Pengalaman Dari Sebuah Usaha Melupakan
Sastra | 2022-10-31 15:15:16Pengalaman Dari Sebuah Usaha Melupakan
Melupakan sesuatu memang susah. Apalagi sesuatu yang menyakitkan, terutama berkaitan hati. Ya, itulah pengalamanku, saat aku berjaya diatas segalanya. Namun harus lenyap karena kepongahan teman-teman baik ku.
Terkadang orang yang tidak tahu detailnya, dengan mudah menasehatiku untuk bangkit. Semangat menuai harapan baru, namun benaku pun bertanya kepada mereka. Pernahkah kalian belajar memahami? Pernahkan kalian mengalami?
Kalau kalian pernah, pasti akan berujar. Bahwa melupakan sesuatu menyakitkan adalah jalan panjang nan gelap, penuh lubang dan mendaki, yang mana harus kutempuh sendiri. "Aku harus melangkah pelan-pelan, agar tak jatuh dan tetap bisa sampai ke tujuan. Ditengah rasa pengap dan lelah". Coba pahami mengerti dulu kawan.
Itulah alasan sederhana ku, merenung serta menjauh dari peradaban pergaulan. Sakit memang, karena disaat itu pula, tanggungjawab kepala keluarga harus terus dilaksanakan. " Sakit sekali, disaat orang tak tahu menahu, menghakimi sisi itu, bahkan orang-orang tersebut sengaja menjauhkan. Tanpa pernah merasakan bergaul, berbisnis, berkarya denganku. Picik licik memang dunia fana, tapi mau bagaimana lagi, itu adanya".
Untuk itu, sementara aku akan menjauh dulu. Hingga alam semesta menuntunku kembali. Sambil membukakan hati para durjana dunia. Dan itu juga, salah satu alasanku tidak ingin lagi bertatapan dengan mata kalian, untuk saat ini maupun di hari depan. Sebab, jujur Aku sangat takut, aku jatuh lagi pada lubang yang sama, dan dengan luka yang sama.
Ingat kawan!!!, Rasa sedih dihatiku jelas sangat butuh waktu yang panjang untuk pulih kembali. Sementara Tetaplah menjauh dulu, agar hidupku bisa kujalani dengan seharusnya lagi. Miniti harapan ditengah kepasrahan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.