Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image UCare Indonesia

Sudahkah Menyadari Betapa Besar KaruniaNya?

Agama | Wednesday, 23 Nov 2022, 14:14 WIB
sumber gambar: freepik.com

Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan selalu menyambut para hamba-Nya, seolah-seolah mereka tidak pernah berbuat maksiat kepada-Nya. Di antara kemuliaan Allah adalah menerima tobatnya seorang hamba yang bertobat sehingga seolah-olah dia tidak pernah bertobat. Siapakah yang mengetuk pintu-Nya, maka tidak pernah dibukakan? Dan siapakah yang meminta sesuatu tetapi tidak diberikan? Dan siapakah yang berdoa, tetapi tidak dikabulkan?

Mahasuci Allah, Dialah yang memerintahkan kita, tetapi kita justru menentang-Nya. Melarang kita, tetapi kita justru melakukan maksiat kepada-Nya. Dia menutupi aib kita, tetapi kita justru melakukan kejahatan. Apabila kita meminta sesuatu kepada-Nya, Dia memberikannya kepada kita. Apabila kita berdoa kepada-Nya, Dia akan menjawab doa kita. Apabila kita sedang sakit, Allah pun pasti menyembuhkan kita. Apa- bila kita selamat, Dia pun mengaruniakan rezeki kepada kita. Apabila kita menghadap kepada-Nya, pasti Dia pun menemui kita. Dan apabila kita menebusnya, Dia mengampuni kita.

Semua ini merupakan bentuk keutamaan-Nya dan kemuliaan-Nya kepada kita, Dialah Yang Maha Tinggi, Maha Memberi nikmat. Apabila Allah telah ridha kepada kita, niscaya pahala yang berlipat ganda akan kita terima. Di samping itu, kita pun akan merasakan nikmatnya masuk ke dalam naungan rahmat-Nya. Dan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa bersama dengan kemampuan untuk melihat-Nya. Karena itu, siapa saja tidak akan dapat menyelami lautan rahmat-Nya kecuali dari jalan keyakinan kita kepada Allah, berzikir kepada-Nya, mencintai-Nya, dan menaati-Nya.

Allah Swt mewahyukan kepada Daud a.s., "Wahai Daud! Sampaikanlah kepada orang-orang yang layak meraih keridhaan-Ku bahwa Aku akan mencintai siapa saja yang mencintai-Ku, duduk bersama dengan orang yang duduk untuk bermunajat kepada-Ku, Mahalembut kepada setiap orang yang selalu bersikap lembut dalam berzikir kepada-Ku, menjadi teman bagi orang yang menjadikanKu sebagai Teman, memilih siapa saja yang memilih-Ku, dan menaati siapa saja yang menaati-Ku. Demi kemuliaan-Ku, Aku bersumpah bahwa tidaklah seorang hamba mencintai-Ku karena Aku mengetahui keyakinannya dari hatinya, kecuali Aku akan menerimanya untuk diri-Ku dan Aku akan mencintainya lebih daripada dia mencintai-Ku. Siapa saja yang mencari-Ku, niscaya dia akan menemukan-Ku. Dan siapa saja yang mencari selainKu, niscaya dia tidak akan menemukanKu. Karena itu, berhati-hatilah kalian, wahai penduduk bumi, agar tidak terjerumus ke dalam kebinasaan. Bersegeralah kalian kepada kemuliaan-Ku dan pertemanan-Ku. Tekunlah dalam berzikir kepada-Ku, niscaya Aku akan selalu mengingatmu. Berlomba-lombalah untuk meraih cinta-Ku, niscaya Aku akan bersegera untuk mencintai- mu. Sesungguhnya Aku menciptakan benih cinta-Ku yang lebih Aku cintai daripada benih Ibrahim kekasih-Ku, Musa yang dapat Aku ajak bicara, Isa yang Aku tiupkan kepadanya ruh- Ku, dan Muhammad pilihan-Ku. Aku menciptakan hati para pencinta dari cahaya-Ku, dan Aku mengaruniakan kepada mereka dari kemuliaan-Ku dan keindahan-Ku."

Karena itu, tidak ada yang lebih agung daripada kemurahan dan kemuliaan yang Allah berikan. Setelah kita melakukan kesalahan, Dia mengaruniakan kepada kita segala kebaikan, apabila kita kembali kepada-Nya, kenyamanan, berkomitmen, dan bertekad untuk tidak kembali kepada kemaksiatan yang pernah kita lakukan. Allah SWT. mewahyukan kepada Daud a.s., “Wahai Daud! Kalaulah orang-orang yang selalu mentadaburi ayat-ayat-Ku mengetahui bagaimana Aku selalu menunggu mereka, menemani mereka, mencintai me-reka karena mereka meninggalkan maksiat, pastilah mereka akan mati dalam keadaan rindu kepada-Ku ."

Referensi: ‘Iwadh, Ahmad ‘Abduh, 2008, Mutiara Hadis Qudsi Jalan Menuju Kemuliaan dan Kesucian Hati, Bandung: PT Mizan Pustaka

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image