Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rangga Sahputra

Solusi Jitu, Kemhan Jadikan Sumber Daya Alam dan Buatan Komponen Pertahanan

Info Terkini | Thursday, 10 Nov 2022, 21:11 WIB

Pertahanan menjadi hal utama dalam eksistensi negara berdaulat yang harus terus diperkuat di segala bidang.

Kekuatan militer Indonesia terus membanggakan menduduki peringkat ke-15 dari 140 negara dunia. Peringkat tersebut masih bisa merangkak naik dengan bertambahnya alutsista pendukung, TNI profesional dan APBN.

Dalam sistem pertahanan negara tidak hanya pada kekuatan militer saja, namun juga didukung dari sektor lainya. Terlebih lagi, sejumlah negara sudah mengalami resesi ekonomi yang sampai berdampak pada krisis pangan.

Adanya prediksi dan peringatan pada 2023 bangsa Indonesia akan terdampak resesi atau dampak krisis global. Meski dalam sektor ekonomi, Kemhan juga memperhatikan sebagai bagian dari upaya pertahanan negara.

Menjadikan sumber daya alam dan buatan sebagai komponen penting pertahanan merupakan solusi yang jitu. Tidak bisa dipungkiri dengan ekonomi kuat juga menjadikan pertahanan negara semakin kuat, begitu pula sebaliknya.

Jika ekonomi suatu negara lemah, maka keamanan dan pertahanan akan mengalami ancaman yang serius. Apalagi, Indonesia memiliki sumber daya alam dan buatan melimpah yang bisa mencukupi kebutuhan dalam negeri.

Fundamental ekonomi Indonesia sangat kuat, jadi tidak akan terpengaruh dengan resesi global seperti yang menimpa negara lain. Negara lain yang terdampak biasanya banyak mengandalkan sektor ekonomi dari negara lain seperti bidang pariwisata dan lainnya

Sementara, Indonesia perputaran ekonomi domestik cukup kuat jadi tidak terlalu mengandalkan pemasukan dari negara lain. Bahkan, penggunaan marketing digital sudah maju sehingga dalam transaksi bisnis antar pulau menggunakan teknologi.

Kondisi tersebut, tentu sangat menguntungkan bagi para pebisnis dalam menjalankan bisnisnya. Dengan dukungan dari Kemhan, kita optimis tingkat ekspor tahun depan justru akan naik dan ekonomi Indonesia semakin baik.

Sebagaimana diinformasikan, Direktur Sumber Daya Pertahanan Kementerian Pertahanan (Dirsumdahan Kemhan ) Brigjen TNI Fahrid Amran mengatakan sumber daya alam dan buatan menjadi komponen penting pertahanan negara dalam menghadapi resesi 2023. Menurutnya, sejumlah aksi yang telah dan akan dilakukan di bidang pertahanan dan ekspor, bisa menjadi kunci dalam mengantisipasi gelombang resesi global yang bisa menerpa ekonomi Indonesia tahun depan.

“Indonesia makin memperlihatkan jati dirinya di tengah ancaman resesi ekonomi global,” jelas Fahrid dalam keterangannya.

Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa Indonesia tetap menunjukkan kekuatan pertahanan nasionalnya di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai, terjadinya dinamika perdagangan global, dan perang konflik antara Rusia dan Ukraina. Meski semua itu berdampak, Indonesia tetap menunjukkan kekuatannya berkat modal dasar sumber daya alam, potensi kekuatan sumber daya buatannya, serta stabilitas komponen pendukung pertahanan negara.

Farid memaparkan bahwa pertahanan negara Indonesia ada tiga komponen, dengan komponen utama yaitu TNI namun jumlahnya sedikit. Sedangkan komponen cadangan dan komponen pendukung jumlahnya lebih besar, terdiri dari sumber daya manusia, alam, dan buatan.

“Sumber daya alam Indonesia sangat luar biasa, tetapi jangan diekspor bahan mentahnya, melainkan harus menjadi suatu produk,” tegas Fahrid.

Dijelaskan Farid, dalam undang-undang telah ditentukan bahwa Pemda yang punya sumber daya alam, manusia, dan buatan bisa ditetapkan sebagai komponen pendukung dan akan dibina sehingga dapat membantu ketika terjadi krisis. Selain itu, logistik wilayah harus disiapkan mulai dari bekal makanan, perlengkapan perang, dan bahan bakar karena ancaman bisa tiba-tiba muncul di depan mata dan kita tidak pernah siap.

"Dengan wawasan kebangsaan yang dimiliki segenap warga negara, Indonesia masih berdiri tegak karena kesamaan yang terwujud dalam Pancasila. Dengan 17.395 pulau, 273,5 juta penduduk, dan 1.340 suku bangsa, Indonesia makin memperlihatkan jati dirinya tidak saja di kawasan regional, tapi juga di tengah peta global yang kini sedang terancam resesi ekonomi," jelasnya.

Paparan bertema “Sumber Daya Alam dan Buatan sebagai Komponen Pendukung Pertahanan Negara” tersebut disampaikan oleh Brigjen TNI Fahrid Amran dalam konferensi akbar dari kalangan eksportir Indonesia bertajuk “The X Lite” yang dihelat Bisa Ekspor X Ekslporasi Musik pada tanggal 3 November 2022 di Palembang, Sumatera Selatan.

Konferensi tersebut turut menghadirkan pembicara Jerry Sambuaga, Wakil Menteri Perdagangan dengan topik “Akselerasi Pengembangan Ekspor untuk Menunjang Pertumbuhan Ekonomi 2023” dan Yuana Rochma Astuti, Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan tema “Komoditas Ekspor sebagai Daya Tarik Pariwisata Indonesia” yang dipandu oleh oleh Julio Ekspor, eksportir muda pendiri komunitas Bisa Ekspor.

“The X Lite” merupakan bagian dari The X Event yang diselenggarakan komunitas Bisa Ekspor. Kode huruf X dipilih karena menjadi dasar utama kata ‘export’ dan bisa jadi unsur kunci yang bisa memberi dampak langsung pada berbagai lini kehidupan. “The X Lite” merupakan inisiasi baru dari Bisa Ekspor, sebuah jejaring antar-eksportir, yang bervisi meningkatkan ekspor Indonesia dan mencetak 1.000.000 eksportir. Julio Ekspor menutup konferensi akbar ini dengan pandangan optimistis. “Tahun 2023 kita tak perlu takut, waspada boleh. Pada 2020 yang katanya resesi, nyatanya kita surplus, bahkan ekspor kita tertinggi dalam sejarah. Kita akan lakukan kembali di tahun 2023. Ekspor kita tertinggi lagi,” ucapnya.

Sumber : Sindonews.com

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image