Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image LPM El-Hakim

Pemuda Islam dan Dunia Percintaan

Gaya Hidup | Friday, 04 Nov 2022, 13:27 WIB

Dunia pemuda saat ini menjadi salah 1 objek kajian yg ramai dibincangkan oleh banyak kalangan, dikarenakan keprihatinan terhadap pemuda yg bergaul bebas, mengumbar syahwat dgn mengatasnamakan cinta, menjadi konsumen serta pengedar narkoba dan obat terlarang lainnya, serta masih banyak lgi kesuraman yg terjadi dikalangan pemuda dan terpublis di berbagai media, terutama di era modern seperti ini.

Namun diantara itu semua yg menjadi pusat keprihatinan adalah kesalahan para pemuda dalam memaknai cinta.

Padahal pemuda seharusnya hidup dalam cinta yg positif dan produktif.

Permasalahan pemuda dalam dunia percintaan biasa lahir dari insan atau jiwa yg jauh dari nilai-nilai keagamaan, ketidaktahuan atau minimnya ilmu agama itu lah yg membuat mayoritas pemuda khususnya pemuda islam ini salah dalam memaknai cinta, padahal sesungguhnya cinta dalam islam itu berada dlm ruang lingkup yg sangat luas.

Problematika percintaan dikalangan di kalangan pemuda islam muncul dari masa baligh, yaitu sudah mulai memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis, yg kemudian oleh sebagian besar dari mereka mengaktualisasikannya dengan BERPACARAN, efek dari berpacaran inilah yg cenderung membawa para pemuda islam kepada hal hal yg bersifat negatif, dgn contoh terbesar yaitu pergaulan hingga seks bebas.

Dalam islam di jelaskan bahwasanya yg namanya berpacaran itu adalah jalan yg membuka lebar pintu perzinaan/seks bebas.

{ وَلَا تَقۡرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰۤۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَـٰحِشَةࣰ وَسَاۤءَ سَبِیلࣰا }

[Surat Al-Isra': 32]

"Dan janganlah kamu mendekati zina, sungguh itu suatu perbuatan keji dan suatu jalan yg buruk".

Dalil tersebut hakikatnya merupakan rujukan terbesar dalam mengatasi problematika pergaulan bebas yg banyak terjadi dikalangan pemuda islam saat ini.

namun lagi² dikarenakan minim ilmu dan jauhnya pemuda islam dari nilai agama yg membuat mereka ttp melakukan hal tersebut.

Kata pemuda diartikan sebagai seorang yang sudah mencapai usia baliqh dan belum mencapai 30 tahun. Kematangan secara seksual memang menimbulkan dorongan syahwat untuk beraktifitas yang mengarah kepada kegiatan reproduksi. Hal inilah yang mendorong manusia menuju kehinaan apabila hasrat tersebut disalurkan secara bebas tanpa melalui pernikahan yang sah.

sebenarnya islam telah memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan ini, yaitu dgn pernikahan, setelah melewati fase baligh, karena dianggap telah layak, dapat dinilai dari dia dapat membedakan yg baik dan buruk. Apabila pemuda tersebut belum siap atau belum matang untuk menikah, maka salah satu solusinya adalah dgn berpuasa (tidak makan dan minum) serta menahan diri dari hal yg mendorong pada rangsangan syahwat.Kelemahan tersebut dimaknai sebagai problem manusia yang memiliki potensi untuk melampiaskan nafsu seksualnya secara tidak sah dengan dalih ketertarikan dan cinta kepada lawan jenisnya.

Itulah permasalah pokok, yaitu salah dalam memaknai cinta.

Cinta tidak hanya sekedar tentang ketertarikan terhadap lawan jenis yg terbatas fisik dan materi, namun hakikat cinta adalah saling mengenal untuk saling menolong dan melengkapi dgn tujuan akhir yaitu ketakwaan kepada allah subhanahu wa ta'alaa.

Bukan berkenalan kemudian bergaul tanpa batasan syari'at sehingga para pemuda islam salah dalam memaknai cinta dan terjebak dalam cinta terlarang.

suara LPM AL HAKIM/Muhaqqi elhaq

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image