Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Djoko Soegiyanto, S.Pi, S.Pd, M.Pd.I

Menguatkan Karakter Siswa Bersama Orangtua Melalui Home Visit

Guru Menulis | Tuesday, 08 Nov 2022, 08:28 WIB

Home visit merupakan kegiatan kunjungan yang dilakukan oleh guru kepada muridnya bertujuan untuk menguatkan tali silaturahmi antara pihak sekolah melalui wali kelas dengan orangtua siswa. Hal ini terdengar sepele karena kalau diniatkan hanya berkunjung ke rumah siswa maka tidak akan mendapatkan dampak apa-apa terhadap perkembangan belajar dan perubahan sikap siswa. Karena pada dasarnya pendidikan di sekolah bukan hanya tanggung jawab pihak sekolah namun juga perlu kerjasama dan peran serta orangtua selama siswa berada di rumah.

Home visit di sekolah kami dimasukkan sebagai salah satu agenda wali kelas yang secara bertahap akan dilaksanakan oleh wali kelas kepada seluruh siswa di kelasnya masing-masing. Dimana wali kelas akan membuat pemetaan dan skala prioritas untuk melakukan home visit misalnya dengan mengelompokkan siswa yang perlu peningkatan dalam hasil belajar secara kognitif. Selain itu siswa yang memiliki kecenderungan sikap yang kurang baik misalnya sering usil dengan teman, berkata-kata yang tidak manfaat ataupun sikap lain yang perlu dikonsultasikan dengan pihak orangtua. Sehingga kita akan mengetahui bagaimana kondisi sebenarnya siswa selama beraktivitas di rumah terutama selama hari Sabtu dan Ahad karena memang mereka sekolah fullday dari Senin sampai Jumat.

Setelah melakukan pemetaan berdasarkan peningkatan kognitif siswa, kecenderungan sikap yang perlu pendampingan kita dapat juga melakukannya berdasarkan siswa yang memang sudah maksimal dalam pembelajaran sehingga dari hal tersebut kita sebagai guru akan memperoleh tips dan pengalaman yang akan dibagikan dan sharing dari orangtua kepada kita sebagai guru dan wali kelasnya. Sehingga hal tersebut dapat kita jadikan sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah terhadap persoalan yang sedang dihadapi oleh siswa di kelas.

Home visit dapat dilakukan pada hari efektif pembelajaran maupun saat hari libur dimana kita akan membuat kesepakatan terlebih dahulu dengan orangtua sehingga tidak mengganggu aktivitas orangtua dalam kesehariannya. Sehingga kita sebagai guru yang harus menyesuaikan dengan schedul orangtua. Kalau penulis biasanya melakukan home visit di hari ahad sehingga ada waktu yang cukup untuk bersilaturahmi dengan siswa dan orangtua di rumah mereka masing-masing.

Selain itu diharapkan guru bisa menyampaikan gambaran secara umum tentang perkembangan hasil belajar siswa baik secara kognitif, sosial dan aktivitas mereka sehari-hari di sekolah. Mana yang sudah baik dan mana yang perlu peningkatan dan pendampingan. Selain itu interaksi sosial siswa selama mereka di kelas dan di sekolah agar orangtua dan guru memastikan agar siswa memiliki adab dan perilaku yang baik sehingga menjadi bekal dan fondasi awal untuk perkembangan belajar mereka di jenjang yang lebih tinggi.

Walaupun hanya berupa kunjngan ke rumah siswa tentunya hal ini harus dimaknai positip oleh semua pihak, artinya kalau seorang guru melakukan home visit orangtua kami harapkan memiliki pemahaman yang sama artinya kunjungan tersebut dilakukan untuk memberikan motivasi, pemahaman dan semangat kepada siswa agar bisa menjadi anak yang lebih baik lagi ke depannya baik dalam hal kognitif, sosial maupun adab serta perilakunya.

Semoga dengan melakukan kegiatan home visit mampu memberikan perubahan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa, interaksi sosial siswa serta perbaikan adab dan perilaku siswa karena dengan hal tersebut membuktikan bahwa wali kelas memiliki perhatian yang besar terhadap semua siswa yang ada di kelasnya masing-masing.

Wallahu'alam bisshowab

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image