Indo Defence Expo and Forum 2022 Tampilkan Industri Dalam Negeri Berkembang
Info Terkini | 2022-10-23 19:46:14Industri pertahanan yang dimiliki Indonesia semakin tahun semakin mantap kelihatannya. Menunjukan industri pertahanan negara baik. Dengan harapan mampu bersaing di kancah internasional.
Apa lagi dengan diadakan Indo Defence Expo and Forum 2022 dengan tema “Peace, Prosperity, Strong Defence” di JIExpo Kemayoran, Jakarta, mulai Rabu (2/11/2022) hingga Sabtu (5/11/2022).
Ini akan menunjukan industri pertahanan Indonesia mampu bersaing. Bahkan ada kabar hasil industri pertahanan negara dibeli.
Kegiatan Indo Defence Expo and Forum 2022 dengan tema “Peace, Prosperity, Strong Defence” digelar oleh Kementerian Pertahanan bersama PT Napindo Media Ashatama.
Direktur Jenderal (Dirjen)Potensi Pertahanan (Pothan) Mayor Jenderal (Mayjen)TNI Dadang Hendrayudha mengatakan bahwa pameran tersebut merupakan salah satu upaya Kementerian Pertahanan, khususnya Direktorat Jenderal (Ditjen) Pothan, untuk memajukan dan mengembangkan industri pertahanan Tanah Air.
Benar sekali event ini mampu mengembangkan industri pertahanan negara. Pameran ini menampilkan alutsista terbaru, seperti persenjataan ringan dan berat, kendaraan tempur, pesawat terbang dan kapal perang, serta peralatan dan komponen persenjataan lain.
Ia melanjutkan, Kementerian Pertahanan menargetkan partisipasi 900 industri pertahanan dari 52 negara dalam pameran tersebut.
Sementara itu, 35 negara di antaranya ditargetkan dapat mendirikan paviliun selama pameran. Saat ini, 903 industri pertahanan telah mengonfirmasi untuk berpartisipasi dalam acara tersebut. Dari angka ini, sebanyak 151 peserta berasal dari Indonesia.
Luar biasa industri Tanah Air kita ini. Ini bentuk kemajuan industri hasil karya anak bangsa. Melalui pameran tersebut, ujar Dadang, peluang industri pertahanan Tanah Air dapat terbuka lebar.
“Pemerintah menargetkan industri pertahanan Indonesia dapat masuk ke dalam Top 50 Industri Pertahanan Global pada 2024,” ucap Dadang.
Dadang mengatakan, peluang Indonesia untuk meningkatkan ekspor produk industri pertahanan cukup besar.
Beberapa produk alutsista Tanah Air pun sudah digunakan negara lain, misalnya kapal laut landing platform dock (LPD), pesawat angkut, dan senjata ringan.
Menurut Dadang, untuk bisa go international, industri pertahanan Tanah Air perlu meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dan penggunaan teknologi.
Guna mendukung hal tersebut, pemerintah pun telah menerbitkan sejumlah kebijakan, misalnya Undang-Undang (UU) Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan dan UU Nomor 11 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja.
Untuk diketahui, di samping pameran alutsista, Indo Defence Expo and Forum 2022 juga menyajikan seminar yang berpeluang membuka pertemuan antarpemerintah dan antar-industri pertahanan. Oleh sebab itu, Dadang optimistis bahwa pameran tersebut bisa membangun komunikasi dan kerja sama antara pelaku industri pertahanan dengan berbagai pihak.
“Semoga Indo Defence Expo and Forum 2022 dapat mendukung perkembangan dan kemajuan industri pertahanan Indonesia,” ujar Dadang.
Sebagai informasi, khusus pada Rabu (2/11/2022) hingga Jumat (4/11/2022), Indo Defence Expo and Forum 2022 ditujukan secara terbatas bagi trade visitors dan profesional. Adapun masyarakat umum bisa mengunjungi pameran itu pada Sabtu (5/11/2022) dengan tiket masuk seharga Rp 50.000.
Selain pameran utama, masyarakat juga bisa menyaksikan Aircraft Display di Landasan Udara (Lanud) Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Naval Ship Display di Dermaga Pondok Dayung TNI Angkatan Laut (AL). Kedua acara tersebut digelar pada Kamis (3/11/2022) dan Jumat (4/11/2022).
Untuk menyaksikan acara itu, masyarakat diwajibkan melakukan pre-registrasi melalui link berikut. Sementara untuk menuju lokasi acara, peserta dapat memanfaatkan layanan bus shuttle yang disediakan di JIExpo, Kemayoran.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.