Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image M Febriyanto F Wijaya

Hakikat Sumpah Pemuda di Era Society 5.0

Eduaksi | Sunday, 30 Oct 2022, 16:23 WIB
doc. pinteres.com


Oktober menjadi bulan yang sakral bagi pemuda Indonesia, pada bulan tersebut menjadi memiliki histories yang sangat dalam bagi bangsa yaitu terdapat Hari Sumpah Pemuda yang tepat 28 Oktober.

Sebagai pemuda di era Society 5.0 tentunya Pemuda Indonesia menjadi garda terdepan dalam proses transformasi, pembangunan dan optimalisasi pembangunan bangsa, dengan segala potensi yang dimiliki pemuda saat ini menjdai penentu kualitas bangsa kedepan.

Lalu bagaimana yang harus dilakukan pemuda Indonesia saat ini?

Optimalisasi Potensi

Pandemi Covid-19 dinegara kita memang belum resmi di nyatakan selesai, sudah 2 tahun memang pasca awal diumumkannya negara kita transisi masuk dalam pandemic covid, hampir semua sektor kehidupan kita serasa diterjang badai dahsyat.

Mulai dari lini bisnis, pendidikan, ekomoni dan lainnya. Membuat masyarakat menyesuaikan perubahan-perubahan baru, begitu pula yang akan di perkirakan pertumbukan ekonomi pasca pandemi yang bergeser kearah contractless economy.

Spirit kepemudaan yang membawa perubahan perlu diinisiasi oleh pemuda di era saat ini mengarah pada sidat konstruktif, dengan hal tersebut akan banyak hal di hasilkan dari ide kreatif yang dapat membantu mengembalikan kondisi pasca pandemi.

Menurut Dewan Eksekutif Sains dan Teknologi Jepang “Yoko Harayama” bahwa Society 5.0 itu berpusat pada manusia itu sendiri juga mengutamakan kebahagiaan dalam kehidupan manusia. Tentunya hal tersebut perlu dorongan Sains, Teknologi dan Inovasi.

Maka perlu strategi optimalisasi yang seyogyanya menjadi ujung tombak untuk pemuda. Karena di era ini semua berpusat pada teknologi maka pemuda perlu menyesuaikan dengan perkembangan dan mulai belajar beberapa hal.

Pertama Internet on Thing (internet untuk segala sesuatu), Artificial Intellegence (kecerdasan buatan), Big Data (data dalam jumlah besar) dan robot untuk menciptakan kualitas hidup manusia. Dengan konsekuensi perubahan tersebut kegiatan manusia yang berat bisa menjadi riangan karena dibantu oleh beberapa teknologi yang ada.

Mengoptimalkan potensi pemuda untuk menghadapi Era Society 5.0, menjadi jalan terbaik dan solusi bangsa agar beberapa tahun kedepan telah siap untuk menghadapi era baru. Namun selain itu perlu hal lain yang juga sangat urgent, yaitu menggelorakan semangat nasionalisme.

Kemudian yang jadi pertanyaan bagaimana Pemuda Indonesia menghayati Sumpah Pemuda di era Society 5.0 ?

Penghayatan Sumpah Pemuda

Pada konggres Pemuda kedua yang diselenggarakan pada tahun 1928 di Batavia (Jakarta) ini kaum muda menyatakan 'bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu, yakni Indonesia'. Inilah semangat nasionalisme yang ditunjukkan oleh kaum muda pada saat itu.

Berangkat dari Sumpah Pemuda diatas menjadi sebuah refleksi bagi pemuda di era sekarang, nasionalisme ditengah cepatnya informasi menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi pemuda, maka perlu penghayatan khusus dalam menerapkan nilai-nilai Sumpah Pemuda.

Pemuda Indonesia sebagai pilar kemajuan sebuah bangsa yang menurut penulis perlu adanya beberapa strategi dalam peran kehidupan, Pertama Sosial politik, pemuda ikut serta aktif dalam mensosialisasikan nilai-nilai persatuan dan cinta tanah air.

Pemuda sebagai generasi yang lebih lebih peka terhadap teknologi dan media sosial digunakan untuk turut serta mengkampanyekan dalam menangkal paham dan ideologi berbahaya dan mengancam NKRI. Doktrinisasi ideologi Pancasila yang menjadi prioritas utama dalam meneguhkan eksistensi bangsa yang telah menjadi kesepakatan para pendiri bangsa sebelumnya.

Kedua Sosial Keagamaan peran pemuda menjadi garda terdepan dalam penyebaran nilai-nilai agama yang berdekatan dengan toleran, moderat dan inklusif di negara yang berkemajemukan suku, etnis Bahasa dan agama. Oleh karenanya nilai-nilai moderasi dalam beragama dapat mendorong pemeluknya untuk tidak terjebak dalam argument-argumen kebenaran yang sering menafikan dan menghargai agama lain.

Ketiga Sosial Ekonomi, sebagai kaum muda yang peka akan perubahan zaman maka perlu dioptimalkan fungsi kaum muda terutama di sektor ekomoni. Fungsionalisme pemuda sangat diharapkan dengan ide dan kreatifitas yang dapat di manfaatkan untuk mendorong kewirausahaan bagi UMKM yang dimiliki oleh masyarakat.

Keempat sosial budaya, pemuda juga perlu menjaga dan melestarikan budaya yang ada mulai dari daerah masing-masing hingga tingkat nasional. Keberagaman dan kebhinnekaan yang ada di negara ini dapat terjaga dan terawatt dengan baik karena salah satunya adalah berperan aktif dari pemuda untuk turut perduli dengan asset-aset kebudayaan yang sangat beragam.

Demikian dalam memaknai Sumpah Pemuda di era Society 5.0 maka sebagai generasi muda Indonesia wajib untuk turut mendorong dan berjuang dalam pembangunan bangsa.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image