Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image ahmad muttaqillah Muttaqillah

Penyerangan Kabah: Mufradat Surat Alfiil

Agama | Friday, 11 Nov 2022, 07:26 WIB

Pasukan Abrahah menyerbu Ka'bah dapat digagalkan oleh burung yang diutus Allah Swt., sehingga pasukan Abrahah kocar-kacir.

أَلَمۡ تَرَ كَيۡفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصۡحَٰبِ ٱلۡفِيلِ ١ أَلَمۡ يَجۡعَلۡ كَيۡدَهُمۡ فِي تَضۡلِيلٖ ٢ وَأَرۡسَلَ عَلَيۡهِمۡ طَيۡرًا أَبَابِيلَ ٣ تَرۡمِيهِم بِحِجَارَةٖ مِّن سِجِّيلٖ ٤ فَجَعَلَهُمۡ كَعَصۡفٖ مَّأۡكُولِۢ ٥

1. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah

2. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka´bah) itu sia-sia.

3. dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong.

4. yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar.

5. lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).

Pembukaan

Surat ini terdiri atas 5 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Kaafirun. Nama Al-Fiil diambil dari kata Al-Fiil yang terdapat pada ayat pertama surat ini, artinya gajah. Surat Al-Fiil mengemukakan cerita pasukan bergajah dari Yaman yang dipimpin oleh Abrahah yang ingin meruntuhkan Ka'bah di Mekah. Peristiwa ini terjadi pada tahun Nabi Muhammad saw. dilahirkan.

Pokok-Pokok Isinya:

Menjelaskan tentang pasukan bergajah yang diazab oleh Allah Swt. dengan mengirimkan sejenis burung yang menyerang mereka sampai binasa. Surat Al-Fiil ini menjelaskan tentang kegagalan pasukan bergajah yang dipimpin oleh Abrahah, karena Ka'bah dipelihara oleh Allah Swt.

Penjelasan

Yang dimaksud dengan tentara bergajah ialah tentara yang dipimpin oleh Abrahah Gubernur Yaman yang hendak menghancurkan Ka'bah. Sebelum masuk ke kota Mekah tentara tersebut diserang burung-burung yang melemparinya dengan batu-batu kecil sehingga mereka musnah.

Keutamaan

Pertama, Surat Al-Fil termasuk dalam Al-Mufashshal yang diberikan kepada Nabi Muhammad Saw. sebagai tambahan, sehingga beliau memiliki keutamaan dibandingkan dengan nabi-nabi pendahulunya.

Kedua, orang yang membacanya akan dibangkitkan di hari kiamat di atas kendaraan surga dan didudukkan di atas tempat duduk dari cahaya.

Abi Abdullah berkata, “Barangsiapa yang bacaan paling banyaknya adalah Surat Al-Fil, maka Allah akan membangkitkannya di hari kiamat di atas kendaraan dari kendaraan surga, hingga ia duduk di atas tempat duduknya dari cahaya di hari kiamat. (Tsawabul A’mal: 165)

Ketiga, memperoleh pahala seperti orang yang tawaf di Ka’bah dan itikaf di Masjidil-Haram.

Nabi Muhammad Saw. bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat ini (Surat Al-Fil), maka Allah memberikan karunia pahala seperti orang yang mengelilingi Ka’bah (tawaf) dan itikaf di Masjidil-Haram. Dan jika dibacakan di atas makanan yang ditakuti, maka ia dapat menjadi obat di dalamnya, sedangkan orang yang memakannya tidak akan tersakati selamanya.” (Tafsirul Burhan, Juz 8: 392) (Abusyuja, 2021).

Mufradat

أَلَمۡ تَرَ كَيۡفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصۡحَٰبِ ٱلۡفِيلِ ١

أَلَمۡ = apakah tidak

تَرَ = kamu perhatikan/lihat/teliti/simak

كَيۡفَ= bagaimana

رَبُّكَ = Tuhanmu

بِأَصۡحَٰبِ = terhadap golongan (tentara)

ٱلۡفِيلِ = bergajah

أَلَمۡ يَجۡعَلۡ كَيۡدَهُمۡ فِي تَضۡلِيلٖ ٢

أَلَمۡ = apakah tidak

يَجۡعَلۡ = dijadikan/Ia menjadikan

كَيۡدَهُمۡ = tipu daya mereka

فِي = didalam

تَضۡلِيلٖ = kesesatan/sia-sia

وَأَرۡسَلَ عَلَيۡهِمۡ طَيۡرًا أَبَابِيلَ ٣

وَأَرۡسَلَ = dab Dia mengirimkan

عَلَيۡهِمۡ = kepada mereka

طَيۡرًا = burung

أَبَابِيلَ = yang berbonong-bondong

تَرۡمِيهِم بِحِجَارَةٖ مِّن سِجِّيلٖ ٤

تَرۡمِيهِم = yang melempari mereka

بِحِجَارَةٖ = dengan batu-batu

مِّن = dari

سِجِّيلٖ = tanah keras/terbakar

فَجَعَلَهُمۡ كَعَصۡفٖ مَّأۡكُولِۢ ٥

فَجَعَلَهُمۡ = lalu Dia menjadikan mereka

كَعَصۡفٖ = seperti daun

مَّأۡكُولِۢ = dimakan (ulat)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image