Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syafarul Isa ashari

Rasa Aman Berkomunikasi Di Dunia Maya

Teknologi | Saturday, 12 Nov 2022, 00:16 WIB

Aman mempunyai arti bebas dari ancaman bahaya, gangguan dan terlindungi, dan terhindar dari rasa takut (artikata.com, 2013). Sedangkan rasa aman menurut Potter dan Perry mengatakan kondisi dimana seseorang bebas dari cedera fisik dan psikologis dan dalam kondisi aman dan tentram. Kretch dkk dalam Krochin (1976) berpendapat faktor yang dapat membuatseseorang merasa aman adalah faktor lingkungan dan faktor hubungan individu dengan orang lain yang dijelaskan sebagai berikut:

a) Faktor lingkungan berperan sangat besar dimana tiap individu sepanjang hidupnya berinteraksi dengan orang lain dan juga dipengaruhi adat istiadat, kebiasaan, dan peran - perannya didalam masyarakat.

b) Faktor hubungan individu dengan orang lain sebagai mahluk sosial manusia dalam kesehariannya dihadapkan pada membinaan hubungan hingga akhir hidupnya dimana hubungan individu dengan orang lain akan dapat memberikan dampak terhadap kebutuhan psikologis baik secara positif maupun negatif.

Lain halnya pendapat yang dikemukakan Lasiter (2013) bahwa perasaan aman dapatdibangun dengan empat kategori utama Jarak, pengawasan, prediktabilitas dan inisiatif. Dalam meningkatkan perasaan aman diperlukan pengembangan kedekatan yang didasarkan pada kebutuhan dan perasaan. (Bean, 1971; Ehrlich & Graeven, 1971; Wood, 1971). Sedangkan pengertian rasa aman menurut Bowlby (1979;1988) adalah ketika seseorang memperoleh perhatian dan kasih sayang dari orang terdekat. Rasa aman terbentuk ketika tingkat kepercayaan meningkat dimana komunikasi yang berkualitas antar individu (Hudson, 2013).

Rasa aman merupakan sesuatu kebutuhan yang mendorong individu untuk memperolehketentraman, kepastian dan keteraturan dari keadaan lingkungan. Kebutuhan rasa aman tidaksebatas pada keamanan fisik, melainkan juga keamanan yang menyangkut psikologis yang di dalamnya berhubungan dengan jaminan keamanan, stabilitas sistem yang menghindarkan manusia dari rasa cemas, khawatir dan berbagai hal lainnya. Selain itu, Maslow (2010) berpendapat bahwa rasa aman merupakan salah satu kebutuhan yang meliputi kebutuhan untuk dilindungi dan jauh dari sumber bahaya, baik berupa ancaman fisik maupun psikologis.

Komunikasi di dalam internet biasanya menggunakan fasilitas chat, yaitu fasilitas yangmemungkinkan terjadinya komunikasi yang interaktif seseorang dengan orang lain. Sedangkan aktivitas komunikasi yang dilakukan para pengguna disebut Chatting. Dengan adanya fasilitas chatting tersebut kita jadi bisa berkomunikasi dengan siapa saja ataupun berkenalan dengan orang baru. Di dalam internet yang kita akses bukan hanya fasilitas chat saja, tapi masih banyak lagi hal-hal yang bisa diakses di dalamnya. Seperti contohnya memposting ke khalayak banyak, berbelanja online menggunakan sebuah aplikasi. Dengan adanya hal tersebut maka jarak bukan lagi masalah selagi masih ada internet yang bisa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Dunia maya adalah media elektronik dalam jejaring computer yang sering digunakan untukberkomunikasi satu arah maupun timbal balik (secara online). Banyak orang mengartikan dunia maya ini dengan sebutan internet atau jejaring social. Internet identik dengan cyberspace atau dunia maya. Dysson (1994) cyberscape merupakan suatu ekosistem bioelektronik di semua tempat yang memiliki telepon, kabel coaxial, fiber optic atau elektomagnetik waves. Hal ini berarti bahwa tidak ada yang tahu pasti seberapa luas internet secara fisik. Maya sendiri memiliki arti tampaknya ada tetapi nyatanya tidak ada, atau hanya ada di angan-angan saja. Dewasa ini banyak sekali orang-orang dari berbagai kalangan yang mengandalkan internet sebagai satu upaya untuk mencari hiburan, mencari teman, mencari informasi, dan sebagainya. Dengan internet kita dapat mengakses berbagai macam media seperti Instagram, Twitter, Facebook, Line, Whatsapp, YouTube dan lain-lain. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan Markplus Insight, jumlah pengguna internet Indonesia didominasi oleh generasi muda berusia 15-30 tahun yang disebut “netizen”. Mereka berkomunikasi di dunia maya sama seperti mereka berkomunikasi di dunia nyata. Demikian juga informasi yang didapatkan semakin terbuka baik konten positif maupun negatif.

Pengaruh konten negatif sudah sering diberitakan di berbagai media berupa pemuatangambar porno, perjudian, penipuan, pelecehan, pencemaran nama baik dan berita bohong. Selain itu penggunaan jejaring sosial juga memiliki dampak negatif, salah satunya adalah cyberbullying yang biasanya menimpa anak-anak dan sesama remaja. Bahkan kejahatan dunia maya yang dikenal sebagai cybercrime sudah sampai pada peretasan situs-situs penting dalam negeri. Internet mempengaruhi psikologi dasar manusia. Perkembangan teknologi dan segala dinamika pengaruhnya terhadap psikologi manusia bahkan kini menghasilkan cabang ilmu psikologi sendiri yang disebut sebagai cyberpsychology atau psikologi dunia maya.

Psikologi dunia maya berbicara banyak tentang perilaku, cara berpikir, dan perasaanmanusia yang berkaitan dengan kompleksitas dunia maya. Beberapa pembahasan psikologi dunia maya diantaranya adalah mengenai dampak interaksi dengan media internet dalam munculnya kekerasan remaja, pembelajaran multi-tugas, kecanduan online, dan pengaruh-pengaruh lainnya pada hubungan virtual (virtual relationship), pembentukan kelompok, depresi, dan kognisi manusia. Dan untuk menciptakan rasa aman di dunia maya, selalu ditekankan prinsip dasar yang harus diketahui dalam menggunakan internet. Prinsip dasar di dunia nyata berlaku pula di dunia maya. Penggunaan internet secara sehat dan aman perlu ditanamkan sejak dini melalui pembelajaran etika berinternet secara sehat (cyber ethics). Hal ini perlu disampaikan untuk menghindari kebiasaan jelek di dunia nyata akan terbawa di dunia maya dan menimbulkan kembali efek negatif di dunia nyata. Etika dalam berkomunikasi menggunakan internet disebut dengan Netiket atau Nettiquette. Dalam berinternet diperlukan tata caranya sendiri seperti halnya mengirim surat dan sebagainya. Intinya sama dengan etika komunikasi dalam dunia nyata, seperti jangan menyakiti, jangan menyinggung perasaan, berbicara efektif, jangan sungkan minta maaf jika keliru, dan sebagainya. Berikut beberapa netiket yang perlu kita lakukan yaitu:

a. Jangan terlalu banyak mengutip dan hilangkan hal yang tidak perlu.

b. Hati-hati menggunakan huruf kapital karena penggunaan huruf tersebut dapat diartikanberteriak.

c. Jaga privasi dari hal yang dikirimkan secara pribadi pada kita.

d. Jangan menyinggung orang lain.

e. Perhatikan kata-kata yang akan ditulis, jangan sampai kata-kata tersebut akan memancing adanya masalah.

f. Tulisan yang akan di posting sebaiknya Jangan bertele-tele langsung pada inti masalah.

g. Tidak mengirimkan tulisan yang mengandung unsur pemalsuan.

h. Hindari perselisihan dengan pengguna lain, jika terjadi sebaiknya dilanjutkan secarapribadi jangan dibahas secara langsung di forum-forum umum.

i. Tidak diperbolehkan mengirimkan sesuatu yang berbau seksual dan rasial karenaseperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa pengguna internet berasal dari berbagai macam latar belakang kehidupan yang berbeda yang memiliki budaya dan cara hidupnya yang berbeda-beda.

j. Pikirkan baik-baik tulisan yang akan kita posting sehingga tulisan tersebut tidak akanmerugikan orang lain

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image