada hikmahnya. Dalam hal ini, harapan, adalah kunci utama usai bencana. Harapan yang tidak boleh berhenti akibat terpisahnya sanak saudara, ataupun harta benda yang sudah tidak lagi ada.
Seyogyanya, kita bisa sama-sama memikirkan, bagaimana harapan para korban dapat terealisasikan setelah peristiwa ini. Khususnya bagi anak-anak, para generasi penerus bangsa. Ada berbagai macam aspek yang sebaiknya telah dipersiapkan sejak dini. Seperti persoalan masa depan pendidikan bagi anak-anak korban erupsi.
Rusaknya puluhan sekolah, tentu saja akan menjadi hambatan dalam beberapa waktu kedepan. Jangan sampai anak-anak disana akan terus larut dalam kesedihan yang mendalam. Harus ada asa usai bencana. Harus ada cita usai nestapa.
Semoga dapat menginspirasi bagi kita, untuk dapat terus saling membantu bagi para korban. Apapun yang hendak kita berikan, untuk membantu saudara kita disana, tentu akan ada balasan doa bagi kita semua.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.