Perjuangan Ibu Menjaga Kesehatan Keluarga di Rumah
Curhat | 2022-11-09 16:33:42"Manusia adalah makhluk pembelajar, begitupun seorang ibu. Sebagai seorang wanita yang turut berperan di dalam rumah tangga banyak hal yang ditakdirkan untuk saya lewati. Perihal ini menjadi bahan kontemplasi saya yang berkomitmen menjaga keutuhan rumah tangga."
Hingga pada level tertentu saya ikut menyadari dan terpuruk dalam kegalauan.
"Ya, saya seorang ibu yang gagal.Gagal dalam mengemban peran penting menjaga kesehatan keluarga. Kesehatan suami, anak bahkan rumah." Kalimat ini saya tulis sebagai bentuk self healing diri untuk bisa menerima kekurangan dan berusaha bangkit dengan segala kegagalan tersebut.
Berawal dari dua tahun ke belakang, saya seperti ditampar bertubi-tubi oleh ketidaktahuan selama ini. Mulai dari anak-anak langganan sakit setiap bulan, batuk pilek, sering dirawat karena tipus, kena cacar dan campak berbarengan. Ini semua saya yakin bukan kebetulan.
Tidak ada kejadian yang terjadi tanpa sebuah sebab. Kenapa anak-anak sering sakit, kenapa imun mereka begitu buruk dan hal-hal lain kalau dibedah akan banyak sekali hal-hal yang terlewatkan akibat terlalu tertutup sebagai seorang ibu.
Namun Tuhan masih memberi saya kesempatan untuk membuka hati dan pikiran atas kejadian tersebut. Rasa sedih tak semestinya dibawa larut sampai lupa bahwa memperbaiki diri adalah jalan keluar dari semua ini.
Saya harus bisa bangkit dan menjadi ibu berdaya untuk keluarga. Betapa kesehatan mereka andil saya. Saya harus berjuang. Itu yang kemudian berproses di dalam diri saya.
Peran Ibu Menjaga Kesehatan Keluarga
Tidak bisa dipungkiri ibulah yang berperan besar dalam menjaga kesehatan rumah. Sebagian besar waktu menjadi pengawas di rumah. Dirinya berperan di semua lini kehidupan anggota keluarga. Bukan hanya sumur, dapur dan kasur saja, tetapi lebih dari itu.
Ibu-lah yang berperan dalam menentukan makanan apa yang akan disajikan, mengingatkan anggota untuk berolahraga, merawat jika ada yang sakit dan peran lainnya. Dirinya adalah garda terdepan dalam menjaga kesehatan keluarga.
Tidak saja perannya dalam menjaga kesehatan fisik saja tapi juga kesehatan psikis (mental) dan sosial mereka.
Jika ibu saja tidak bisa mengambil peran ini dengan baik, maka bisa dipastikan rumah menjadi kacau. Mereka sering sakit-sakitan, tidak sehat, emosi tidak terkontrol dan masalah lainnya.
Disinilah pentingnya seorang ibu yang berwawasan luas. Ibu yang mampu mengatur rumah dengan maksimal melalui berbagai pertimbangan. Ibu harus berdaya dari rumah.
Momen yang Merubah Segalanya
Saya sadar bahwa ibu wajib memiliki pengetahuan dan wawasan mengenai rumah termasuk kesehatan anggota keluarga (fisik, mental dan lingkungan).
Sebelum menjadi Ibu Berdaya, saya awalnya berada pada fase merasa bersalah yang berlarut. Banyak bungkam dan menutup semua informasi mengenai banyak hal terutama kesehatan keluarga.
Semakin saya dengar dan baca informasi, saya merasa malu pada diri sendiri. Betapa muka saya seperti dipermalukan oleh banyak orang, mereka merasa bahagia dengan kebodohan saya.
Pengetahuan yang seharusnya bisa saya siapkan jauh sebelum saya menikah, tapi tidak. Bahkan hingga sudah 7 tahun pernikahan dan sudah memiliki 4 anak saya pun tidak tahu tentang bagaimana menjaga kesehatan rumah. Sebuah kegagalan yang sangat fatal.
Melihat perubahan pada diri saya sejak orang-orang (keluarga, tetangga, teman bahkan dokter) mengklaim saya sebagai penyebab masalah kesehatan keluarga ini. Saya lebih murung, tidak aktif membersamai anak-anak, banyak tidur-tiduran dan kemalasan lainnya.
Dua bulan tanpa gairah apa-apa. Saya seperti pesakitan tanpa alasan. Tapi perlahan suami paham dengan apa yang terjadi pada saya. Tanpa menghakimi dan menuntut, dirinya memasang IndiHome di rumah kami.
Selain saat itu karena anak-anak sekolah online, agar internet cepat dan stabil dirinya memasang IndiHome Ternyata juga karena suami sangat tahu bahwa istrinya suka bersosial media dan menulis.
Meski saya sudah menutup semua akses yang menyudutkan saya karena kondisi anak-anak saya. Mereka kurus, pesakitan, gigi tidak terawat dan banyak lagi, tapi dibalik itu nurani saya sebagai ibu terus mendesak saya untuk merubah gaya hidup.
Nurani saya seakan mendorong untuk mengevaluasi diri dan melupakan semua perkataan orang lain. Fokus pada keluarga terutama kesehatan mereka. Lakukan perubahan dan jadilah ibu berdaya agar semua kesalahan-kesalahan selama ini tidak berlarut menjadi masalah yang lebih besar lagi.
Tanpa menunggu lama, saya mulai bangkit. Mulai berbenah diri, membuat jurnal poin-poin yang selama ini sering saya lupakan. Menu makanan, jadwal kontrol gigi, daftar vitamin penambah imun hingga kesehatan mental keluarga.
Saya mulai mencari informasi terkait kesehatan rumah dan keluarga melalui internet. Mengikuti Webinar, Zoom, WhatsApp Grup dan info-info lainnya yang bisa menambah wawasan saya.
Saya buka laptop dan mulai mencari-cari semua yang saya butuhkan. Saya catat poin-poin penting yang selama ini tidak saya ketahui. Ya saya mulai perubahan setiap kali ada hal baru.
Mulai dari menyetop makanan-makanan instan dan banyak penyedap, membatasi jajan anak, merutinkan mereka mengkonsumsi vitamin-vitamin dan apapun sesuatu yang baru saya langsung praktekkan.
Masya Allah dalam waktu sebulan, saya merasakan sekali perubahan baik pada diri saya maupun keluarga. Kami seperti masuk ke dalam gaya hidup menyenangkan. Sering jalan-jalan pagi, olahraga bersama, makan bersama, diskusi bersama dan belajar bersama.
Saya bersyukur suami memasang salah satu produk layanan dari Telkom Group (PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk) ini. Benar-benar stabil dan paket internet cepat.
Semua informasi bisa saya akses dengan mudah stabil dan tanpa loading berarti. Saya menjadi ibu yang lebih bersemangat, tidak larut dalam kesalahan tapi fokus pada perbaikan.
IndiHome telah merubah saya secara tidak langsung. Saya jadi melek kesehatan rumah. Saya menjadi lebih bersemangat dalam menjaga kesehatan keluarga. Saya sadar peran ibu sangat penting.
Mulai aktif bersosial media, update foto-foto aktifitas saya di rumah, memasak, jalan-jalan, menonton live streaming kelas-kelas parenting dan banyak lagi.
Saya akhirnya bertanya pada suami saat saya mulai on dengan hidup. Kenapa memilih IndiHome jadi provider kita. Suami menjawab jaringannya luas, internet cepat dan harga murah.
Ibu Melek Kesehatan Rumah
Pasca saya mulai membenahi diri sebagai seorang ibu yang memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan keluarga sejak itu saya mulai melek kesehatan rumah. Ada 4 poin catatan saya yang harus diketahui seorang ibu:
1. Kesehatan Makanan
Kesehatan keluarga bermula dari makanan yang mereka makan. Seorang ibu perlu memiliki kemampuan dalam menentukan makanan terbaik untuk keluarga. Mengetahui asupan gizi dari sebuah makanan. Mengatur jadwal makan, bekal ke sekolah, menyeleksi jajanan, hingga vitamin. Semua perlu diketahui oleh seorang ibu.
2. Kesehatan Fisik
Pentingnya seorang ibu memperhatikan kesehatan fisik keluarga dengan menerapkan pola hidup sehat. Membiasakan mencuci tangan, mandi, olahraga dan kebiasaan lainnya.
Ibu juga bertugas menstimulasi motorik halus, kasar, bahasa dan sosial anak.
3. Kesehatan Mental
Menurut WHO, kesehatan mental adalah kondisi sejahtera seseorang, ketika seseorang menyadari kemampuan dirinya, mampu untuk mengelola stres yang dimiliki serta beradaptasi dengan baik, dapat bekerja secara produktif, dan berkontribusi untuk lingkungannya.
Seorang ibu penting mengetahui penyebab dan tanda-tanda mental keluarga bermasalah serta bagaimana menjaga mental agar tetap sehat.
4. Kesehatan Lingkungan
Tak hanya itu, seorang ibu penting melek kesehatan lingkungan. Bagaimana seorang ibu bisa mengolah hasil sampah rumah menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungan.
Menjadikan rumah bersih dari sampah, genagan air dan penyebab lingkungan tercemar. Kebiasaan ini akan mempengaruhi kesehatan anggota keluarga. Rumah bersih dan sehat idaman keluarga.
Jadi berjuanglah wahai Ibu untuk jadi Ibu berdaya meskipun pernah gagal, pernah tidak peduli. Betapa kesehatan keluarga dan kesehatan rumah jadi penentu masa depan sebuah keluarga.
Mulailah dengan meng-upgrade diri, menambah pengetahuan dan semua itu bisa dimulai dari rumah.[]
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.